Blockchain

Yuk, Ketahui Aset Underlying Adalah Aset yang Seperti Apa di Sini

Published

on

Secara umum aset underlying adalah suatu aset keuangan yang menjadi harga derivatif. Sederhananya, aset underlying merupakan aset yang menjadi patokan untuk menetapkan harga aset lainnya. Artikel kali ini akan membahas lebih mendalam tentang apa itu aset underlying beserta contohnya. Di bagian akhir, Anda juga bisa menemukan pembahasan mengenai pengertian tentang aset underlying pada kripto dibawah ini. Mari simak bersama!

Apa itu Aset Underlying?

Dalam bahasa Inggris, kata underlying sendiri mengacu pada suatu kata sifat yang memiliki arti “mendasari”. Sedangkan, underlying dalam dunia keuangan berarti indikator yang digunakan untuk menentukan nilai atau harga dari suatu aset. Adanya aset underlying ini bertujuan untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan terhadap aset tertentu.

Contoh Aset Underlying

Salah satu contoh aset underlying adalah opsi saham (stock option). Dalam opsi saham, para pemegang saham diberi hak untuk membeli maupun menjual asetnya. Hanya saja, hak tersebut berlaku pada waktu yang terbatas, sesuai dengan kontrak yang telah disepakati sebelumnya. Pada situasi tersebut, yang menjadi aset underlying adalah saham itu sendiri.

Di sini, aset underlying berfungsi sebagai alat untuk menentukan nilai opsi saham hingga mencapai masa kedaluwarsa nanti. Di samping itu, underlying juga digunakan untuk mengidentifikasi aset dalam perjanjian yang dapat memberikan nilai pada kontrak. Aset underlying mendukung keamanan pihak yang terlibat dalam perjanjian dan hal ini disetujui oleh para pihak yang terlibat untuk kemudian ditukarkan sebagai bagian dari kontrak derivatif.

Syarat-syarat Aset Underlying

Untuk bisa menjadi underlying, suatu aset harus melalui persyaratan tertentu. Di Indonesia sendiri, persyaratan untuk aset underlying mencakup:

1. Punya nilai ekonomis

Syarat utama aset underlying harus memiliki nilai ekonomis yang jelas. Hal ini berkaitan dengan aliran penerimaan kas. Apabila aliran penerimaan kas suatu aset lancar dan dapat dilacak, maka bisa dijadikan aset underlying, tentunya dengan menimbang aspek lainnya terlebih dulu.

Dari persyaratan ini, dapat diketahui bahwa aset underlying merupakan aset yang harganya dapat ditakar dengan mudah, misalnya tanah atau bangunan. Walau begitu, aset juga bisa berupa hal yang belum berwujud, namun dapat diprediksi nilainya, seperti proyek pembangunan jalan tol.

2. Bukan hal yang dilarang

Syarat berikutnya, aset underlying juga bukan merupakan hal yang dilarang. Jika dalam suatu negara, aset tersebut tidak boleh melawan hukum atau bertentangan dengan aturan negara. Apabila aset tersebut diproduksi dengan cara dan menggunakan bahan baku yang dilarang, maka tidak boleh dijadikan underlying. Begitu pula jika cara perdagangan dan penyediaannya melawan hukum.

Underlying seperti ini juga diterapkan dalam syariat Islam. Suatu aset tidak akan menjadi underlying jika mengandung unsur haram. Menurut Dewan Syariat Nasional (DSN-MUI), adanya unsur haram dalam suatu aset dikhawatirkan akan merusak moral masyarakat.

3. Tidak bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, aset underlying juga sebaiknya tidak bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan. Misalnya, dalam syariat Islam, dianjurkan untuk menghindari aktivitas perekonomian atau produk ekonomi yang mengandung unsur gharar (ketidakpastian), dharar (kerugian), dan qimar (transaksi yang tidak baik).

Baca juga: Pahami Pengertian Leverage Adalah dan Fungsinya dalam Kripto!

Apakah Aset Kripto Bisa Memiliki Aset Underlying?

Lalu, bagaimana dengan aset kripto? Bisakah kripto memiliki aset underlying? Jika menurut aturan yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia atau MUI, aset kripto boleh diperjualbelikan asal mengikuti sil’ah dan juga memiliki underlying yang jelas. Aturan tersebut secara tersirat menjelaskan bahwa kripto pun bisa memiliki aset underlying

Pada dasarnya, setiap aset kripto memiliki underlying masing-masing. Hanya saja, tidak semua kripto punya aset fisik yang mudah dipahami. 

Beberapa contoh kripto dengan aset underlying fisik adalah USDT dan XSGD. Namun, ada juga yang menerapkan underlying abstrak seperti biaya penerbitan. Model underlying ini banyak digunakan oleh mata uang kripto besar seperti Bitcoin (BTC).

Aset underlying menjadi suatu aset yang digunakan untuk menetapkan harga suatu instrumen. Untuk bisa dikatakan sebagai underlying, aset harus melalui beberapa persyaratan khusus Satu syarat yang wajib dipenuhi adalah aset bukan merupakan barang terlarang dan tidak melawan hukum negara.

Aset kripto sendiri punya aset underlying yang dapat dipertanggungjawabkan. Beberapa punya aset fisik, namun ada juga yang menjadikan aspek seperti biaya penerbitan sebagai underlying

Baca juga: Yuk, Kenalan dengan Aset Kripto HOT Coin dan Cara Kerjanya!Jadi, Anda tak perlu ragu lagi untuk mulai berinvestasi di kripto. Terlebih, kini sudah ada Tokocrypto, marketplace aset kripto pertama dan terbesar di Indonesia yang terjamin keamanannya. Daftarkan diri Anda untuk investasi aset kripto di Tokocrypto dan gabung di komunitas Tokocrypto di Telegram dan Discord sekarang juga! 

Popular

Exit mobile version