Bitcoin News
Harga Bitcoin Turun ke $116 Ribu: Dampak Kebijakan Baru The Fed?
Setelah mengalami kenaikan beberapa saat, harga Bitcoin (BTC) dipaksa turun ke level $116,950.01 per BTC, dengan kapitalisasi pasar mencapai $2,329.99 miliar USD.
Meski secara jangka panjang Bitcoin masih berada pada tren positif, dalam 24 jam terakhir harga mengalami koreksi tipis sebesar -0.26%.
Koreksi ini menunjukkan bahwa pasar sedang berada pada fase konsolidasi setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi di $124,457.12.
Dalam rentang 24 jam terakhir, pergerakan BTC cukup terbatas, dengan level terendah di $116,695.89 dan tertinggi di $117,911.79.
Baca Juga: Awas, Badai Kenaikan! Bitcoin Mendekati Harga Rp2 Miliar
Daftar Isi
Analisis Posisi Pasar Bitcoin
Saat ini, Bitcoin masih berada di peringkat pertama sebagai aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar.
Dengan total kapitalisasi $2,33 triliun USD, Bitcoin menguasai hampir 50% dari total pasar kripto secara global.
Namun, data pergerakan harga terbaru memperlihatkan adanya fase tarik-ulur antara buyer dan seller.
Di satu sisi, investor ritel masih optimis pada potensi jangka panjang Bitcoin sebagai penyimpan nilai (store of value).
Namun di sisi lainnya, tekanan makroekonomi justru membuat momentum bullish sedikit tertahan.
Faktor yang Menurunkan Harga Bitcoin
1. Tekanan dari Kebijakan The Fed
Penurunan tipis BTC dalam beberapa hari terakhir tidak bisa dilepaskan dari kebijakan moneter Amerika Serikat.
The Federal Reserve baru saja memangkas suku bunga sebesar 25 bps, namun masih mempertahankan sikap hati-hati terhadap inflasi.
Ketidakpastian arah kebijakan ini membuat investor lebih berhati-hati, khususnya mereka yang mengelola portofolio besar.
2. Aksi Ambil Untung di Level Rekor
Setelah Bitcoin mencatat rekor tertinggi baru di atas $124 ribu, banyak investor jangka pendek melakukan aksi ambil untung (profit taking).
Hal ini wajar terjadi dalam pasar yang sangat volatil, dan biasanya menjadi bagian dari siklus alami koreksi.
3. Tekanan dari Pasar Tradisional
Selain faktor internal kripto, kondisi pasar saham global yang berfluktuasi juga memengaruhi.
Risiko resesi ringan di AS serta ketidakpastian geopolitik membuat beberapa investor lebih memilih aset aman seperti emas dibandingkan aset berisiko tinggi seperti kripto.
4. Tingginya Aktivitas Derivatif
Data on-chain juga memperlihatkan tingginya volume perdagangan derivatif, termasuk futures dan opsi. Saat leverage terlalu tinggi, pergerakan harga cenderung lebih liar, sehingga koreksi tajam bisa terjadi dalam waktu singkat.
Prospek Bitcoin ke Depan
Meski ada penurunan jangka pendek, banyak analis melihat posisi Bitcoin saat ini sebagai fase konsolidasi sehat.
Selama harga Bitcoin tetap bertahan di atas level psikologis $110.000, tren bullish jangka menengah masih terjaga.
Beberapa faktor yang bisa menjadi katalis positif ke depan:
- Adopsi institusional meningkat: ETF Bitcoin spot yang terus mengalirkan dana baru.
- Momentum halving 2024 yang masih berpengaruh: Sejarah menunjukkan harga BTC cenderung naik dalam 12–18 bulan setelah halving.
- Pelonggaran moneter global: Jika bank sentral semakin agresif menurunkan suku bunga, Bitcoin bisa diuntungkan sebagai aset dengan pasokan terbatas.
Baca Juga: Dari Tekanan ke Kemenangan, Bitcoin Kembali Meroket ke $116K!
Harga Bitcoin di level $116.950 saat ini memang sedikit lebih rendah dibandingkan puncak sebelumnya, namun tren jangka panjang tetap terjaga.
Penurunan -0.26% dalam 24 jam terakhir mencerminkan fase konsolidasi wajar setelah reli panjang.
Investor disarankan tetap waspada pada volatilitas jangka pendek, terutama terkait keputusan makroekonomi global.
Namun bagi investor jangka panjang, level saat ini masih dianggap menarik untuk akumulasi bertahap.
Dengan kapitalisasi pasar yang tetap kokoh di atas $2,3 triliun, Bitcoin masih memegang status sebagai raja aset digital, dan konsolidasi ini bisa menjadi batu loncatan menuju reli berikutnya.
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekaran
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.