Connect with us

Uncategorized

Membayangkan blockchain dari sudut pandang yang paling sederhana

Published

on

Istilah blockchain bagi sebagian orang bukan lagi hal asing karena terkait dengan mata uang digital bitcoin. Bagaimana menggambarkan konsep itu dalam kehidupan sehari-hari?

Pada 9 Januari 2009, Satoshi Nakamoto meluncurkan Bitcoin. Ia dibantu oleh ahli pemrograman bernama Mike Hearn dan Gavin Andresen yang berinteraksi secara online. Nakamoto mengirimkan email kepada satu di antara keduanya. “Saya telah beranjak pada kesibukan lain. Bitcoin telah berada di tangan yang baik denganmu, dengan Gavin, dan dengan semua orang,” tulis Nakamoto pada Hearn melalui email. Setelah itu, Nakamoto menghilang bak ditelan Bumi. Perbincangan tentang siapa sosok Nakamoto pun mencuat. Ia merupakan tokoh yang dianggap dari kelahiran Bitcoin, mata uang kripto yang fenomenal. “Jaringan kartu kredit visa memproses sekitar 15 juta pembayaran via internet setiap hari di seluruh dunia. about Bitcoin siap memproses lebih besar daripada itu dengan perangkat dan biaya yang lebih sedikit,” kata Satoshi Nakamoto pada Hearn suatu waktu ketika ia masih belum memilih menghilang. Sesumbarnya Nakamoto atas Bitcoin tak lepas dari teknologi yang menopang hidup mata uang kripto buatannya tersebut. Teknologi itu bernama Blockchain. Muncul Saat Dunia Menghadapi Krisis, Blockchain tak begitu saja hadir. about Ia merupakan teknologi yang terinspirasi dari teknologi yang telah ada sebelumnya. Misalnya DigiCash, sistem mata uang digital anonim dan tak terdeteksi yang dilahirkan oleh David Chaum, teknik Reusable Proof of Works (RPOW) yang merupakan sistem token yang akan memberikan insentif jika suatu hal sukses dikerjakan, hingga teknologi peer-to-peer dan kriptografi. Secara umum Blockchain diartikan sebagai buku besar digital, di mana setiap transaksi dicatat secara kronologis dan didistribusikan pada publik serta diamankan oleh teknik kriptografi. Secara teknis, Blockchain, dalam hal ini transaksi Bitcoin, dimulai dengan penyiaran transaksi memanfaatkan peer-to-peer, teknologi yang mirip seperti men-download film memanfaatkan Bittorrent. Transaksi yang disiarkan disebut dengan istilah nodes. Transaksi atau node divalidasi oleh komunitas, apakah benar terjadi atau tidak. Jika benar, nodes akan dikombinasikan atau dicatatkan dengan nodes lainnya membentuk sebuah blok baru dan digabungkan dengan blok yang telah ada. Dalam laporan Wired, ada 200 ribu komputer dan terus bertambah di seluruh dunia yang bahu membahu membentuk jaringan Blockchain, termasuk membantu memvalidasi transaksi dan menyimpan tiap blok-blok baru yang tercipta. Definisi Blockchain tersebut tak ramah terhadap telinga masyarakat awam.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Popular