Academy

Apa Perbedaan Antara CEX dan DEX?

Published

on

Bursa Mata Uang Kripto Tersentralisasi (CEX) dan Bursa Terdesentralisasi (DEX) adalah dua jenis platform perdagangan yang memiliki perbedaan mendasar dalam cara mereka beroperasi. Dalam panduan ini, kami akan membahas perbedaan antara CEX dan DEX serta pro dan kontra masing-masing.

Bursa Mata Uang Kripto Tersentralisasi (CEX)

CEX adalah platform perdagangan yang beroperasi secara terpusat dan dijalankan oleh sebuah entitas atau perusahaan tertentu. Berikut adalah beberapa karakteristik utama CEX:

1. Tersentralisasi: CEX dikendalikan oleh entitas tunggal, seperti sebuah perusahaan, yang mengatur semua aktivitas perdagangan dan operasionalnya.

2. Registrasi dan Verifikasi: Untuk menggunakan CEX, pengguna biasanya harus mendaftar dan melewati proses verifikasi identitas sesuai peraturan setempat.

3. Keamanan: CEX menyediakan tingkat keamanan yang relatif tinggi, tetapi karena sifat terpusatnya, mereka rentan terhadap serangan dan pencurian.

4. Likuiditas Tinggi: CEX cenderung memiliki likuiditas yang tinggi dan buku pesanan yang dalam, memudahkan pengguna untuk mengeksekusi perdagangan dengan cepat.

5. Dukungan Pelanggan: Pengguna CEX dapat menghubungi tim dukungan pelanggan jika mengalami masalah atau kehilangan akses ke akun mereka.

6. Biaya Transaksi: CEX sering mengenakan biaya transaksi yang dapat bervariasi, termasuk biaya perdagangan dan penarikan.

7. Penyimpanan Aset: Pengguna CEX biasanya harus menyetor aset mereka ke dalam dompet yang dikendalikan oleh bursa, melepaskan kustodi atas aset tersebut kepada bursa.

Bursa Terdesentralisasi (DEX)

DEX adalah platform perdagangan yang dijalankan oleh smart contract di blockchain. Berikut adalah beberapa karakteristik utama DEX:

1. Terdesentralisasi: DEX dijalankan secara terdesentralisasi, tanpa entitas tunggal yang mengontrolnya. Mereka mengoperasikan smart contract yang mengeksekusi perdagangan.

2. Tidak Perlu Registrasi: Pengguna DEX tidak perlu mendaftar atau melewati proses verifikasi identitas. Mereka hanya memerlukan dompet kripto untuk memulai perdagangan.

3. Keamanan Pribadi: Pengguna DEX memiliki kendali penuh atas aset mereka dan tidak perlu mempercayakan dompet mereka kepada pihak ketiga.

4. Likuiditas Rendah: DEX cenderung memiliki likuiditas yang lebih rendah daripada CEX, sehingga harga aset dapat lebih mudah dipengaruhi oleh perdagangan besar.

5. Kurangnya Dukungan Pelanggan: Tidak ada tim dukungan pelanggan dalam DEX, sehingga pengguna harus lebih berhati-hati dalam mengelola aset dan transaksi mereka.

6. Biaya Gas: Pengguna DEX harus membayar biaya gas untuk setiap transaksi yang mereka lakukan di blockchain, sehingga biaya operasional dapat lebih tinggi.

7. Fleksibilitas: DEX sering memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal berpartisipasi dalam ekosistem DeFi dan berinvestasi dalam proyek-proyek baru.

Kesimpulan

Pilihan antara CEX dan DEX tergantung pada preferensi dan kebutuhan Anda. CEX cocok untuk pemula yang mencari kemudahan penggunaan, likuiditas tinggi, dan dukungan pelanggan. Di sisi lain, DEX menawarkan privasi yang lebih tinggi, kendali penuh atas aset, dan akses ke ekosistem DeFi yang luas. Namun, pengguna DEX harus siap untuk menghadapi kurva pembelajaran yang lebih tinggi dan berhati-hati dalam mengelola aset mereka.


Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai aset kripto atau cryptocurrency, bisa baca artikel “Belajar Crypto untuk Pemula Mulai Dari Sini.”

Sumber: Binance Academy

Popular

Exit mobile version