Market
Bitcoin Kembali Berada dalam Sideways, Apa Sentimen Investor?
Meskipun harga Bitcoin (BTC) berhasil mempertahankan posisinya dalam kisaran perdagangan yang positif selama akhir pekan lalu, banyak investor tampaknya cenderung pesimis mengenai prospek pasar.
Bitcoin (BTC) secara konsisten gagal untuk bertahan di atas level US$ 35.000 selama pekan lalu, menyebabkan sebagian pelaku pasar mengambil keuntungan mereka dari Bitcoin dan beralih ke aset kripto alternatif seperti XRP, yang pada gilirannya mendorong harga XRP lebih tinggi.
Meskipun terdapat volatilitas yang terlihat dalam harga Bitcoin, pembelian terus berlanjut, ditandai oleh peningkatan volume perdagangan sebesar 16% dalam sebulan terakhir. Ini menunjukkan bahwa Bitcoin tetap menjadi pilihan yang menarik bagi investor, meskipun situasi pasar saat ini yang datar.
Sementara itu, minggu mendatang tampaknya akan lebih tenang dalam hal jadwal kegiatan. Meskipun begitu, pasar masih dapat menghadapi beberapa tingkat volatilitas karena para trader menantikan perkembangan signifikan dari pertemuan antara Ripple dan SEC yang akan datang.
Sentimen Pasar
Komunitas kripto tengah bersiap untuk mengikuti DC Fintech Week, yang dimulai pada 6 November, dengan CEO Ripple, Brad Garlinghouse, dan Ketua SEC, Gary Gensler, sebagai pembicara utama. Mengingat kasus hukum yang sedang berlangsung antara Ripple dan SEC terkait klasifikasi XRP sebagai sekuritas, para pendukung kripto ini menantikan debat yang mungkin sengit dan wawasan insider yang dapat memengaruhi harga XRP.
Selain itu, Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, akan menjadi pembicara dalam 24th Jacques Polak Annual Research Conference pada Kamis, 9 November. Kemungkinan Powell akan kembali mengungkapkan pandangan Federal Reserve dalam mengatasi inflasi di Amerika Serikat.
Baca juga: Bisakah Bitcoin Capai Harga US$ 47K di Desember atau Januari?
Perkembangan terbaru dari The Fed tetap membuka kemungkinan untuk pengetatan kebijakan yang lebih lanjut, dan kami yakin bahwa batas untuk kenaikan suku bunga saat ini lebih tinggi dibandingkan beberapa bulan yang lalu, yang dapat berdampak pada harga Bitcoin dan pasar kripto ke depan.
Saat ini, Bitcoin Fear & Greed Index masih menunjukkan dominasi sentimen “Greed” dengan peningkatan poin yang signifikan. Pada hari Senin, 6 November, indeks mencapai 74 poin, naik dari 70 poin pada hari sebelumnya.
Kenaikan ini mencerminkan semakin tingginya minat investor terhadap pasar Bitcoin, meskipun pasar saat ini sedang dalam fase konsolidasi dan terus mengalami akumulasi aset. Ini menunjukkan bahwa minat terhadap Bitcoin tetap tinggi, bahkan dalam situasi pasar yang stagnan seperti saat ini.
Analisis Harga Bitcoin (BTC) Cenderung Koreksi
Baca juga: Prediksi VanEck: Harga Solana (SOL) Naik 10.600% Capai Rp 51 Juta
Momentum kenaikan Bitcoin mengalami perlambatan yang cukup signifikan setelah mengalami hambatan pada level mingguan sebesar US$ 35,060. Secara teknis, trennya saat ini cenderung datar dan menunjukkan kecenderungan untuk mengalami koreksi.
Menurut indikator Relative Strength Index (RSI) pada grafik mingguan, Bitcoin saat ini berada dalam kondisi overbought (jenuh beli) dan juga menunjukkan adanya divergensi bearish yang jelas antara dua puncak harga terakhir. Sinyal-sinyal ini semakin memperkuat kemungkinan adanya penolakan harga dari zona US$ 35K.
Karena itu, level US$ 35.060 menjadi sangat penting untuk diamati dalam minggu ini. Di sisi lain, jika terjadi break di atas level tersebut, hal ini dapat memicu reli yang lebih besar menuju level resistance di US$ 36K.
Pastikan kamu hanya melakukan investasi dan trading kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, trading kripto jadi lebih mudah.
DISCLAIMER: Setiap keputusan investasi adalah tanggung jawab pribadi Anda. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi Anda.