Academy

Apa Itu Stop-Limit Order?

Published

on

Stop-limit order menggabungkan unsur pemicu stop dan limit order untuk memberikan kontrol lebih besar kepada trader. Dengan stop-limit order, trader dapat menentukan jumlah laba minimum yang ingin mereka peroleh atau jumlah maksimum yang dapat mereka terima sebelum keluar dari perdagangan. Setelah stop-limit order diatur dan harga pemicu tercapai, limit order akan secara otomatis ditempatkan, bahkan jika trader keluar atau tidak terhubung. Penempatan stop-limit order ini memerlukan pertimbangan strategis terhadap tingkat resistensi dan dukungan, serta volatilitas aset yang diperdagangkan.

Dalam konteks stop-limit order, harga stop menjadi pemicu untuk bursa menempatkan limit order. Harga limit adalah harga yang akan digunakan untuk menempatkan order. Trader dapat menyesuaikan harga limit, biasanya mengatur harga tersebut lebih tinggi daripada harga stop untuk order beli dan lebih rendah untuk order jual. Perbedaan ini dirancang untuk mengakomodasi perubahan harga pasar antara saat harga stop terpicu dan saat limit order ditempatkan.

Pendahuluan

Bagi mereka yang ingin beralih dari HODLing dan mulai berdagang secara aktif, penggunaan lebih dari sekadar market order mungkin diperlukan. Stop-limit order menawarkan kontrol dan penyesuaian yang lebih besar. Meskipun konsepnya bisa membingungkan bagi pemula, mari kita bahas perbedaan utama antara limit order, stop-loss order, dan stop-limit order.

Perbedaan Limit Order, Stop-Loss Order, dan Stop-Limit Order

Limit order, stop-loss order, dan stop-limit order termasuk beberapa jenis order yang paling umum. Limit order memungkinkan trader menentukan rentang harga yang diinginkan untuk perdagangan, stop-loss order menetapkan harga stop yang memicu market order, sementara stop-limit order menggabungkan elemen-elemen dari keduanya. Untuk lebih memahaminya, mari kita telaah lebih dalam:

Limit order

Ketika menetapkan limit order, trader memilih harga beli maksimum atau harga jual minimum. Bursa akan mencoba untuk secara otomatis melaksanakan limit order ketika harga pasar mencapai atau melampaui harga limit yang ditetapkan. Jenis order ini bermanfaat ketika trader memiliki harga masuk atau keluar yang diinginkan dan bersedia menunggu sampai pasar memenuhi syarat-syarat tersebut.

Biasanya, trader menempatkan limit order jual di atas harga pasar saat ini dan limit order beli di bawah harga pasar saat ini. Jika limit order ditempatkan pada harga pasar saat ini, kemungkinan besar order tersebut akan dieksekusi dalam beberapa detik (kecuali untuk pasar dengan likuiditas rendah).

Contoh, jika harga pasar Bitcoin saat ini adalah $32.000 (BUSD), trader dapat menempatkan limit order beli seharga $31.000 untuk membeli BTC segera setelah harga mencapai $31.000 atau lebih rendah. Trader juga dapat menempatkan limit order jual seharga $33.000, yang berarti bursa akan menjual BTC jika harga mencapai $33.000 atau lebih tinggi.

Stop-limit order

Seperti yang telah dijelaskan, stop-limit order menggabungkan unsur pemicu stop dan limit order. Stop order menetapkan harga pemicu yang menyebabkan bursa menempatkan limit order. Mari kita lihat bagaimana cara kerjanya.

Cara Kerja Stop-Limit Order

Cara terbaik untuk memahami stop-limit order adalah dengan membaginya menjadi beberapa komponen. Harga stop berfungsi sebagai pemicu untuk menempatkan limit order. Ketika harga mencapai titik stop, bursa akan membuat limit order dengan harga tertentu (harga limit). Meskipun harga stop dan limit dapat sama, tidak wajib. Sebenarnya, lebih aman jika harga stop (harga pemicu) diatur sedikit lebih tinggi dari harga limit untuk order jual. Sebaliknya, untuk order beli, harga stop dapat diatur sedikit lebih rendah dari harga limit. Ini meningkatkan kemungkinan limit order terpenuhi setelah dipicu.

Contoh Stop-Limit Order Beli dan Jual

Stop-limit order beli

Misalkan BNB diperdagangkan pada harga $300 (BUSD), dan Anda ingin membeli saat harga mulai mengikuti tren bullish. Namun, Anda tidak ingin membayar terlalu mahal jika harga naik dengan cepat. Oleh karena itu, Anda perlu membatasi harga yang bersedia Anda bayarkan.

