Market
Pasar Kripto dan Bitcoin Sedang Wait and See Jelang Perilisan CPI AS
Pergerakan aset kripto dan Bitcoin pada pekan kedua Juli 2023 masih terus stagnan dan cenderung membosankan bagi para pelaku pasar. Kemungkinan besar volatilitas Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan akan terjadi pasca dan setelah data inflasi atau Consumer Price Index (CPI) AS bulan Juni dirilis pada Rabu (12/7) mendatang.
Trader Eksternal Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengatakan para pelaku pasar kripto dan Bitcoin saat ini sedang mengadopsi sikap “wait and see” menjelang perilisan CPI AS bulan Juni. Data CPI merupakan indikator penting yang memberikan gambaran tentang tingkat inflasi di Amerika Serikat. Karena AS merupakan salah satu pasar terbesar bagi kripto, data CPI ini dapat berdampak signifikan pada harga Bitcoin dan aset kripto lainnya.
“Volatilitas pasar kripto selama beberapa bulan terakhir telah menunjukkan tanda-tanda penurunan, dengan harga Bitcoin dan altcoin utama lainnya bergerak dalam kisaran yang relatif sempit. Para trader dan investor kripto berharap bahwa data CPI AS ini dapat memberikan petunjuk yang lebih jelas tentang arah pergerakan harga aset kripto,” kata Fyqieh.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pasar kripto adalah kebijakan The Fed. Jika data CPI menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari yang diharapkan, ada kemungkinan The Fed akan meningkatkan suku bunga atau mengurangi stimulus ekonomi yang dapat mempengaruhi likuiditas dan investasi di pasar kripto. Meskipun angka nonfarm payroll (NFP) AS yang lebih lemah dari perkiraan untuk bulan Juni, taruhan pada kenaikan suku bunga pasca musim panas tetap ada, yang terus menguji selera pembeli.
Sentimen Pasar Kripto
Di sisi lain, jika data CPI menunjukkan inflasi yang terkendali atau di bawah ekspektasi, pasar kripto mungkin mengalami sentimen positif. Hal ini dapat memberikan dorongan bagi investor dan trader untuk melanjutkan atau meningkatkan aktivitas perdagangan di pasar kripto.
“Sentimen negatif terhadap market juga masih ada, yang terbaru analis di JP Morgan meragukan dampak transformatif ETF Bitcoin spot di pasar kripto. Menurut analis, peluncuran ETF bitcoin spot sepertinya tidak akan menarik banyak minat investor,” jelas Fyqieh.
Kabar itu membuat harga Bitcoin tetap stabil di kisaran US$ 30.300 karena investor menjadi berhati-hati di tengah sentimen pasar yang beragam. Khususnya, kegilaan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) baru-baru ini yang sebelumnya mendorong harga BTC ke level di atas US$ 31.000 akan segera berakhir.
Baca juga: Riset Ungkap Strategi DCA Sering Buat Investor Kripto Bitcoin Untung
Sentimen aset kripto berdasarkan indeks “Bitcoin Fear and Greed Index” saat ini berada pada level 56, mengalami sedikit kenaikan dari angka 55 pada Minggu (9/7) lalu. Namun, hal ini menunjukkan investor kurang bergairah dalam beberapa hari terakhir. Di samping itu, indeks dolar AS (DXY) pada Senin (10/7) pagi mengalami performa yang baik mengalami kenaikan 102.45 (+0.18%).
Sekali lagi, penting untuk diingat bahwa pasar kripto sangatlah kompleks dan rentan terhadap berbagai faktor eksternal yang dapat mempengaruhi harga aset kripto. Selain data CPI AS, akan ada rilis data Indeks Harga Produsen (PPI) untuk bulan Juni pada Jumat (14/7). Meskipun PPI tidak sepenting CPI, namun perlu untuk dicermati. Berita dan peristiwa lainnya seperti regulasi pemerintah, perkembangan teknologi, dan sentimen pasar global juga dapat berkontribusi terhadap pergerakan harga Bitcoin dan aset kripto.
“Bagi para pelaku pasar kripto, memantau dengan cermat berita dan perkembangan terkait data CPI AS dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pasar kripto menjadi penting. Analisis fundamental dan teknikal serta manajemen risiko yang baik menjadi kunci dalam menghadapi volatilitas pasar yang mungkin terjadi pasca rilis data CPI AS,” saran Fyqieh.
Analisis Pergerakan Harga Bitcoin (BTC)
Baca juga: Tokocrypto x IDNFT Gelar Edukasi Online Tentang Web3 dan Blockchain
Harga Bitcoin (BTC) tetap dalam kisaran sempit dengan kenaikan maksimal 4,3% selama 18 hari terakhir. BTC bergerak di kisaran US$ 29.895 hingga US$ 31.165, dan sentimen negatif investor secara signifikan dipengaruhi oleh upaya yang gagal untuk menembus di atas US$ 31.400 pada 6 Juli lalu.
Kecenderungan trader untuk bereaksi berlebihan untuk taking profit terhadap pergerakan harga jangka pendek Bitcoin sebesar 82% bisa menjadi bagian dari alasan koreksi jangka pendek. Pikiran investor masih fokus pada data CPI AS Juni dan pertanyaan tentang apakah kenaikan harga baru-baru ini semata-mata didorong oleh beberapa permintaan dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin (ETF) spot.
“Melihat Grafik 4 Jam, BTC/USDT menghadapi resistensi kuat di level psikologis US$ 30.500. BTC/USDT berada di bawah EMA 50 hari (US$ 30.440) dan di atas EMA 200 hari (US$ 29.320), mengirimkan sinyal bearish jangka pendek, tetapi bullish jangka panjang,” analisis Fyqieh.
Secara signifikan, EMA 50 hari menyempit ke EMA 200 hari, menandakan penurunan melalui EMA 200 hari (US$ 29.320) untuk menampilkan level atas dari pita dukungan US$ 27.500 – US$ 26.850. BTC/USDT harus bergerak melalui EMA 50 hari (US$ 30.440) untuk mendukung penembusan dari level yang lebih rendah dari resistensi dan menargetkan US$ 31.250.
Pastikan kamu hanya melakukan investasi dan trading kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, trading kripto jadi lebih mudah.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.