Market
Investasi $20 Miliar Tether Bongkar Sinyal Rahasia: Apa Itu?
Tether, penerbit stablecoin USDT, tengah menjadi sorotan besar setelah muncul kabar bahwa raksasa investasi seperti SoftBank dan ARK Investment Management mempertimbangkan untuk menanamkan modal dalam proyeknya.
Menurut laporan Cointelegraph pada Sabtu (27/9), Tether berencana menjual sekitar 3% ekuitasnya dalam putaran pendanaan senilai hingga $20 miliar, yang jika terlaksana bisa membuat valuasi perusahaan menyentuh $500 miliar.
Langkah ini menunjukkan bahwa Tether tengah mencari modal untuk memperluas jejak operasionalnya melewati model pendapatan semata dari bunga atas cadangan, sekaligus memperkuat posisi sebagai pemain strategis di dunia keuangan kripto dan nyata.
Baca Juga: Investasi $459 Juta Bitcoin, Tether Bikin Twenty One
Model Bisnis Tether & Pendapatan dari Instrumen Pendapatan Tinggi
Model inti Tether selama ini cukup “klasik namun kokoh” di ranah stablecoin.
Ketika pengguna melakukan deposit fiat (misalnya USD), Tether mencetak USDT dan menempatkan cadangan pendukungnya ke dalam aset berimbal hasil (yield).
Sebagian besar cadangan tersebut ditempatkan dalam surat utang AS jangka pendek (Treasury bills), yang dianggap paling likuid dan relatif aman.
Di kuartal kedua 2025, Tether melaporkan laba bersih sebesar $4,9 miliar, lonjakan sekitar 277 % year-on-year.
Selain pendapatan bunga, Tether turut mengembangkan usaha pemberian pinjaman (secured lending) yang dijamin oleh cadangan mereka sendiri.
Namun, kenaikan hasil Treasury yang selama ini menjadi sumber pendapatan besar Tether kini mulai mereda dibanding puncaknya, sehingga perusahaan sadar bahwa mengandalkan pendapatan dari bunga saja bukan strategi jangka panjang yang ideal.
Mengapa Investor Besar Tertarik?
Beberapa alasan mengapa SoftBank, ARK, dan investor papan atas lainnya dikaitkan dengan putaran pendanaan ini:
- Keuntungan luar biasa & profitabilitas terbukti
Laba Tether mencapai miliaran menunjukkan bahwa model bisnisnya tidak hanya teoretis, tetapi nyata berfungsi di dunia kripto yang sangat kompetitif. - Dominasi pasar stablecoin & status strategis
USDT adalah stablecoin terbesar dunia secara kapitalisasi pasar (sekitar $173,6 miliar untuk sirkulasi USDT). Posisi ini membuat Tether menjadi entitas keuangan strategis, bukan sekadar pemain kripto. - Potensi ekspansi ke lini bisnis baru
CEO Tether, Paolo Ardoino, menyebut bahwa perusahaan sedang menjajaki ekspansi ke sektor komoditas, energi, infrastruktur, dan media yang memperluas domain perusahaan di luar keuangan murni.
Dengan modal besar, Tether bisa melakukan akuisisi, investasi infrastruktur, dan diversifikasi revenue stream. - Valuasi tinggi & daya tarik eksklusif
Jika pendanaan berhasil, valuasi US$ 500 miliar akan menempatkan Tether di jajaran perusahaan privat terbesar dunia sehingga sejajar dengan nilai yang dirumorkan untuk OpenAI.
Para investor besar pun cenderung tertarik pada “akses eksklusif” ke peluang pertumbuhan besar yang tidak tersedia di publik.
Tantangan & Risiko Ekspansi
Ekspansi sebesar ini tak tanpa risiko. Beberapa hal yang harus diwaspadai:
- Regulasi & pengawasan keuangan
Sebagai entitas stablecoin besar, Tether sudah di bawah sorotan regulator global. Ekspansi ke bisnis finansial tradisional dan infrastruktur bisa menarik regulasi lebih ketat. - Ketergantungan yield dari Treasury
Bila imbal hasil Treasury terus menurun, basis pendapatan bunga akan melemah, menambah beban pada lini bisnis baru yang mungkin belum menguntungkan. - Risiko eksekusi & diversifikasi
Memasuki sektor komoditas, energi, atau media bukan hal mudah. Tether harus menguasai domain baru, mengelola risiko operasional, kompetisi sektor, dan modal infrastruktur. - Tingkat valuasi yang sangat tinggi
Valuasi $500 miliar mengundang ekspektasi besar. Jika pertumbuhan atau pendapatan gagal memenuhi ekspektasi pasar, bisa terjadi koreksi valuasi yang signifikan.
Implikasi & Makna untuk Industri Kripto & Keuangan
- Stablecoin menjadi aktor terdepan
Pendanaan besar terhadap Tether menunjukkan bahwa stablecoin tidak lagi menjadi “alat bantu” pasar kripto semata — melainkan entitas keuangan strategis dengan potensi lintas sektor. - Transformasi model bisnis kripto
Langkah Tether menjadi contoh bahwa perusahaan kripto yang hanya mengandalkan yield atau transaksi harus berpikir soal diversifikasi — ke bisnis nyata, aset fisik, dan infrastruktur. - Gerbang besar ke modal institusional
Dengan masuknya SoftBank & ARK (jika jadi), kripto-keuangan menjadi semakin dekat dengan modal institusional besar, mengaburkan batas antara “teknologi baru” dan “modal tradisional”.
Baca Juga: Bangun Kredibilitas USDT, Tether Perkuat Transparansi Audit Penuh
Penggalangan dana hingga $20 miliar oleh Tether menarik minat nama besar seperti SoftBank dan ARK menunjukkan bahwa investor besar melihat perusahaan ini bukan sekadar pemain stablecoin, melainkan calon raksasa keuangan global.
Jika berhasil, valuasi $500 miliar dapat menjadikan Tether salah satu perusahaan privat paling bernilai di dunia.
Namun, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh dana, melainkan oleh kemampuan Tether melakukan transformasi: mengelola diversifikasi usaha, mempertahankan profitabilitas, dan menavigasi regulasi.
Bagi pengamat kripto dan investor institusional, ini mungkin menjadi salah satu momen paling menarik dalam evolusi industri blockchain hingga hari ini.