Contohnya, analisis teknis menunjukkan bahwa tren naik bisa dimulai jika pasar mencapai di atas $310. Anda memutuskan untuk menggunakan stop-limit order beli untuk membuka posisi saat terjadi breakout. Harga stop Anda diatur pada $310, sementara harga limit diatur pada $315. Begitu BNB mencapai $310, limit order untuk membeli BNB pada $315 akan ditempatkan. Order Anda mungkin akan diisi dengan harga $315 atau lebih rendah. Perlu diperhatikan bahwa $315 adalah harga limit Anda, sehingga jika pasar naik terlalu cepat melebihi harga itu, kemungkinan order Anda tidak akan terisi sepenuhnya.

Stop-limit order jual

Bayangkan Anda membeli BNB pada harga $285 (BUSD), dan sekarang harganya mencapai $300. Untuk melindungi diri dari kerugian, Anda memutuskan untuk menggunakan stop-limit order untuk menjual BNB jika harga turun kembali ke harga masuk. Anda menetapkan stop-limit order jual dengan harga stop pada $289 dan harga limit pada $285 (harga saat membeli BNB). Jika harga mencapai $289, limit order untuk menjual BNB pada harga $285 akan ditempatkan. Order Anda mungkin akan diisi dengan harga $285 atau lebih tinggi.

Manfaat Menggunakan Stop-Limit Order

Stop-limit order memberikan fleksibilitas dan perencanaan yang lebih baik dalam perdagangan Anda. Terutama di pasar kripto yang beroperasi 24/7, tidak selalu mungkin untuk terus memantau harga. Keuntungan lainnya adalah kemampuan stop-limit order untuk menetapkan jumlah laba yang diinginkan. Tanpa adanya batasan, order Anda akan dieksekusi pada harga pasar apa pun. Beberapa trader lebih suka menyimpan aset daripada menjualnya dalam kondisi apapun.

Kerugian Penggunaan Stop-Limit Order

Stop-limit order memiliki kekurangan yang sebanding dengan limit order, terutama karena tidak ada jaminan bahwa order akan terealisasi. Limit order hanya akan mulai dilaksanakan ketika mencapai atau melampaui harga yang ditentukan. Meskipun demikian, harga tersebut mungkin tidak pernah tercapai. Walaupun Anda dapat membuat perbedaan antara harga limit dan stop, terkadang celah tersebut mungkin tidak cukup. Aset yang sangat fluktuatif bisa melebihi batasan yang Anda tetapkan dalam order.

Likuiditas juga dapat menjadi kendala jika tidak ada cukup pihak yang bersedia memenuhi order Anda. Jika Anda khawatir order hanya terpenuhi sebagian, pertimbangkan untuk menggunakan fill or kill. Pilihan ini menetapkan bahwa order Anda hanya akan dieksekusi jika dapat dipenuhi sepenuhnya. Namun, perhatikan bahwa semakin banyak syarat yang ditambahkan, semakin sulit untuk mengeksekusi order tersebut.

Strategi Penempatan Stop-Limit Order

Setelah memahami stop-limit order, bagaimana cara paling efektif menggunakannya? Berikut adalah beberapa strategi perdagangan dasar untuk meningkatkan efektivitas stop-limit order dan mengatasi beberapa kelemahannya.

  1. Pahami volatilitas aset yang Anda perdagangkan sebelum menempatkan stop-limit order. Kami menyarankan untuk mengatur perbedaan kecil antara harga stop dan limit order untuk meningkatkan kemungkinan terpenuhnya limit order. Namun, jika aset yang Anda perdagangkan sangat fluktuatif, Anda mungkin perlu meningkatkan perbedaannya.
  2. Pertimbangkan likuiditas aset yang Anda perdagangkan. Stop-limit order bermanfaat ketika Anda berurusan dengan aset yang memiliki selisih bid-ask besar atau likuiditas rendah (untuk menghindari slippage yang tidak diinginkan).
  3. Gunakan analisis teknis untuk menentukan tingkat harga. Menetapkan harga stop pada tingkat support atau resistance adalah taktik yang baik. Satu cara untuk menentukan tingkat ini adalah melalui analisis teknis. Contohnya, Anda dapat menggunakan stop-limit order beli dengan harga stop sedikit di bawah tingkat resistance kunci untuk memanfaatkan breakout. Atau, stop-limit order jual sedikit di bawah tingkat support untuk memastikan keluar sebelum pasar turun lebih jauh.

Jika Anda tidak yakin tentang konsep support dan resistance, baca Penjelasan Dasar-Dasar Support dan Resistance.

Penutup

Stop-limit order adalah alat kuat yang memberikan lebih banyak kontrol dalam perdagangan daripada market order. Selain itu, Anda tidak perlu berdagang secara aktif agar order dapat terealisasi. Dengan menggabungkan beberapa stop-limit order, Anda dapat dengan mudah mengelola portofolio kripto Anda saat harga bergerak naik atau turun.


Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai aset kripto atau cryptocurrency, bisa baca artikel “Belajar Crypto untuk Pemula Mulai Dari Sini.”

Sumber: Binance Academy Indonesia

Popular

Exit mobile version