NFT

Portofolio adalah Kumpulan Karya.  Apa yang Perlu Diketahui Pemula?

Published

on

Bagi para seniman, desainer grafis, dan artis visual, menunjukkan hasil kerja mereka sangatlah penting. Maka dari itu, untuk menunjukkan karya-karya yang telah mereka hasilkan, diperlukan portofolio. Pada dasarnya, portofolio adalah kumpulan hasil pekerjaan atau karya yang dilakukan oleh seorang pekarya. 

Kumpulan hasil karya atau portofolio ini bisa ditunjukkan melalui format daring maupun luring. Karena pesatnya perkembangan teknologi hari ini, menunjukkan karya seorang pekerja seni visual melalui platform online sangatlah perlu. Mengapa portofolio online begitu perlu bagi seniman hari ini? Yuk, kita bahas!

Apa itu Portofolio?

Sebelumnya, kita sudah menjelaskan mengapa para pekerja kreatif di bidang visual butuh menunjukkan karyanya melalui portofolio online. Hal ini dikarenakan, Portofolio adalah kumpulan hasil karya seseorang yang nantinya akan dijadikan pertimbangan bagi orang lain yang akan menggunakan jasa atau membeli karya mereka. Dengan portofolio ini, seorang pekarya tak hanya bisa menunjukkan hasil pekerjaannya, namun juga bisa menjadi salah satu cara untuk memiliki daya tawar terhadap klien atau orang yang akan menggunakan jasanya.

Apa Beda CV dan Portofolio?

Beberapa orang masih belum tahu apa perbedaan antara Curriculum Vitae atau CV dengan Portofolio. Pasalnya, keduanya sama-sama penting, terlebih untuk Anda yang ingin melamar pekerjaan atau ingin menunjukkan hasil kerja Anda. Ada beberapa perbedaan yang signifikan antara keduanya, di antaranya:

Isi atau Konten

Hal pertama yang membedakan antara CV dengan portofolio adalah dari segi konten atau isinya. Apabila portofolio adalah kumpulan hasil karya seseorang, Curriculum Vitae merupakan informasi yang diberikan oleh sang pemberi CV yang memberitahukan tentang pengalaman kerja, latar pendidikan dan juga pengalaman lainnya yang berhubungan dengan bidang yang ditekuni secara lengkap. Ditambah lagi, di dalam CV terdapat kontak berupa surel ataupun nomor ponsel. 

Fungsi 

Selain itu, yang membedakan CV dengan portofolio adalah fungsinya. Fungsi dari CV adalah untuk menarik minat para perekrut. Sedangkan, portofolio adalah untuk membuktikan bahwa seorang kandidat memiliki nilai di mata perekrut atau klien.

Kelengkapan Data

Perbedaan lain yang bisa kita lihat antara keduanya adalah dari kelengkapan datanya. Meski dalam CV para kandidat harus menunjukkan informasi secara lengkap, mereka harus menunjukkannya dengan singkat. Sementara itu, semakin banyak hasil karya yang ditunjukkan para pekarya dalam portofolionya, semakin tinggi peluang kerja atau diterima oleh klien.

Bagaimana cara membuat portofolio?

Tentu untuk menunjukkan hasil karya Anda, ada beberapa cara yang perlu Anda lakukan agar klien atau perekrut bisa tertarik dengan Anda. Berikut beberapa cara yang bisa Anda implementasikan untuk menunjukkan portofolio Anda.

Menggunakan media sosial

Seperti yang kita ketahui, media sosial kini semakin berkembang. Di sini Anda tak hanya bisa berinteraksi dengan orang lain, namun bisa menunjukkan karya Anda. Platform seperti Instagram memungkinkan Anda menunjukkan hasil karya seni visual dengan mudah. 

Menggunakan situs untuk portofolio online

Bagi para pekarya visual, Anda bisa menggunakan situs-situs seperti Behance untuk menunjukkan hasil karya Anda. Di samping itu, dengan mengunduh hasil karya Anda ke situs tersebut, klien atau perekrut bisa dengan mudah mencari hasil karya Anda.

Menggunakan situs marketplace NFT

Di era Web3 yang kini sedang berkembang, NFT bisa menjadi tempat untuk Anda yang ingin menunjukkan hasil karya Anda. Tak hanya itu saja, Anda bisa menjual secara langsung hasil karya Anda. 

Situs tempat membuat portofolio online

Selain itu, sudah banyak website yang bisa digunakan untuk para pekarya untuk menunjukkan karya mereka, seperti Instagram, Behance, dan masih banyak lagi. Ditambah lagi, di era Web3 di mana sistem blockchain sudah semakin berkembang, para seniman visual juga bisa menjadikan NFT sebagai portofolio untuk hasil-hasil karya mereka. Berikut situs untuk Anda yang ingin membangun portofolio online Anda:

1. Instagram

Siapa yang tidak kenal dengan media sosial satu ini. Tak hanya sebagai tempat orang-orang untuk memamerkan foto-fotonya, Instagram kini bisa menjadi tempat para pekarya atau seniman visual untuk menunjukkan hasil karyanya.

2. Dribble

Dribble merupakan salah satu situs yang memungkinkan para desainer grafis, ilustrator atau seniman visual bisa menunjukkan hasil karyanya. Terlebih lagi, Dribble menyediakan layanan portofolio online dengan gratis.

3. Tokomall.io 

Sistem blockchain tak hanya memungkinkan Anda untuk berinvestasi aset kripto, namun juga memudahkan Anda dalam menjual karya seni Anda melalui NFT. Salah satu tempat untuk menjual NFT Anda adalah Tokomall. Tokomall adalah marketplace NFT pertama di Indonesia. Dengan menjual hasil karya Anda di Tokomall, Anda tak hanya mendapatkan pundi-pundi dengan menjual hasil karya Anda, namun juga bisa dijadikan portofolio online.

