Connect with us

Crypto

Sejumlah Konferensi Blockchain Batal Akibat Wabah Virus Corona

Published

on

Sejumlah konferensi blockchain batal digelar akibat wabah Virus Corona yang semakin mengkhawatirkan. Pagi hari ini, misalnya, Redaksi menerima surat elektronik dari tim penyelenggara konferensi blockchain Token2049 dan AsiaCrypto. Mereka menegaskan membatalkan kedua acara tersebut akibat meluasnya dampak Virus Corona.

Sedianya acara kedua acara itu akan digelar pada medio Maret 2020 ini di Hong Kong. Tim penyelenggara menyebutkan tanggal dialihkan ke 7-8 Oktober 2020 dan 5-11 Oktober 2020. Padahal kedua acara bertaraf internasional yang didukung oleh Blockchainmedia.id itu, tergolong bergengsi dan setiap tahun digelar.

“Selama beberapa pekan terakhir, kami telah memantau secara cermat perkembangan wabah Virus Corona. Kendati pemerintah Hong Kong cukup baik mengendalikan situasi itu, tetapi ketidakpastian tetaplah ada. Untuk itu kami memutuskan untuk membatalkan acara Token2049 hingga 7-8 Oktober 2020 dan AsiaCrypto Week hingga 5-11 Oktober 2020,” jelas tim penyelenggara kepada BlockchainMedia.

Gelaran lain pun bernasib serupa, seperti perusahaan DeFiner yang membatalkan road show di 10 kota, seperti yang dilansir dari Bloomberg.

Tambang Bitcoin juga terdampak kendati masih kecil. Tambang Bitcoin milik BTC.com pekan lalu ditutup paksa oleh polisi setempat di Mongolia Dalam, Tiongkok. Polisi beralasan penutupan itu guna meredam penyebaran lebih luas Virus Corona, karena adanya kegiatan karyawan.

BERITA TERKAIT  David Wachsman: Kita Sedang Menyaksikan Era Kebangkitan Bitcoin

Di sektor bisnis berbeda misalnya, sejumlah pabrik tertentu di Tiongkok, kegiatan produksinya juga dihentikan. MicroBTC sebagai produsen peranti keras tambang Bitcoin juga menunda pengiriman produk mereka.

“Dampak wabah Virus Corona memang sangat terasa, tetapi itu adalah bagian dari situasi normal yang baru di masa mendatang,” kata Dave Balter, Kepala Peneliti di Flipside Crypto kepada Bloomberg.

Hingga malam ini, 10 Februari 2020, total kasus wabah itu mencapai 40.574 jiwa di seluruh dunia. Sekitar 40.196 kasus terjadi di Tiongkok, selebihnya terjadi 27 negara lain. Total kematian mencapai 910 jiwa dan pulih sekitar 3.578 jiwa. [Bloomberg/red]

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Popular