Altcoin News
Terungkap! Ini Arus Bitcoin Milik Organisasi Terra LUNA, Sudah Dijual Semua?
Organisasi Terra LUNA, yakni Luna Foundation Guard (LFG) punya ribuan Bitcoin (BTC) yang sedianya untuk menstabilkan nilai UST. Tapi yang terjadi adalah sebaliknya. Ke manakah Bitcoin miliaran dolar itu mengalir? Sudah dijual?
Pada Maret 2022 lalu, LFG, organisasi asal Singapura yang terafiliasi dengan Terraform Labs, menggelar program praktik “Bitcoin Standard” agar nilai stablecoin UST tak hanya menggunakan kripto LUNA sebagai pasaknya.
Jadilah terungkap kala itu, bahwa pembelian Bitcoin besaran-besaran sudah dilakukan sejak awal tahun.
Hingga beberapa pekan lalu, LFG masih punya cadangan Bitcoin setara $ 3,5 miliar. Namun, setelah harga UST dan LUNA jatuh ke titik nadir, publik bertanya apakah benar BTC itu digunakan untuk menyelamatkan kedua kripto itu? Atau apakah sudah dijual semua dan menjadikan pasar kripto semakin kritis?
Ada banyak jawaban. Salah satu yang cukup terperinci adalah hasil kajian Dr Tom Robinson dari lembaga penelitian Elliptic, pada Jumat (13/5/2022) lalu.
“Pekan ini kita menyaksikan harga UST jatuh. Alih-alih nilainya setara 1 dolar AS, harganya malah jatuh menjadi $ 0,04. Pemegang UST bernilai miliaran dolar pun rugi sangat parah,” kata Tom di awal kajian itu.
Baca juga: Cara Membaca Candlestick dengan Simpel dan Akurat
LFG memang mencanangkan program sangat mencengangkan. Mereka berencana membeli Bitcoin setara $ 10 miliar dalam jangka panjang dan sekitar US$3 miliar dalam jangka pendek.
Bitcoin sebanyak itu sedianya akan digunakan sebagai pasak nilai untuk UST, selain menggunakan kripto LUNA.
“Antara Januari dan Mei 2022, ada sekitar 80.394 BTC senilai $ 3,5 miliar pada saat itu, dibeli oleh LFG,” sebut Tom.
Ia melanjutkan, ketika nilai UST mulai turun pada 9 Mei 2022, LFG mengumumkan bahwa mereka akan mulai membuang cadangan Bitcoin-nya itu dan membeli UST.
Inilah langkah pertama untuk mencoba mempertahankan pasak UST agar tetap 1 banding 1 terhadap dolar AS.
“Selama hari beberapa hari berikutnya, Bitcoin LFG itu justru dikosongkan. Saldonya kini nol. Nah, karena nilai stablecoin UST terus merosot, publik bertanya tentang nasib cadangan bitcoin LFG itu, dan apakah itu benar-benar digunakan untuk mendukung nilai stablecoin UST. Di sini kami punya jawabannya, setidaknya soal ke mana aliran dana BTC itu,” sebut Tom.
Baca juga: Michael Saylor: Kripto Longsor Akan Percepat Regulasi Stablecoin
Melacak Bitcoin Milik Organisasi Terra LUNA
Pada pagi hari 9 Mei 2022, LFG mengumumkan bahwa mereka akan meminjamkan BTC senilai $ 750 juta ke perusahaan perdagangan OTC (over the counter) untuk membantu melindungi pasak UST.
Pendiri Terralabs, Do Kwon, kemudian mengklarifikasi bahwa Bitcoin akan “digunakan untuk trading“.
Pada waktu yang hampir bersamaan, 22.189 BTC (senilai $ 750 juta saat ini) dikirim dari address Bitcoin yang terkait dengan LFG, ke address baru.
Kemudian malam itu, 30.000 BTC lainnya (senilai $ 930 juta pada saat itu) dikirim dari dompet LFG lainnya, ke address yang sama ini.
Dalam beberapa jam, keseluruhan 52.189 BTC ini kemudian dipindahkan ke satu akun di bursa kripto Gemini, di AS, dengan beberapa transaksi.
“Sayangnya, sulit untuk melacak aliran aset lebih lanjut atau mengidentifikasi apakah BTC itu dijual untuk mendukung harga UST,” Tom mengaku.
Lanjutnya, ini menyisakan 28.205 BTC dalam cadangan Terra. Pada 01:00 UTC pada 10 Mei 2022, BTC itu dipindahkan secara keseluruhan, dalam satu transaksi, ke satu akun di Binance.
“Sekali lagi tidak mungkin untuk mengidentifikasi apakah aset ini dijual atau kemudian dipindahkan ke dompet lain,” katanya.
Tom menutup kajian itu dengan pernyataan, bahwa mereka yang ingin mendapatkan “ganti rugi” akibat runtuhnya UST, sangat bergantung pada status Bitcoin LFG itu.
Kalimat itu dapat ditafsirkan, bahwa LFG bisa saja bertanggung jawab soal kerugian dan tidak transparan soal Bitcoin sebagai bagian dari pasak UST. [ps]