Bitcoin News

Terseret Arus Koreksi, Harga Bitcoin Jatuh Hingga $111 Ribuan

Published

on

Harga Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan volatilitas tajam. Per hari ini, Bitcoin diperdagangkan di level $111,676.05 per BTC, turun -2,39% dalam 24 jam terakhir.

Kapitalisasi pasarnya ikut tergerus menjadi $2,225.13 miliar, sementara volume perdagangan harian justru meningkat tajam hingga $65,12 miliar.

Angka ini menandakan tekanan jual yang cukup kuat dari investor, baik ritel maupun institusional.

Baca Juga: Jatuh Makin Dalam, Harga Bitcoin Merosot 1,12%

Tren Penurunan dalam Tiga Bulan Terakhir

Jika ditelusuri lebih jauh, pergerakan harga Bitcoin dalam beberapa bulan terakhir memperlihatkan pola yang cukup jelas:

  • Hari ini: turun $-2,536.45 (-2,22%)
  • 30 hari terakhir: melemah $-3,030.42 (-2,64%)
  • 60 hari terakhir: terkoreksi $-4,186.36 (-3,61%)
  • 90 hari terakhir: masih positif dengan kenaikan $+5,374.62 (+5,05%)

Data ini menunjukkan bahwa meskipun dalam horizon tiga bulan Bitcoin masih mencatatkan kenaikan, tren jangka pendek dalam 1–2 bulan terakhir justru lebih condong pada pelemahan.

Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin sempat diperdagangkan di rentang $111,591.45 (terendah) hingga $114,711.77 (tertinggi).

Angka ini cukup jauh dari rekor tertingginya di $124,457.12, yang kini terasa semakin sulit dijangkau tanpa adanya katalis positif dari pasar global.

Faktor Penyebab Tekanan Harga

Ada beberapa faktor utama yang menjadi pemicu penurunan harga Bitcoin dalam beberapa hari terakhir:

  1. Sentimen Pasar Global yang Negatif
    Kondisi makroekonomi global yang tidak menentu, termasuk ketidakpastian kebijakan suku bunga bank sentral, membuat investor lebih berhati-hati. Risiko di aset kripto kembali dipandang tinggi dibandingkan aset tradisional seperti emas atau obligasi.
  2. Profit Taking dari Investor Besar
    Setelah reli kuat pada kuartal sebelumnya, banyak investor besar (whales) yang memilih untuk mengamankan keuntungan. Tekanan jual ini mempercepat pelemahan harga dalam jangka pendek.
  3. Kenaikan Volume Perdagangan
    Menariknya, volume perdagangan harian Bitcoin melonjak hingga lebih dari $65 miliar. Lonjakan ini biasanya menandakan pergeseran besar, baik karena panic selling maupun reposisi portofolio oleh investor institusional.
  4. Minimnya Katalis Positif
    Tidak ada kabar besar yang cukup kuat untuk menopang harga Bitcoin. Adopsi institusional masih stabil, tetapi belum ada perkembangan baru yang bisa menjadi penggerak utama ke level harga lebih tinggi.
Pergerakan harga Bitcoin (BTC/USDT) pada Selasa, 23 September 2025. Sumber: Tokocrypto.

Implikasi untuk Pasar Kripto

Sebagai aset kripto nomor satu dengan dominasi pasar yang tinggi, setiap penurunan Bitcoin berdampak langsung pada altcoin.

Penurunan lebih dari 2% dalam sehari ini membuat sebagian besar altcoin juga ikut tertekan, memperdalam koreksi di pasar kripto secara keseluruhan.

Namun, meningkatnya volume perdagangan bisa dilihat sebagai tanda bahwa minat pasar masih ada.

Artinya, meskipun harga Bitcoin menurun, likuiditas tetap terjaga, sehingga membuka peluang bagi rebound dalam jangka menengah.

Proyeksi Harga Bitcoin ke Depan

Ada tiga skenario yang bisa menjadi gambaran arah Bitcoin dalam waktu dekat:

  • Skenario Bullish (Optimis): Jika tekanan jual mereda dan ada kabar positif, Bitcoin bisa kembali menembus level $115,000–$118,000 dalam beberapa minggu ke depan.
  • Skenario Bearish (Pesimis): Jika tekanan jual berlanjut, BTC berpotensi turun lebih dalam hingga ke kisaran $108,000–$110,000, terutama jika volume jual tidak mereda.
  • Skenario Konsolidasi (Netral): Bitcoin mungkin bergerak sideways di kisaran $111,000–$114,000, menunggu katalis eksternal dari pasar global.

Antara Tekanan dan Peluang

Penurunan harga Bitcoin hari ini mencerminkan tingginya ketidakpastian di pasar kripto.

Dari sisi teknis, BTC masih dalam jalur bullish jangka panjang, namun koreksi jangka pendek tidak bisa dihindari.

Bagi trader harian, volatilitas ini bisa menjadi peluang emas untuk meraih keuntungan dari pergerakan cepat harga.

Namun, bagi investor jangka panjang, penurunan ini bisa dimaknai sebagai fase akumulasi, dengan catatan tetap memperhatikan manajemen risiko.

Dengan sirkulasi pasokan yang kini mencapai 19,92 juta BTC (94,88% dari total 21 juta BTC), kelangkaan Bitcoin semakin nyata.

Hal ini menjadi salah satu faktor utama yang diyakini akan menopang harga dalam jangka panjang, meski saat ini pasar masih diliputi sentimen negatif.

Satu hal yang pasti, perjalanan Bitcoin tidak pernah datar. Setiap penurunan tajam selalu diikuti oleh fase kebangkitan baru.

Bagi mereka yang sabar, volatilitas ini bukan akhir dari cerita, melainkan bagian dari dinamika pasar kripto yang penuh kejutan.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekaran

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Trending

Exit mobile version