Bitcoin News

Bitcoin Turun 22%, Koreksi Harga Hanya Guncangan Sementara?

Published

on

Bitcoin baru saja mengalami penurunan harga sebesar 22% dari rekor tertingginya, membuat banyak investor khawatir akan berakhirnya siklus bullish.

Namun, para analis seperti diberitakan oleh Coinpaper pada Selasa (18/3) menegaskan bahwa ini hanyalah guncangan sementara dan bukan awal dari pasar bearish.

Penurunan ini merupakan bagian dari siklus empat tahunan Bitcoin yang kerap mengalami koreksi sebelum kembali menguat.

Koreksi Harga dalam Siklus Bullish Adalah Hal Biasa

Sejarah menunjukkan bahwa koreksi harga dalam siklus bullish Bitcoin adalah fenomena yang umum terjadi.

Penurunan harga dari $109.000 (Rp 1,7 miliar) menjadi sekitar $83.279 (Rp 1,3 miliar) telah memicu sentimen ketakutan di pasar kripto.

Namun, para analis dari Bitfinex mengingatkan bahwa koreksi ini adalah bagian dari mekanisme pasar yang menghapus investor lemah sebelum harga kembali naik.

Investor Institusional dan ETF Memperkuat Pasar

Salah satu faktor yang membuat Bitcoin tetap kuat adalah masuknya investor institusional melalui ETF Bitcoin spot.

Hingga saat ini, ETF tersebut telah mengumpulkan lebih dari $125 miliar aset, yang menunjukkan ketertarikan tinggi dari dunia keuangan tradisional.

Hal ini juga dapat mengubah pola siklus empat tahunan Bitcoin yang sebelumnya lebih dipengaruhi oleh halving dan faktor teknis lainnya.

Pergerakan harga Bitcoin (BTC/USDT) pada Selasa, 18 Maret 2025. Sumber: Tokocrypto.

Hubungan Bitcoin dengan Pasar Keuangan Global

Bitcoin tidak hanya bergerak secara independen, tetapi juga memiliki korelasi dengan pasar keuangan tradisional, terutama S&P 500.

Kondisi ekonomi global, suku bunga, dan kebijakan moneter dapat mempengaruhi pergerakan harga BTC.

Oleh karena itu, stabilitas pasar ekuitas bisa menjadi indikator penting untuk menentukan arah harga Bitcoin ke depan.

Halving dan Dampaknya pada Harga Bitcoin

Meskipun faktor institusional semakin berpengaruh, siklus halving Bitcoin tetap menjadi elemen kunci dalam pergerakan harga jangka panjang.

Halving terakhir pada April 2024 mengurangi hadiah blok menjadi 3,125 BTC, yang historisnya selalu diikuti oleh lonjakan harga Bitcoin.

Sejak halving terakhir, harga Bitcoin telah naik 31%, memperkuat teori bahwa pengurangan pasokan mendorong kenaikan harga.

Bitcoin Tidak Akan Mudah Digantikan

Seiring dengan koreksi harga yang terjadi, perdebatan mengenai masa depan Bitcoin kembali mencuat.

Investor teknologi Jason Calacanis berpendapat bahwa Bitcoin akan digantikan oleh aset yang lebih unggul.

Namun, para pakar industri menolak klaim ini, menegaskan bahwa Bitcoin bukan sekadar teknologi, tetapi merupakan revolusi keuangan yang memiliki jaringan global yang semakin kuat.

Bitcoin Masih dalam Tren Bullish

Meskipun mengalami penurunan harga yang signifikan, fundamental Bitcoin tetap kuat. Adopsi institusional, pengaruh siklus halving, dan pertumbuhan jaringan menunjukkan bahwa Bitcoin masih berada dalam tren bullish.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, banyak analis percaya bahwa penurunan saat ini hanyalah guncangan sementara sebelum Bitcoin kembali mencetak rekor baru.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Popular

Exit mobile version