Connect with us

Blockchain

Dua Bocah Ini Bisa Cuan Rp 430 Juta per Bulan dari Tambang Kripto

Published

on

Ishaan Thakur (14) dan Aanya Thakur (9) sukses mendapatkan profit dari menambang aset kripto. Foto: Dok. Manish Raj.

Aset kripto bisa mendatangkan keuntungan bagi siapa saja yang mau berusaha. Salah satu contohnya dua kakak beradik berusia muda, Ishaan Thakur (14) dan saudara perempuannya Aanya Thakur (9) sukses mendapatkan profit dari menambang aset kripto.

Dilaporkan CNBC, dua Thakur bersaudara ini bisa menghasilkan pendapatan dari menambang sejumlah aset kripto sampai $ 30.000 (setara Rp 430 juta). Bagi dua bocah ini untuk menambang kripto, bukanlah hal yang mudah dan tentu memerlukan biaya modal yang tak sedikit.

Ishaan dan Aanya yang tinggal di Frisco, Texas, AS pertama kali belajar cara menambang dengan menonton video di YouTube dan mempelajari segala hal teknisnya di internet. Ini tidak hanya sulit, tetapi bisa sangat mahal, karena membutuhkan banyak alat komputer dan sumber daya listrik yang besar.

Ishaan Thakur (14) dan Aanya Thakur (9) sukses mendapatkan profit dari menambang aset kripto. Foto: Dok. Manish Raj.
Ishaan Thakur (14) dan Aanya Thakur (9) sukses mendapatkan profit dari menambang aset kripto. Foto: Dok. Manish Raj.

Mulai Tambang Kripto dari PC Gaming

Ishaan bercerita mereka memulai menambang aset kripto sejak April 2021. Musim panas mereka kala itu dimanfaatkan untuk membangun bisnis penambangan kripto yang menguntungkan

Setelah menonton video di YouTube dan mencari hal tekni menambang kripto di internet, Ishaan mengubah PC gaming, Acer Alienware miliknya, menjadi rig penambangan Ethereum pada saat itu. Dia melakukan ini dengan menggunakan kartu grafis, yang dapat melakukan perhitungan volume tinggi untuk penambangan.

“Kami bisa menghabiskan seluruh musim panas bermain video game, tetapi kami menggunakan waktu luang kami untuk belajar tentang teknologi,” kata Ishaan dikutip CNBC Make It.

Pada penambangan hari pertama, mereka hanya menghasilkan $ 3 (Rp 43 ribu). Namun, dalam tujuh bulan terakhir, operasi mereka telah tumbuh secara substansial. Pada bulan Oktober 2021 saja, Ishaan dan Aanya menghasilkan $ 64.000 (Rp 919 juta).

Baca juga: Tokocrypto dan FEB UGM Kolaborasi Dirikan BlockSpace, Tempat Belajar Ekosistem Blockchain

Advertisement

Tambang Ethereum dan Bitcoin

Setelah berbulan-bulan sejak pertama kali menambang, dua saudara kandung ini sudah menghasilkan alat yang dapat memproses 15 hingga 16 miliar algoritma Ethereum per detik. Dan ini sudah menjadi bisnis yang menguntungkan, sehingga mendirikan perusahaan sendiri bernama Flifer Technologies.

Ishaan Thakur (14) dan Aanya Thakur (9) sukses mendapatkan profit dari menambang aset kripto. Foto: Dok. Manish Raj.
Ishaan Thakur (14) dan Aanya Thakur (9) sukses mendapatkan profit dari menambang aset kripto. Foto: Dok. Manish Raj.

“Kami telah mengonfigurasi komputer kami untuk terus memindai koin yang paling menguntungkan dan beralih ke koin itu secara otomatis,” kata Ishaan. “Eter adalah koin dominan yang kami tambang, dengan Bitcoin dan Ravencoin menjadi yang kedua dan ketiga.”

Bitcoin adalah aset kripto terbesar berdasarkan nilai pasar. Ether adalah yang terbesar kedua dan asli dari blockchain Ethereum. Sementara, Ravencoin adalah altcoin yang masuk daftar 100 teratas kripto berkapitalisasi besar.

Baca juga: Alasan Indonesia Jadi Negara Pengadopsi Kripto Tertinggi di Dunia

Uang Menambang Kripto untuk Ditabung dan Biaya Kuliah

Setelah melihat potensi bisnis yang besar, ayah mereka, Manish Raj, mantan bankir investasi, membantu mendanai dengan mengambil pinjaman. Raj menolak untuk mengungkapkan jumlah pinjaman yang tepat, tetapi kekurangan chip komputer di seluruh dunia membuat pencarian peralatan jauh lebih sulit dan menetapkan harga yang sangat mahal.

Kini, Ishaan dan Aanya memiliki sekitar 100 unit Nvidia RTX 3090, 50 unit Nvidia RTX 3070Ti, campuran prosesor Nvidia 30-series dan 24 unit mesin penambangan Bitcoin khusus. Kartu grafis Nvidia RTX 3090, misalnya, masing-masing dapat berharga sekitar $ 2.500 hingga $ 3.000.

Meskipun operasi penambangan awalnya dari garasi rumah, saat ini mereka telah pindah ke pusat data di Dallas, Texas. Biaya operasionalnya lebih dari $ 5.000 per bulan untuk tagihan listrik dan sekitar $ 4.000 per bulan untuk teknisi memantau rig.

“Meskipun kami sekarang menghasilkan banyak uang, kami sama bangganya seperti ketika kami hanya menghasilkan $ 3 per hari, karena hadiah utama kami bukanlah uangnya,” kata Ishaan.

Advertisement

“Bagian favorit saya tentang pengalaman kami adalah bahwa kami belajar tentang teknologi baru.”Ishaan Thakur

Ishaan dan Aanya berharap untuk terus berinvestasi kembali dalam bisnis mereka, tetapi juga menggunakan pendapatan untuk menabung untuk kuliah. Bagi mereka, menambang adalah permulaan. Mereka berencana untuk meluncurkan aset kripto sendiri yang disebut Flifercoin.

Baca juga: Bitcoin akan Diterima di McDonalds dan Walmart

Popular