Connect with us

Crypto

Bertabur Cuan saat Halving Day, Apa Iya?

Published

on

halving day

Saat ini aset kripto merupakan salah satu instrumen investasi yang kian populer dan diminati oleh masyarakat. Ada beberapa istilah dan tren yang perlu dipahami oleh masyarakat yang baru saja masuk di dunia kripto. Salah satunya adalah halving day.

Halving Day merupakan istilah dalam ekosistem kripto yang merupakan sebuah siklus empat tahunan yang mana setiap empat tahun jaringan Bitcoin merilis koin baru melalui proses penambangan. Kenapa empat tahunan? halving day akan terjadi ketika penambangan bitcoin sudah mencapai angka 210 ribu. Untuk mencapai 210 ribu membutuhkan waktu kurang lebih empat tahun.

Halving Day pertama kali terjadi pada tahun November 2012. Kemudian terjadi lagi empat tahun berikutnya di Juli 2016. Dan halving terakhir terjadi di Mei 2020. Sementara halving berikutnya akan terjadi pada tahun 2024.

Siklus empat tahuan ini banyak dinanti-nanti oleh para penambang Bitcoin. Kenapa? Karena pada fase ini para penambang bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan.

Baca Juga: Inilah 6 Pilihan Investasi Aset Kripto Yang Akan Naik 2021

Kenapa menguntungkan para penambang?

Dalam halving day para penambang akan mendapatkan ‘upah’ yang menggiurkan dalam bentuk bitcoin. Sebagai contoh, pada halving day tahun 2012, para penambang mendapatkan ‘upah’ sebanyak 25 bitcoin. Empat tahun kemudian di 2016 penambang mendapatkan upah 12,5 bitcoin. Dan pada 2020 penambang mendapatkan upah 6,25 bitcoin.

Setelah halving day, harga jual bitcoin akan mengalami lonjakan yang signifikan. Memang, kenaikan harga tidak akan langsung terjadi saat itu juga. Biasanya butuh waktu satu tahun untuk terjadinya lonjakan harga tersebut.

Sebagai contoh, pada tahun 2012 ketika halving pertama kali terjadi harga 1 bitcoin hanya di kisaran US$ 12. Namun, selang setahun harganya meroket mencapai US$ 1.000. 

Advertisement

Pola serupa juga terjadi di tahun 2016. Setelah halving harganya 1 bitcoin turun di kisaran US$ 670 yang kemudian melonjak di tahun 2017 mencapai kisaran US$ 2.550 dan terus meroket. Di tahun 2020 tentunya pola ini terulang kembali di pertengahan Mei harga 1 bitcoin di kisaran US$ 8.000-an, namun dalam satu tahun harganya melompat jauh dengan puncaknya US$ 63.000 pada April 2021. 

Jadi meskipun di tiap siklusnya ‘upah’ yang didapatkan penambang terus menyusut, namun hal tersebut tidak mengurangi keuntungan yang dihasilkan oleh penambang. Karena cuan yang dihasilkan semakin berlipat-lipat ganda. 

Kalau bukan penambang apa yang harus dilakukan?

Tadi sudah dijelaskan dari sudut pandang penambang. Namun, meskipun kamu bukan penambang kamu juga bisa mendapatkan keuntungan. Tetapi tetap harus jeli dan cermat memahaminya.

Bila melihat siklus dan pola yang terjadi pra dan paska halving, maka salah satu cara yang paling mudah untuk diterapkan adalah dengan membeli atau menyimpan bitcoin sebelum terjadi halving. Bitcoin yang kamu punya cukup disimpan dan didiamkan selama beberapa waktu hingga pada saat harga mulai naik, kamu yang menentukan kapan keuntungan yang ingin kamu dapatkan ketika menjualnya.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Popular