Altcoin News
Harga Terra LUNA Hari Ini Menguat 50 Persen, Bos Binance Soroti Penyebab Keruntuhan Parah Sebelumnya
Bos Binanc,e Changpeng Zhao (CZ), mengatakan bahwa rubuhnya harga Terra LUNA dan UST dapat dihindari jika cadangan Bitcoin Luna Foundation Guard (LFG) memang digunakan.
Pendapat CZ itu adalah yang terbaru, merespons soal kekacauan masif dan sistematis proyek kripto besutan Do Kwon dan Daniel Shin itu.
Harga Terra LUNA Hari Ini Menguat Lebih 50 Persen
Sementara itu, harga Terra LUNA hari ini menguat amat signifikan, karena naik lebih dari 50 persen dalam 24 jam terakhir. Terpantau di CoinMarketCap.com, harga Terra LUNA naik dari dari $ 0,000112 pada kemarin dan menjadi $ 0,0001731 pada hari ini, Minggu (22/5/2022).
CZ: Tim Terra Lambat Mengendalikan Situasi
CZ juga berpendapat, bahwa Tim Terra sangat lambat dalam mengendalikan situasi untuk membuat TerraUSD (UST) tetap stabil 1 dolar AS, khususnya dengan menggunakan cadangan Bitcoin mereka.
“Tim Terra lambat dalam menggunakan cadangan Bitcoin mereka untuk memulihkan pasak UST. Seluruh insiden mungkin dapat dihindari jika mereka menggunakan cadangan mereka ketika ‘depeg’ berada di 5 persen. Setelah nilai kripto turun hingga 99 persen (atau US$80 miliar), mereka justru mencoba menggunakan US$3 miliar untuk melakukan penyelamatan. Tentu saja, cara itu tidak berhasil,” kata CZ di blog resmi Binance.
Terkait cadangan Bitcoin yang sedianya digunakan untuk menstabilkan harga, pihak Terraform Labs sebelumnya sudah mengakui sudah menjual sebagian besar. Hanya tersisa sekitar 300 BTC.
Tentu saja hal utama yang disoroti CZ adalah, tim Terra lalai memantau pergerakan UST, yang mulai terjun bebas, hingga mencapai posisi terendah US$0,225 dari yang seharusnya $1.
Itu tak seberapa, hingga merembet kemudian kepada kripto LUNA dan berlanjut ke pasar kripto secara umum. Investor LUNA kehilangan 100 persen nilainya dalam semalam setelah mencapai tingkat mendekati nol.
CZ juga berpendapat bahwa badai mulai mengguyur blockchain Terra setelah lebih banyak LUNA yang diterbitkan dalam upaya untuk menyelamatkan situasi.
“Menambah banyak LUNA ke pasar justru hanya melemahkan para hodler yang ada. Menerbitkan LUNA secara berlebihan dan cepat membuat masalah menjadi jauh lebih buruk,” ujarnya.
Baca juga: Ketahui Pengertian Kriptografi dan Penjelasan Lengkapnya di Sini
Circulating Supply LUNA Lebih dari 6,5 Triliun
Itu memanglah fakta, per Minggu (22/5/2022), circulating supply LUNA berdasarkan catatan Messari adalah 6.534.869.472.865,85 unit. Bandingkan dengan sebelum crash yakni 343.092.421,78 unit. Ultra-hyperinflation ini justru mempercepat kelemahan LUNA. Kendati dengan harga Terra LUNA hari ini naik 50 persen dibandingkan sehari sebelumnya, sejatinya itu ulah spekulator yang ingin mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek.
Kelemahan lainnya yang disoroti CZ lagi adalah penggunaan insentif yang terlalu agresif, yakni 20 persen per tahun (APY) di Anchor Protocol.
“Secara khusus, APY tetap 20 persen dari Anchor untuk mendorong pertumbuhan (in-organik). Anda dapat menggunakan insentif untuk menarik pengguna ke ekosistem Anda. Namun pada akhirnya, Anda perlu menghasilkan ‘penghasilan’ untuk mempertahankannya, yaitu, lebih banyak pendapatan daripada pengeluaran. Jika tidak, Anda akan kehabisan uang dan crash,” sebutnya.
Tragedi Terra telah memicu dugaan publik apakah para pendiri Terraform Labs secara sengaja memanipulasi jaringan sehingga runtuh. Atau apakah sejak awal tahu sangat rapuh, tetapi tidak diberitahu kepada publik dan para investor awal.
Dugaan ini memuncak, ketika 5 korban investasi Terra LUNA di Korsel melaporkan Do Kwon dan Daniel Shin kepada polisi beberapa hari ini. Hingga kemarin, pihak Kejaksaan Agung sudah menerima limpahan kasus itu dan mungkin akan mengenakan pasal praktik skema ponzi yang diduga ada lewat Anchor Protocol itu.
Do Kwon juga sudah mengakui, bahwa Terraform Labs di Korsel memang berhenti beroperasi beberapa hari sebelum harga kripto itu turun drastis. Kwon menjawab santai, bahwa itu hanyalah kebetulan saja dan dirinya saat ini berada di Singapura.