Academy

Riset Kripto: Efek Domino Tarif Trump, Tekanan Global, Aksi Jual Lokal

Published

on

Pengenaan tarif besar-besaran oleh Presiden Trump terhadap negara-negara mitra dagang memicu sentimen global risk-off yang signifikan. Dampaknya menyebar dari koreksi tajam di Wall Street hingga pelemahan rupiah dan panic selling di IHSG.

Dalam riset yang dilakukan oleh Tim Research Tokocrypto, disoroti bahwa bagi pelaku pasar Indonesia, terutama di sektor kripto, penting untuk mengadopsi strategi defensif dan mengutamakan lindung nilai terhadap volatilitas eksternal.

1. Kebijakan Tarif Trump & Tujuannya

​Pada 2 April 2025, Presiden Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru yang dikenal sebagai “Reciprocal Tariffs,” yang mencakup:

  • Tarif dasar 10% untuk semua barang impor ke AS.
  • Tarif tambahan spesifik untuk negara-negara dengan praktik dagang yang dianggap tidak adil: China (34%), Vietnam (46%), Indonesia (32%), Uni Eropa (20%), India (26%), dsb.


Sumber: bbc.com

Sebagai perkembangan terbaru, pada 8 April 2025, AS menaikkan tarif terhadap barang impor asal Tiongkok menjadi 104% sebagai bentuk pembalasan atas tarif 34% yang sebelumnya diberlakukan oleh Beijing terhadap produk-produk AS. 

Tujuan utama penerapan Tarif

  • Mengurangi defisit perdagangan AS.​
  • Mendorong produksi manufaktur dalam negeri.
  • ​Menanggapi praktik perdagangan yang dianggap tidak adil oleh mitra dagang.​

Kebijakan ini memicu reaksi keras dari berbagai negara, termasuk ancaman pembalasan tarif, yang meningkatkan ketegangan dalam perdagangan internasional.​

2. Respon Global

Kebijakan tarif Trump langsung memicu respons keras dari negara-negara mitra dagang utama:

  • Uni Eropa: Menyebut tarif ini sebagai “serangan terhadap prinsip perdagangan internasional”, dan berjanji akan mengambil langkah balasan terkoordinasi, termasuk kemungkinan tarif pembalasan dan tindakan hukum di WTO.
  • Jepang, Korea Selatan, India: Menyuarakan kekhawatiran atas ketegangan dagang dan mempertimbangkan untuk memperkuat aliansi dagang intra-Asia.
  • Kanada dan Meksiko: Mengindikasikan bahwa mereka akan menyesuaikan hubungan perdagangan mereka dengan AS, dan mempertimbangkan respon terukur terhadap tarif.
  • China: Sebagai respons awal atas tarif 34% dari AS, China menerapkan tarif balasan dengan persentase serupa terhadap produk Amerika, mencerminkan meningkatnya frustrasi Presiden Xi Jinping terhadap tekanan perdagangan dari Washington. Setelah AS menaikkan tarif menjadi 104% pada 8 April, China memperingatkan bahwa mereka akan “melawan sampai akhir” jika AS terus memaksakan kebijakan tersebut

3. Respon Indonesia & Dampak terhadap Market Domestik

Tarif 32% terhadap Indonesia memicu kekhawatiran dalam negeri:

  • Presiden Prabowo menyatakan komitmen terhadap hubungan dagang yang adil dan akan kirim delegasi negosiasi ke AS.
  • Rencana peningkatan impor dari AS (kapas, gandum, migas) sebagai langkah kompromi.
  • Rupiah
    • Spot (onshore): Melemah ke Rp16.864/USD (Bloomberg, 8 April), atau turun 4,43% YTD dari Rp16.132 pada akhir 2024.
    • NDF (offshore): Menyentuh Rp17.006/USD, mencerminkan pelemahan 11,15% dari level estimasi awal tahun (Rp15.300/USD), dan mencatat rekor terlemah sepanjang sejarah rupiah.
    • Gap ini mencerminkan tekanan ekspektasi investor global terhadap stabilitas makro Indonesia.
  • IHSG anjlok hingga -17,21% dari ATH 2025 dan memicu trading halt pada 8 April 2025.
  • BI: Siapkan intervensi agresif untuk menstabilkan rupiah dan menjaga likuiditas

