Connect with us

Highlight 1

Mengenal Ethereum lebih dekat

Published

on

Ethereum pertama kali diciptakan pada tahun 2014 oleh mantan pengembang Bitcoin bernama Vitarlik Butterin. Dia menjadi pengembang Bitcoin mulai dari tahun 2011 sampai tahun 2013, dengan kecerdasan dan pengalamannya menganalisa Bitcoin sebagai mata uang kripto pertama, Butterin menyadari bahwa seharusnya Bitcoin bisa digunakan untuk tujuan yang lebih besar. Dari hal tersebut Butterin bersama beberapa orang rekannya mulai membuat rancangan dan Whitepaper tentang proyek nya tersebut pada akhir tahun 2013. Kemudian pada tahun 2014, Ethereum dirilis untuk memenuhi kebutuhan transaksi Cross-Chain dan Cross-Platform dengan tujuan utamanya menghancurkan batas-batas transaksi finansial yang ada saat ini.

Perbedaan Ethereum (ETH) dan Bitcoin (BTC)

Dari sisi teknologi penciptaan dasar, Ethereum (ETH) dan Bitcoin (BTC) memiliki kesamaan yaitu sama-sama diciptakan dari teknologi blockchain terdesentralisasi. Basis transaksinya pun juga sama yaitu Peer-to-Peer. Namun, ada berbagai hal mencolok yang berbeda dari keduanya yaitu :

  • Generasi Blok : Pada Ethereum Generasi Blok pada sistem blockchain memiliki kecepatan 12 detik per blok, sedangkan pada Bitcoin Generasi Blok memiliki keccepatan 10 menit per blok.
  • Kecepatan Transaksi : karena perbedaan Generasi Blok yang dimiliki Ethereum berbanding jauh dari Bitcoin, maka proses kecepatan transaksinya pun menjadi lebih cepat.
  • Biaya Transaksi : jika pada Bitcoin biaya transaksi yang di kenakan per transaksi adalah tetap, sedangkan pada Ethereum fee / biaya transaksi / GAS berbeda-beda untuk setiap transaksi tergantung pada daya komputasi yang ada pada saat itu.
  • Turing-Complete : teknologi Turing Complete yang memungkinkan “Loop” tidak terbatas dilakukan pada sistem hanya dimiliki oleh Ethereum.
  • Fitur transaksi Cross-Chain : artinya pada Ethereum disediakan fasilitas seperti exchanger yang bisa digunakan oleh pengguna untuk menukarkan ETH ke BTC atau ke mata uang kripto lainnya dan sebaliknya. Fitur ini sangat berguna karena selain support antar mata uang kripto, penukaran bisa dilakukan dari ETH ke mata uang konvensional seperti dolar (USD), poundsterling (GBP) dan lain-lain. Sedangkan Bitcoin hanya support transaksi antar pengguna Bitcoin saja, untuk menukarkan BTC ke mata uang kripto lain atau ke mata uang konvensional lain, dibutuhkan exchanger
  • Fitur EVM : EVM bisa diaplikasikan dalam platform lainnya sebagai penyedia layanan transaksi berbasis Ether. Jadi pengembang / sebuah perusahaan bisa mengadopsi fitur transaksinya menggunakan EVM untuk mendapatkan proses transaksi yang cepat, aman, dan mudah.
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Popular