Connect with us

Blockchain

Ekosistem Teknologi Blockchain Bisa Atasi Perubahan Iklim

Published

on

Ilustrasi pelestarian lingkungan dengan kripto.

Apakah kamu tahu jika teknologi blockchain memiliki potensi yang besar dan telah lama menarik perhatian global. Baru-baru ini, dapat kita amati jika beberapa tahun terakhir ada beberapa industri yang mulai mengadopsi teknologi ini.

Industri tersebut mulai dari otomotif, pertanian, perbankan, keuangan, asuransi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi sektor lainnya. Banyak negara juga memiliki optimisme yang tinggi mengenai teknologi yang mendasari cryptocurrency ini. 

Tujuan akhir dari adanya teknologi ini ialah untuk memungkinkan informasi digital dapat direkam dan didistribusikan tanpa bisa diedit. Selain itu, para ahli juga percaya jika teknologi blockchain mampu mengatasi perubahan iklim.

Bisakah Blockchain Melawan Iklim?

Saat ini, krisis iklim sedang begitu hangat diperbincangkan. Hal ini karena lebih banyak diskusi mengenai bagaimana menghentikan atau mengurangi masalah yang saat ini sedang berlangsung.

Namun, saat ini diskusi tersebut sudah mulai berubah menjadi produk teknologi baru yang muncul dengan perannya masing-masing. Terutama dalam beberapa tahun belakangan ini, Konvensi Kerangka Kerja PBB (UNFCCC) mengenai Perubahan Iklim mulai menyoroti betapa pentingnya teknologi blockchain dalam mengatasinya.

manfaat blockchain

Ilustrasi teknologi blockchain.

Baca juga: Jadikan Hari Valentine Lebih Seru dengan Hadiah NFT Ini!

Organisasi tersebut mempercayai bahwa teknologi blockchain dapat membantu mengatasi perubahan iklim secara global. Menurut secretariat UNFCCC, efektivitas biaya, transparansi, dan keuntungan efisiensi akan mengarah pada integrasi pemangku kepentingan dalam skala yang lebih besar.

Selain itu, adanya peningkatan penciptaan barang publik global saat ini akan dilihat sebagai suatu potensi manfaat utama. Hal ini juga tetap menjadi beberapa kasus penggunaan yang tidak terlewat dari rincian sekretariat UNFCCC.

Advertisement

Teknologi besar yang telah terdesentralisasi memiliki potensi yang tinggi dalam membantu mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) dengan menyusun pendekatan konvensional. Hal ini akan membantu menopang pembangunan dengan memanfaatkan potensial dari teknologi tersebut.

Khususnya, pada tahun lalu kita telah melihat sendiri bagaimana beberapa negara telah berpindah haluan ke teknologi terbaru dalam melawan krisis iklim. Upaya tersebut dilakukan untuk mengurangi plastik dengan tujuan akhirnya adalah mengurangi emisi karbon.

Kecemasan Mining Bitcoin Meningkat

Sejak awal tahun ini, dapat kita amati jika penambangan Bitcoin menjadi sebuah aktivitas yang banyak diminati masyarakat. Baik itu dalam maupun luar cryosphere, yang saat ini menjadi topik pembahasan.

Pada dasarnya memang faktor tersebut telah memaksa beberapa media global utama untuk berbicara mengenai daya yang dikonsumsi BTC begitu tinggi, disertai dengan emisi karbon. 

Ilustrasi penambang kripto

Ilustrasi penambang kripto.

Baca juga: ChainFlowers, Seni Merangkai Bunga Secara Digital

Saat ini para ahli di cryosphere sedang mendiskusikan pro dan kontra mengenai mining Bitcoin ini. Para ahli juga telah membandingkan emisi karbon dengan produksi dengan limbah dari energi global.

Dari perbandingan tersebut ditemukan, jika konsumsi energi mining Bitcoin tidak begitu berdampak pada perubahan iklim. Perlu digaris bawahi bahwa pemrosesan logam seperti emas, perak, dan baya akan lebih menghabiskan banyak uang, sumber daya, dan energi.

Smart Contract Bisa Jadi Cara Lawan Perubahan Iklim

Menurut petugas pemasaran di Chainlink Labs, Adelyn mengatakan di balik banyaknya individu yang sukarela mengubah kebiasaan mereka untuk melawan perubahan iklim, perubahan konsumsi global memang dibutuhkan.

Advertisement

Meskipun pergeseran seperti itu pada dasarnya dibutuhkan untuk mendorong perubahan perilaku berikutnya. Khususnya, pada smart contract yang dijalankan dengan otomatis melalui kombinasi blockchain dan jaringan oracle, dan memiliki potensi untuk mengoptimasi sistem intensif.

Perlu Anda ketahui jika kampanye dunia hijau dari Universitas Cornell bekerja untuk memperkenalkan smart contract yang saat ini menggunakan satelit. Meskipun begitu, pada akhirnya sistem meregenerasi bidang tanah dengan meningkatkan kualitas pohon, memperbaiki kualitas tanah, dan menerapkan praktik restoratif pertanian lainnya.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Popular