4. Dampak terhadap Market

Ketegangan global akibat tarif Trump dan pelemahan mata uang negara berkembang memicu aksi jual di berbagai kelas aset. Mayoritas indeks saham utama dunia dan Bitcoin mengalami koreksi signifikan dari level tertinggi tahun 2025.

Asset / IndeksATH 2025Posisi 8 Apr 2025Penurunan (%)
S&P 500$ 6,144.15$ 5,062.25-17.61%
NASDAQ$ 20,056.25$ 15,603.26-22.20%
Bitcoin (BTC)$ 106,788.72$ 79,774.50-25.30%
Gold Spot ($/Oz)$ 3,134.17$ 3,001.24-4.24%
Nikkei 225¥ 40,833.30¥32,836.54-19.58%
FTSE 100 (UK)£ 8,634.80£7,702.08-10.80%
Hang Seng (HK)HK$ 24,771.14HK$20,124.16-18.76%
CSI 300 (China)¥ 4,010.17¥3,611.34-9.95%
IHSG (Jakarta)Rp 7,257.13Rp6,008.48-17.21%

Source:Bloomberg

Insight:

  • Koreksi terbesar terjadi di Bitcoin dan NASDAQ, mencerminkan pelarian modal dari aset-aset spekulatif.
  • Pasar Asia mengalami tekanan berat, terutama Hang Seng dan Nikkei, akibat ekspos besar terhadap perdagangan internasional.
  • IHSG terkena kombinasi tekanan global dan faktor domestik seperti pelemahan rupiah (offshore Rp17.000/USD).
  • Emas menguat sebagai pelindung nilai, menunjukkan rotasi investor ke aset defensif.

5. Next Potential Market Action

Dalam kondisi makro yang menantang dan depresiasi nilai tukar, pelaku pasar kripto secara global terlihat cenderung menghindari aset berisiko dan mengambil pendekatan defensif. Berikut adalah gambaran dinamika yang dapat dipertimbangkan oleh pelaku pasar kripto di Indonesia:

  1. Short-Term Pain: Volatilitas Tinggi Masih Berlanjut
  • Bitcoin terkoreksi lebih dari 25% dari ATH ($106.788 → $79.774)
  • Tekanan jual masih berlangsung, terutama jika support $75.000 tidak bertahan
  • Altcoin menunjukkan performa lemah, dengan volume perdagangan menurun

Strategi yang dapat di pertimbangkan:

  • Fokus sementara terhadap aset mayor seperti Bitcoin
  • Pendekatan DCA (Dollar Cost Averaging) dapat dipertimbangkan di level support
  • Eksposur terhadap altcoin spekulatif sebaiknya dihindari saat kondisi pasar belum stabil.
  1. Penguatan USD & Pelemahan Rupiah Tekan Aktivitas Lokal
  • USD/IDR spot naik ke Rp16.864 (+4,43% YTD), dan offshore sempat menyentuh Rp17.006
  • Hal ini berdampak pada penurunan daya beli investor domestik di pasar kripto.
  • Arus modal lokal menunjukkan kecenderungan menuju stablecoin

Strategi yang dapat di pertimbangkan:

  • Diversifikasi sebagian IDR ke USDT/USDC dapat berpotensi sebagai lindung nilai.
  • Eksplorasi produk staking melalui platform CEX terpercaya berpotensi membantu menjaga cash flow.
  • Penting untuk memperhatikan risiko nilai tukar sebelum menambah eksposur.

Popular

Exit mobile version