Connect with us

Market

Analisa: Kripto Mulai Bersemi Kembali, Imbas Dolar AS Turun

Published

on

Ilustrasi market kripto bullish. Sumber: Shutterstocks.

Pergerakan market kripto terpantau mulai bersemi kembali ke zona hijau pada Kamis (29/9) pagi. Perlu diketahui pada sehari sebelumnya Rabu (28/9), market tak berdaya lemah, karena pergerakan nilai Dolar AS yang semakin tangguh.

Melansir data CoinMarketCap pada Kamis (29/9) pukul 09.00 WIB, nilai Bitcoin (BTC) mulai naik sebesar 3,97% ke level US$ 19.416. Sementara, Ethereum (ETH) juga bernasib sama naik, 4,43% menuju harga US$ 1.337. Altcoin lainnya yang naik ada, BNB dan Solana (SOL) yang naik masing-masing di atas 4%.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, menjelaskan kenaikan market kripto ini masih dipicu oleh Investor yang terlihat percaya diri melakukan akumulasi, setelah selera risikonya kembali pulih menyusul kenaikan indeks saham Amerika Serikat, dengan nilai S&P 500 dan Nasdaq Composite Index masing-masing naik 1,5% dan 2,2%.

“Kenaikan tersebut disebabkan oleh pelemahan tingkat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS yang merosot dari level tertingginya selama 15 tahun terakhir, setelah bank sentral Inggris mengumumkan akan menunda rencana untuk menjual surat berharganya, atau disebut quantitative tightening,” jelasnya.

Ilustrasi indeks Dolar AS dan Bitcoin.
Ilustrasi indeks Dolar AS dan Bitcoin.

Baca juga: Tokocrypto Market Signal 28 September 2022: Kripto Mulai Lesu

Selera Investor Kembali

Lebih lanjut, ia mengatakan kondisi tersebut juga membuat memicu pemulihan instan untuk GBP/USD setelah pasangan ini mencapai posisi terendah sepanjang masa. Indeks dolar AS (DXY) pun akhirnya turun dari level tertinggi sejak dua puluh tahun lalu yang terus memberikan kembali keuntungan.

Pada saat artikel ini ditulis nilai DXY tampaknya kembali di bawah 114, turun 1,5 poin penuh hari ini. Penurunan tersebut membuat investor kembali bergairah untuk mengoleksi aset kripto, terutama yang memiliki kapitalisasi besar.

“Meski, selera risiko investor sudah mulai membaik, tapi masih ada kinerja beberapa altcoin yang masih anjlok di zona merah. Hal ini mengindikasikan bahwa investor tak mau terlampau optimistis di jajaran koin-koin yang berisiko tinggi,” tutur Afid.

Advertisement
market aset kripto bitcoin
Ilustrasi market aset kripto. Foto: Roy Buri, Pixabay.

Baca juga: Ketua The Fed Jerome Powell: Serukan Peraturan Kripto yang Tepat

Analisis Bitcoin dan Altcoin

Untuk pergerakan Bitcoin kemungkinan ada bounce masih ada ketika harganya menyentuh major support. Apabila berhasil bounce, target naik terdekat berada pada level US$ 19.891. Sementara, Ethereum apabila pergerakan harganya kembali pullback, maka target naik masih berada pada level US$ 1.421.

Altcoin yang menjadi top gain pagi ini adalah Helium (HNT) yang tumbuh 12,58% sehari terakhir, karena didorong sentimen Helium, jaringan nirkabel terdesentralisasi, telah resmi bermigrasi ke blockchain Solana (SOL).

“Perpindahan ke Solana memajukan misi ekosistem Helium untuk menghadirkan konektivitas yang aman, ada di mana-mana, dan terjangkau melalui model insentif yang inovatif,” pungkas Afid.

Popular