4. Behance

Situs ini tidak asing lagi bagi para desainer ataupun ilustrator. Hal ini disebabkan oleh komunitas desainer yang besar di situs ini. Dengan demikian, Anda tak hanya bisa memamerkan hasil karya Anda, namun juga bisa berjejaring dengan seniman lainnya. 

Contoh Portofolio Desain

Portofolio Desain Grafis: 

Source: Marta Gawin Behance Account

Anda ingin memperlihatkan hasil karya desain grafis Anda? Anda bisa menjadikan akun Behance dari seorang art director dan desainer grafis asal Polandia bernama Marta Garwin ini sebagai referensi Anda. Di situ ia menunjukkan berbagai hasil karya yang sudah ia kerjakan.

Portofolio Desain Interior atau Arsitektur

Source: Mojtaba Ashour Behance Account

Tak hanya desain grafis saja yang bisa Anda tunjukkan di Behance. Anda juga bisa memamerkan hasil karya desain interior Anda melalui situs ini seperti seorang desainer interior asal Turkey bernama Mojtaba Ashour ini. 

Portofolio Fotografi

Source: Andrea Jelić Dribble Account

Anda ingin bekarier sebagai fotografer profesional? Tentu dengan menunjukkan portofolio online, Anda bisa memamerkan hasil karya Anda di depan klien atau perekrut. Sebagai referensi, Anda bisa melihat akun situs Dribble seorang fotografer terkenal bernama Andrea Jelić ini. 

Portofolio Ilustrasi

Source: Si Juki Tokomall Account

Tokomall tak hanya bisa menjadi tempat Anda menjual karya dalam bentuk NFT, namun juga bisa Anda jadikan sebagai tempat portofolio online Anda, contohnya seperti Si Juki ini. Nah, Anda tertarik mencoba membuat portofolio online Anda melalui NFT? Maka dari itu, buat akun Tokomall Anda!

Baca Juga: Si Juki: Berawal Dari Webtoon Hingga Ke NFT

Mengapa Menggunakan NFT Menjanjikan sebagai Kreator?

Secara teknis, NFT adalah token digital yang tersimpan dalam jaringan blockchain yang mana hampir mustahil dapat diretas. Sehingga, pemilik karya digital menyimpan sebuah tautan berbentuk file digital pada jaringan blockchain sebagai bukti atas kepemilikan karya-karya tersebut.  

Karya seni yang terdigitalisasi menjadi NFT melalui proses minting, karya tersebut bersifat unik dan tidak dapat diduplikasi kembali. 

Sistem teknologi ini yang menguntungkan kreator karena tidak perlu khawatir karya-karya yang ditampilkan portofolio akan dicuri maupun dipakai tanpa izin.

Tak hanya itu, para kreator juga dapat menjual karya seni mereka dan berhak mendapat royalti atas penjualan kembali karya mereka sehingga dapat menjadi sumber penghasilan yang berkelanjutan. 

Karya-karya yang dapat di-mint NFT tidak terbatas pada karya seni berupa gambar saja. Namun juga dalam bentuk karya seni dalam bentuk musik, sneakers, video, benda koleksi, hingga barang-barang dalam permainan (in-game item).

Beberapa kelebihan NFT Pada Dunia Karya Seni

1. Para kreator dan artis memiliki kendali atas karya mereka

Teknologi NFT mengizinkan artis untuk memiliki kendali atas karya mereka dengan kemampuannya menjadikan sebuah karya seni unik dan tidak dapat diduplikasi. 

Sebelum teknologi karya seni dalam bentuk NFT ada, para kreator dan artis memasarkan karya mereka di berbagai platform jual beli, namun orang dapat menyalin dan bahkan menjual kembali karya seni yang mereka pasarkan. 

Hal ini dikarenakan tidak adanya bukti atas kepemilikan karya yang menjadikan karya tersebut unik dan tidak dapat diduplikasi kembali.

2. Mengurangi praktik ‘calo’ karya seni

Dengan adanya platform jual beli NFT, para artis dan kreator tidak lagi perlu bertransaksi dengan para calo karya seni yang cenderung memainkan harga. 

Artis dan kreator dapat menjangkau para pembeli secara langsung melalui marketplace. Hal ini menguntungkan baik bagi kreator maupun kolektor dengan valuasi seni yang lebih adil.

Potensi Pasar NFT di Indonesia

Bagaimana dengan potensi pasar NFT bagi para artis yang memiliki portofolio digital di Indonesia?

Berdasarkan riset internal Tokocrypto ke berbagai platform pasar NFT global, total kunjungan dari Indonesia telah mencapai 1 juta penjunjung pada tahun 2021. 

Data ini didukung dengan adanya 11 juta investor aset kripto di Indonesia per 2021.

Baca Juga: Masih Tentang Game NFT, Begini Fitur dan Cara Kerja Game Upland!

Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat di Indonesia akan aset digital kripto, potensi pertumbuhan pasar NFT juga meningkat. 

Implementasi NFT ke dalam berbagai platform seperti Metaverse yang menjanjikan dunia virtual tanpa batas tentunya juga akan mendorong peningkatan permintaan aset digital yang menjadi peluang bagi para kreator untuk berkembang secara karya dan finansial.

Bagi kamu para kreator dan artis yang ingin menjual karyamu dalam bentuk NFT, yuk bergabung menjadi Official Partner dari Toko Mall. Kalau kamu kolektor yang suka mengoleksi karya seni NFT, kamu bisa membeli dan mengoleksi NFT dari berbagai artis terkemuka di Toko Mall.

Biar nggak ketinggalan berita seputar NFT, join komunitas Discord atau Telegram TokoMall.

Popular

Exit mobile version