Bitcoin News
Bitcoin Rontok! Tapi Michael Saylor Malah Tambah Beli BTC, Nekat?
Pasar kripto sedang gemetar. Bitcoin jatuh tajam hampir 9% dalam sepekan, salah satu koreksi paling brutal di siklus ini. Investor panik. Analis saling lempar prediksi kiamat. Namun di tengah hiruk-pikuk itu, satu figur justru tampil santai… bahkan makin percaya diri.
Ya, Michael Saylor, pimpinan Strategy, perusahaan publik dengan cadangan Bitcoin terbesar di dunia, lagi-lagi menunjukkan bahwa badai bukan alasan untuk goyah.
Dan langkahnya kali ini kembali memicu satu pertanyaan besar:
“Apa yang dia tahu tentang Bitcoin, yang orang lain tidak?”
Daftar Isi
Strategy Tetap Tenang: “Rencana Jangka Panjang Tidak Berubah”
Meski Bitcoin babak belur dan sentimen pasar memanas, Strategy menegaskan bahwa mereka tidak berniat mengubah strategi akumulasi Bitcoin. Tidak ada pengumuman pembelian baru, tetapi Saylor kembali menegaskan bahwa visi jangka panjang perusahaan tetap kokoh.
Yang mengejutkan, portofolio Bitcoin Strategy masih untung sekitar 16%. Mereka memegang 649.870 BTC, dibeli dengan harga rata-rata $74.430 Sementara itu, kinerja saham perusahaan berkata lain…
MSTR Runtuh ke $170: Premium Hilang, Tekanan Meningkat
Harga saham Strategy (MSTR) merosot mendekati $170, menghapus hampir seluruh premium yang sebelumnya melejit karena optimisme Bitcoin.
Kini, analis mulai bertanya-tanya: Apakah Strategy masih punya bantalan finansial yang cukup? Apa yang terjadi jika Bitcoin kembali terjun bebas? Sampai kapan Saylor bisa bertahan dengan strategi “all-in Bitcoin”-nya?
Pasar sepertinya belum menemukan jawabannya.
Krisis Makro Semakin Mencekik
Menurut catatan yang dikutip ZeroHedge, Bank of America memperingatkan bahwa:
- The Fed sudah di ujung tanduk dan “perlu memangkas suku bunga.”
- Jika The Fed menyerah pada pengetatan moneter, Bitcoin akan jadi aset pertama yang bereaksi keras.
Pendapat itu hanya menambah kepanikan di pasar yang sudah rapuh.
Retail Malah Bandel: 77.8% Bilang “Tidak Jual!”
Dikutip Coindoo, di tengah drama harga, Saylor menggelar survei komunitas.
Hasilnya mengejutkan:
77.8% responden mengaku tidak menjual Bitcoin sama sekali selama kejatuhan terbaru.
Artinya, mayoritas pemilik ritel masih teguh dengan strategi HODL mereka, meski BTC sempat turun mendekati $80.000. Namun tidak semua orang seoptimis itu.
Kritik: “Bitcoin Justru Aset Paling Rapuh Saat Krisis”
Sebagian analis menilai penurunan terbaru membuktikan bahwa:
- Bitcoin masih sangat rentan terhadap gejolak makro.
- Setiap koreksi membuat BTC berpindah dari tangan kuat ke tangan lemah.
- Siklus ini bisa memicu penjualan yang lebih besar di masa depan.
Masih jauh dari konsensus, tetapi keraguan ini membuat tekanan pasar semakin dalam.
Panik? Semua Orang Panik… Kecuali Saylor
Ketika investor lain sibuk mengukur kerugian, Michael Saylor tetap pada satu keyakinan:
Bitcoin adalah masa depan, dan badai hanyalah peluang beli.
Apakah dia benar lagi, seperti di siklus-siklus sebelumnya? Ataukah kali ini dia salah langkah?
Baca Juga: Michael Saylor Beri Sinyal Beli Bitcoin Baru Setelah Pendanaan $711 Juta
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.
Tokocrypto berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan.
