Market

Amerika Borong Bitcoin, China Tumpuk Emas: Perang Aset Dunia Dimulai?!

Published

on

Dunia tengah memasuki fase baru yang ditandai oleh pergeseran kekuatan ekonomi antara Amerika Serikat dan China. Jika dulu kekayaan negara diukur dari besarnya cadangan emas, kini aset digital seperti Bitcoin mulai menantang dominasi tersebut. 

Ketika China memperkuat posisi Yuan dengan menimbun emas dan menolak kripto, Amerika justru mendorong adopsi Bitcoin secara agresif!

Bitcoin dan Amerika Serikat

Sejak terpilihnya Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat, Pemerintah AS gencar memberlakukan aturan baru yang pro terhadap Bitcoin dan aset kripto.

Pada Maret 2025, perintah Amerika Serikat secara resmi memberlakukan Bitcoin Strategic Reserve, yang mewajibkan BTC yang disita disimpan sebagai aset nasional tanpa penjualan, kecuali atas kewajiban hukum. Kerangka ini memungkinkan AS eksposur terhadap pasokan Bitcoin untuk jangka panjang. 

Baca juga: Trader Veteran Peter Brandt Memprediksi Target Harga Bitcoin Baru

Total Cadangan Bitcoin Amerika Serikat Terbaru

Pemerintah AS saat ini menjadi pemegang Bitcoin sovereign terbesar di dunia, dengan sekitar 325.000 BTC bernilai sekitar $33 miliar per November 2025. 

Keterlibatan pemerintah AS dengan Bitcoin secara garis besar dimulai melalui tindakan penegakan hukum daripada investasi proaktif.

Contohnya seperti penutupan Silk Road oleh FBI pada 2013 menyita 69,370 BTC, 94,643 BTC dari pemulihan peretasan Bitfinex 2016, dan masih banyak lagi.

Data negara-negara dengan Bitcoin terbanyak. Sumber: Bitcointreasuries

Hingga kini, Amerika masih menjadi negara dengan pemegang Bitcoin terbesar di dunia dengan total kepemilikan sebesar 1.555% dari total supply Bitcoin.

Perusahaan yang mengakumulasi Bitcoin. Sumber: Bitcointreasuries

Tak berhenti disitu, banyak juga perusahaan publik asal Amerika Serikat yang berbondong-bondong memborong Bitcoin, seperti MicroStrategy, MARA Holdings, Riot Platform, hingga Trump Media & Technology milik Presiden Amerika, Donald Trump.

Emas dan China

Tren harga emas terus naik selama dua tahun terakhir, mencapai rekor baru di atas $3,940 per ons pada Oktober 2025.

Menurut analis Fortune, pembelian emas secara besar-besaran oleh China digadang-gadang jadi salah satu penyebab kenaikan emas, selain tingginya tingkat inflasi dan ketegangan China dengan Amerika.

China disebut sedang melakukan diversifikasi dari aset USD, karena terinspirasi oleh sanksi terhadap Rusia, dan mendukung upaya de-dolarisasi seperti konvertibilitas yuan-emas.

Baca juga: Apa Itu PAX Gold (PAXG)?

Total Cadangan Emas China Terbaru

Cadangan emas resmi China mencapai 2.304 ton pada kuartal III 2025, menyumbang 7,7% dari cadangan devisanya dan menandai pembelian bulanan ke-11 berturut-turut pada September (menambahkan 1,2 ton). People’s Bank of China (PBoC) menambahkan 5 ton pada kuartal III, bagian dari tren sejak 2023 di tengah reli harga emas hingga $3.508 per ons. 

Cadangan emas negara-negera. Sumber: tradingeconomics

Para analis memperkirakan kepemilikan aktual bisa lebih tinggi, mungkin menargetkan 5.000 ton untuk menyamai skala ekonomi China (64% dari PDB AS) dan peringkat kedua secara global di belakang 8.133 ton AS. 

‘Perang Aset’ Antara Amerika dan China

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Amerika dan China mencerminkan posisi strategis dalam tatanan global yang bergeser, dengan AS merangkul aset digital untuk inovasi dan China merapat ke emas untuk stabilitas. 

Para ahli mencatat peran emas dalam mempengaruhi dominasi dolar melalui inisiatif BRICS, sementara Bitcoin bisa melawannya jika AS mengintegrasikannya lebih lanjut. 

Korelasi antara Bitcoin (hitam) dan Emas (orange). Sumber: Newhedge

Di tengah kedua negara besar yang tengah mengakumulasi kedua aset tersebut, korelasi antara Bitcoin dan emas meningkat, menunjukkan bahwa Bitcoin semakin bergeser berfungsinya sebagai safe haven di tengah defisit dan konflik.

Tertarik untuk investasi di Bitcoin dan Emas? Kamu bisa langsung beli di Tokocrypto dengan biaya perdagangan 0% lho! Download sekarang!


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli

Tokocrypto berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan.

Referensi:

Relative Return Insider: Gold and crypto take different paths amid US–China tension. Diakses 5 November 2025

Gold plunges below $4,000 as U.S.-China truce erodes haven demand. Diakses 5 November 2025

Top Government Bitcoin Holders: US Stash Could Increase Following Historic $15B Criminal Seizure. Diakses 5 November 2025

Trending

Exit mobile version