Altcoin News

Kaito AI Alokasikan 20% Token untuk Airdrop: Peluang atau Ancaman?

Published

on

Kaito AI, platform intelijen kripto yang mengklaim sebagai “platform informasi Web3 terbaik,” tengah menjadi sorotan setelah mengalokasikan hampir 20% dari total pasokan tokennya untuk airdrop dan insentif.

Menurut laporan Cointelegraph, keputusan ini memicu antusiasme di kalangan pengadopsi awal, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terkait tokenomik dan potensi aksi jual.

Strategi Airdrop Kaito AI

Kaito AI berencana membagikan 10% dari total pasokan tokennya kepada komunitas awal dan peserta ekosistem melalui airdrop pertamanya.

Dalam pengumuman resminya pada 20 Februari, platform ini menjelaskan bahwa alokasi ini akan diberikan kepada komunitas Kaito Yapper awal, pemegang NFT Genesis, serta mitra ekosistemnya.

Secara keseluruhan, 56,6% dari total pasokan token Kaito akan didistribusikan ke komunitas dan ekosistem, dengan 19,5% dialokasikan untuk insentif jangka panjang. Pendekatan ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk para analis dan pelaku industri.

Tokenomics Kaito. Sumber: Kaito AI

Revolusi dalam Pemasaran Kripto?

Menurut Marcin Kazmierczak, salah satu pendiri RedStone, Kaito AI memperkenalkan dinamika baru dalam pemasaran kripto.

Jika sebelumnya pemasaran lebih berfokus pada tayangan dan impresi, Kaito membawa konsep “Smart Followers,” metrik yang mengukur seberapa banyak akun kripto berpengaruh yang berinteraksi dengan suatu proyek.

“Saat ini, saya tidak tahu ada pemasar kripto yang serius tanpa menggunakan teknologi Kaito,” ujar Kazmierczak kepada Cointelegraph.

Kekhawatiran atas Alokasi Token Orang Dalam

Di balik inovasinya, Kaito AI juga menghadapi kritik, terutama terkait alokasi token untuk orang dalam.

Data dari penyelidik onchain RunnerXBT menunjukkan bahwa 43,3% dari total pasokan dialokasikan untuk orang dalam, dengan rincian 35% untuk tim dan 8,3% untuk investor awal. Ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi aksi jual besar setelah airdrop.

Sejarah menunjukkan bahwa fenomena ini bukan hal baru. Pada 2023, airdrop Arbitrum (ARB) menyaksikan para pemburu airdrop mengumpulkan token senilai $3,3 juta dalam waktu singkat, menyebabkan tekanan jual yang signifikan.

Antisipasi dan Prediksi Pasar

Untuk mengatasi masalah airdrop farming, Kaito AI menerapkan mekanisme seleksi yang lebih ketat. Airdrop kali ini akan bergantung pada jumlah “Yap” yang terkumpul dan kepemilikan NFT Genesis Kaito pada saat snapshot, sehingga lebih sulit untuk dimanipulasi oleh bot.

Namun, Anndy Lian, seorang pakar blockchain, memperingatkan bahwa pola yang sama kemungkinan akan terjadi: sensasi besar di awal, diikuti oleh lonjakan harga, dan akhirnya aksi jual massal. Mengingat kondisi pasar kripto saat ini, ada kemungkinan besar bahwa token Kaito bisa mengalami pola yang sama.

Airdrop Kaito AI memang menghadirkan peluang besar bagi komunitas dan investor awal, tetapi potensi risiko tetap ada. Keberhasilan jangka panjang akan bergantung pada bagaimana Kaito AI mengelola distribusi token dan menjaga kepercayaan komunitasnya.

Apakah strategi ini akan membawa keuntungan bagi investor atau justru menjadi pemicu aksi jual besar? Waktu yang akan menjawabnya.

Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Popular

Exit mobile version