Market
Analisa: Market Kripto Anjlok Imbas Aksi Binance Akuisisi FTX
Performa market kripto terlihat anjlok tenggelam. Penurunan nilai yang dratis ini salah satu faktor utamanya disebabkan oleh aksi Binance yang mengakuisisi FTX.
Sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap berada zona merah pada perdagangan Rabu (9/11) pukul 10.00 WIB. Misalnya saja, dari pantauan CoinMarketCap, nilai Bitcoin berada di harga US$ 18.271, turun 11,39% selama 24 jam terakhir dan anjlok 10,97% sepekan belakang.
Altcoin lainnya juga mengalami hal yang sama. Nilai Ethereum (ETH) ikut anjlok 16,20% ke US$ 1.307 sehari terakhir dan turun 17,56% seminggu belakang. Di sisi lain, FTX Token (FTT), Solana (SOL), dan BNB juga turun masing-masing 75,99%, 21,30%, dan 7,39% dalam 24 jam terakhir.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan market kripto kembali melalui gelombang besar yang cukup menghantam. Ini terjadi setelah aksi akuisisi FTX oleh Binance yang menyebabkan kekhawatiran investor. Market kripto terpantau anjlok melemah dan menuju harga terendah sepanjang tahun.
“Ada sejumlah sentimen dari akuisisi FTX ini yang membuat investor mulai meninggalkan sementara market kripto. Pertama, kekhawatiran atas neraca keuangan FTX yang telah menyebabkan pasar berbelok tajam ke bawah. Likuidasi besar-besar dari exchange FTX menimbulkan FUD bagi investor untuk mengeluarkan uangnya,” kata Afid.
Naik-Turun Market
Baca juga: Binance Akan Akuisisi FTX, Bantu Selamatkan Krisis Likuidasi
Afid menambahkan akuisisi FTX oleh Binance sempat membuat market kembali menghijau, namun berbalik arah. Penyebabnya ada laporan yang menyebutkan FTX harus mengumpulkan US$ 6 miliar dalam pembiayaan untuk mengisi kesenjangan dalam neraca mereka, yang menempatkan kesepakatan itu berpotensi dalam bahaya.
Binance memang sepenuhnya mengakuisisi FTX, namun mereka menandatangani letter of intent (LOI). “Karena LOI tidak mengikat, Binance bisa menarik diri dari kesepakatan kapan saja. Hal ini menambah keraguan investor dengan kondisi industri kripto saat ini. Akhirnya, harga kripto tenggelam, melonjak dan kemudian tenggelam lagi,” jelasnya.
Segera setelah kesepakatan yang diumumkan, harga Bitcoin jatuh jauh di bawah US$ 20.000. Beberapa jam kemudian, harga melonjak di atas ambang batas. Tetapi, BTC kembali anjlok di bawah US$ 19.000 untuk pertama kalinya sejak pertengahan September. BTC baru-baru ini diperdagangkan sekitar US$ 18.500, turun lebih dari 10% selama 24 jam sebelumnya dan pertama kali di bawah US$ 19.000 sejak pertengahan Oktober.
Khawatir Mirip Terra Luna
Investor juga khawatir soal bank run atau penarikan dana besar-besaran dari exchange FTX dan mengingatkan kembali peristiwa runtuhnya ekosistem Terra Luna. Penyebabkan dari token FTT yang terus anjlok karena penarikan masif bisa membuat FTX diambang kebangkrutan.
Baca juga: Warning!! Mungkinkah FTT akan Crash juga seperti Luna?
Bank run yang terjadi di FTX saat ini dan kasus Terra Luna menambah banyak ketakutan investor tentang industri aset kripto pada umumnya. Penurunan ini juga menyebabkan market cap kripto kembali berada di bawah US$ 1 triliun dan volume perdagangan turun hampir lebih dari 10% di berbagai exchange.
Dari analisis teknis, harga Bitcoin jatuh jauh di bawah US$ 20.000 sebagai level support utamanya selama dua minggu terakhir. BTC bahkan terus turun di bawah US$ 19.000 untuk pertama kalinya sejak pertengahan September.
Penurunan ini masih akan retest menuju level support terkuatnya di harga US$ 17.581. Altcoin lainnya seperti FTT, Solana (SOL), dan BNB menjadi aset kripto berkinerja buruk dan bisa masuk fase bearish lebih dalam pada pekan ini.
Ketiga altcoin tersebut masih berhubungan dengan spekulasi aksi korporasi Binance, FTX, dan Alameda Research yang mungkin harus membuang beberapa kepemilikannya dalam upaya untuk meningkatkan likuiditas.
“Investor masih akan terus wait and see atau menjauh dari market kripto karena sentimen negatif masih membayangi, terlebih masih ada hasil pemilu sela di AS yang belum keluar dan pada Kamis (10/11) nanti ada perilisan data inflasi AS Oktober,” pungkas Afid.