Connect with us

Bitcoin News

Cara Mudah Menggunakan Bollinger Band untuk Pemula

Published

on

Cara Membaca Bollinger Band untuk Pemula

Melakukan prediksi arah pergerakan harga bitcoin dalam trading tidaklah mudah, karena itulah ada indikator. Indikator bitcoin merupakan alat yang dikombinasikan dengan analisis teknik. Terdapat beberapa macam indikator bitcoin, salah satunya Bollinger Band. Yuk, simak bagaimana cara membaca Bollinger Band pada trading bitcoin!

Apa itu Indikator Bollinger Band?

Sebelum lebih lanjut membahas bagaimana penggunaan Bollinger Band, ketahui dulu yuk, apa itu indikator Bollinger Band? Bollinger Band adalah salah satu indikator teknikal yang digunakan untuk mengukur volatilitas dan menentukan arah trend pergerakan harga.

Bollinger Band disebut juga dengan garis Bollinger. Indikator yang berasal dari nama John Bollinger ini merupakan salah satu indikator yang populer di kalangan para trader dalam menyusun strategi trading. Khususnya pada trading bitcoin.

Baca Juga: Strategi Penggunana Bollinger Band Scalping Agar Profit!

Cara Membaca Indikator Bollinger Band

Indikator Bollinger Band terdiri dari 3 garis utama, dimana ada sebuah Simple Moving Average (SMA) yakni middle band dengan dua buah band, pita yang berada di atas SMA yang dinamakan upper Bollinger Band dan pita di bawah garis SMA yang dinamakan lower Bollinger Band.

Untuk memunculkan tampilan Indikator Bollinger Band, Anda dapat mencarinya di menu Trading View, lalu ketik Bollinger Band di kolom search, lalu klik ok. Nantinya tampilan Bollinger Band akan muncul.

Nah, cara dalam membaca Bollinger Band terdapat rumus yang berfungsi untuk menetapkan garis tengah (middle band) sebagai Simple Moving Average selama 20 hari. Sedangkan untuk upper band dan lower band ini dihitung berdasarkan volatilitas pasar, dengan rumus:

Garis tengah: Simple Moving Average (SMA) 20 hari

Garis atas (upper band): SMA 20 hari + (deviasi standar 20 hari x 2)

Advertisement

Pita bawah(lower band): SMA 20 hari – (deviasi standar 20 hari x 2)

Indikator Bollinger Band sebagai Pengukur Volatilitas Pasar

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, indikator Bollinger Band ini berfungsi sebagai pengukur volatilitas pasar. Nah ukuran volatilitas pasar-nya sendiri akan terlihat pada lebar band.

Apabila volatilitas sedang tinggi, maka jarak kedua band (upper dan lower) makin melebar. Biasanya ini terjadi ketika terdapat perubahan kondisi pasar sideways menjadi kondisi trending.

Sebaliknya, volatilitas pasar yang rendah akan terlihat pada jarak kedua band yang semakin menyempit, dan ini terjadi ketika terdapat perubahan dari kondisi pasar trending menjadi sideways.

Mungkin Anda bertanya, apa sih maksud dari trending dan sideways yang disebutkan di atas? Trending artinya harga menunjukkan kecenderungan bergerak ke satu arah saja, entah itu naik saja ataupun turun saja. Sedangkan sideways berarti harga cenderung bergerak naik-turun-naik-turun dalam kisaran terbatas.

Lalu, bagaimanakah cara trading menggunakan Bollinger Band ketika saat sideways ataupun trending? Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

Cara trading dengan Bollinger Bands

  • Trading Dengan Bollinger Band Saat Sideways

Ketika pasar cenderung berada pada pasar sideways, Anda dapat melakukan open position (entry) ketika harga sudah melewati garis SMA 20 dengan target pada level band terdekat. Ini dilakukan dengan aturan:

  1. Apabila harga menembus level SMA-20 ke arah atas, maka entry dapat dilakukan saat candle ditutup di atas SMA-20 dengan target close position (exit) ketika harga mencapai upper band.
  2. Sedangkan jika harga menembus level SMA-20 ke arah bawah, maka entry dapat dilakukan saat candle ditutup di bawah SMA-20 dengan target close position (exit) ketika harga mencapai lower band.
  • Trading Dengan Bollinger Band Saat Trend

Lazimnya, orang-orang menggunakan Bollinger Band ketika keadaan pasar sideways. Tetapi, sebenarnya bisa juga dilakukan ketika keadaan pasar berada pada pasar trending dengan aturan:

  1. Kondisi uptrend terjadi apabila harga telah melewati upper band dan harga penutupan berada di luar
  2. Kondisi downtrend terjadi apabila harga telah melewati lower band dan ditutup di luar band.

Itulah penjelasan lengkap mengenai indikator Bollinger Band beserta cara menggunakannya. Yuk, lakukan trading bitcoin bersama Tokocrypto! Daftar di  www.tokocrypto.com atau unduh aplikasi Tokocrypto pada smartphone Anda dan temukan kemudahan tradingnya!

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Popular