Business
Investor Kripto Indonesia Capai 17,14 Juta hingga Q1 2023, Transaksi?
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) melaporkan perkembangan jumlah investor aset kripto di Indonesia yang terus tumbuh. Di samping itu, market kripto di Tanah Air mulai pulih berbarengan dengan situasi ekonomi global yang tengah bangkit.
Bappebti mencatat total investor kripto di Indonesia telah mencapai 17,14 juta orang hingga Maret 2023 atau kuartal I 2023. Jumlah tersebut bertambah 15.000 orang dibandingkan pada bulan Februari 2023. Jika dibandingkan setahun sebelumnya, total pelanggan terdaftar aset kripto telah bertambah sekitar 4,37 juta orang atau 34,2 persen.
Data ini menyebutkan terjadi pelambatan pertumbuhan. Alasan terbesarnya melihat kondisi saat ini tengah terjadi tren menurunnya nilai transaksi kripto di dalam negeri.
Transaksi Kripto
Baca juga: Kenaikan Suku Bunga The Fed Bikin Kripto Bitcoin, Ethereum Naik
Bappebti melaporkan pada Maret 2023, nilai transaksi kripto di Indonesia sebesar Rp 12,54 triliun. Nilai tersebut menurun 9,13 persen dibandingkan sebulan sebelumnya yang sebesar Rp 13,8 triliun.
Jika dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar Rp 46,44 triliun pada kuartal I 2022, nilai transaksi kripto di dalam negeri juga merosot hingga 73 persen. Kondisi tersebut sejalan dengan anjloknya harga sejumlah aset kripto di pasar global dalam setahun terakhir.
Banyak klaim bahwa pasar kripto dinilai mulai jenuh. Untuk itu Bappebti terus sosialisasi tersebut yakni agar masyarakat Indonesia lebih memahami bahwa aset kripto merupakan aset yang volatil dan berisiko.
Literasi Kripto
Baca juga: Aktivitas Trading Investor Kripto Meningkat Selama Ramadhan 1444 H
Bappebti telah meluncurkan inisiatif baru dalam bentuk program literasi kripto yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai aset kripto. Melalui program ini, Bappebti berharap dapat mengurangi risiko penipuan dan praktik ilegal yang kerap terjadi dalam dunia kripto.
Bappebti mempromosikan slogan 2 L, yaitu Legal dan Logis. Dengan slogan itu, diharapkan masyarakat berpikir lebih legal dan logis saat berinvestasi.
“Kami perkuat literasi itu, jadi baik aset kripto maupun perdagangan berjangka komoditi, kami lakukan promosi sosialisasi yang sangat masif ke berbagai pelosok Indonesia,” kata Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko dalam keterangan resminya dikutip Jumat (21/4).
Didid mengakui pentingnya literasi kripto dalam menjaga kestabilan sektor keuangan dan melindungi konsumen. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai mata uang kripto, diharapkan masyarakat dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi serta mengurangi risiko yang mungkin timbul dari penggunaan teknologi ini.