Bitcoin News
Arthur Hayes Prediksi Bitcoin Akan Capai Harga Rp 11 Miliar, Kapan?
Salah satu pendiri BitMEX, Arthur Hayes blak-blakan yakin harga Bitcoin akan melonjak antara US$ 750.000 atau sekitar Rp 11 miliar dan US$ 1.000.000 (Rp 15 miliar) per koin dalam waktu sekitar 3 tahun.
Dilaporkan Crypto Potato, Hayes menjelaskan saat ini dunia keuangan sedang mendekati pasar bullish terbesar dalam sejarah manusia.
Prediksinya, yang jauh lebih bullish dibandingkan prediksi kebanyakan analis, bertumpu pada tesis makroekonomi bahwa semua aset keuangan akan mengalami ledakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pasar Bitcoin akan Bullish
Dalam sebuah wawancara dengan Impact Theory yang diterbitkan pada hari Selasa (3/10), Hayes mengeklaim bahwa harga Bitcoin akan terus diperdagangkan sideways mendekati US$ 25.000 (Rp hingga US$ 30.000 tahun ini, sebelum naik melampaui level tertinggi sebelumnya di US$ 69.000 pada akhir tahun 2024.
Keuntungan tahun depan akan didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang menjadikan suku bunga riil menjadi negatif, memberikan insentif kepada investor untuk terus mencari imbal hasil di bidang ekonomi yang lebih berisiko, seperti kripto.
Faktor bullish lainnya termasuk momen Bitcoin halving yang akan datang pada bulan April, dan potensi peluncuran lebih banyak ETF Bitcoin spot oleh manajer aset besar – termasuk BlackRock di Amerika Serikat.
Baca juga: Bitcoin Meluncur ke Puncak, Namun Akan Bertahankah?
Menurut Hayes, saat itulah “kegembiraan sesungguhnya dimulai.”
“Target kenaikan saya adalah level US$ 750.000 hingga US$ 1.000.000, dalam jangka waktu 2026,” kata analis tersebut. “Saya yakin ini akan menjadi pasar bullish terbesar dalam aset keuangan yang pernah kita lihat dalam sejarah manusia.”
“Prediksinya tidak hanya berlaku untuk Bitcoin: Nasdaq, S&P500, indeks saham lainnya, dan berbagai bentuk properti juga akan melambung tinggi. “Kita akan menghadapi banyak harga yang konyol di luar sana, dan tidak hanya di kripto,” katanya.
Booming Investasi AI
Hayes juga memperkirakan bahwa pemerintah akan mencetak lebih banyak uang daripada yang pernah mereka lakukan dalam sejarah umat manusia untuk melakukan pengendalian kurva imbal hasil sehingga pasar obligasi global tidak runtuh. Pencetakan uang ini akan dikombinasikan dengan gelombang hype terbaru seputar kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan “boom mania teknologi terbesar yang pernah kita lihat.”
Sebagai pendukung AI dan kripto, Hayes sebelumnya telah menulis esai yang menyatakan bahwa AI akan memilih BTC sebagai mata uang aslinya, karena kebutuhannya akan uang terdesentralisasi untuk melakukan operasi sehari-hari.
Hayes berencana untuk mengerahkan lebih banyak modal ke kedua sektor tersebut setelah Federal Reserve mengambil kebijakan suku bunga yang lebih rendah.
“Saya tidak mencoba menentukan kapan hal itu akan terjadi,” katanya. “Mereka akan sangat jelas mengenai apa yang mereka lakukan, dan pertanyaannya adalah apakah Anda memercayai mereka atau tidak.”
Pastikan kamu hanya melakukan investasi dan trading kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, trading kripto jadi lebih mudah.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apa pun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas berisiko tinggi.