Bitcoin News
Apa Itu Bitcoin Forks? Panduan untuk Pemula
Para penggemar crypto pasti sudah tak asing dengan nama Bitcoin, bagaimana tidak, Bitcoin merupakan aset kripto pertama yang diciptakan oleh pseudonim Satoshi Nakamoto.
Ia merilis Bitcoin pada tahun 2009 dalam bentuk bentuk sebuah bentuk Bitcoin sebagai uang digital yang menjabarkan sistem pembayaran elektronik peer-to-peer beserta ketentuan dasar dalam penggunaannya.
Seiring berjalannya waktu, Bitcoin yang merupakan pionir dalam industri mata uang crypto ini mendapatkan kepopuleran dan kepercayaan dari para penggemar crypto dan lapisan masyarakat lainnya. Ketahanan Bitcoin dalam menghadapi pandemi dan krisis global membuatnya bersanding dan disejajarkan dengan safe haven seperti emas, bahkan karena hal itu sebagian orang menobatkan Bitcoin sebagai emas digital.
Jika menilik kebelakangan, perjalanan Bitcoin sebenarnya tidak selalu mulus. Mengapa demikian? Dengan sifat Bitcoin yang sulit untuk didapatkan, apalagi Bitcoin memiliki peristiwa seperti halving yang menjadikannya setiap empat tahun sekali kesulitannya semakin bertambah, banyak usaha lain untuk menjadikan Bitcoin tetap relevan dengan menciptakan forks atau cabang-cabang dari Bitcoin.
Daftar Isi
Bitcoin Hardfork dan Jenis-Jenisnya
Bitcoin itu berdiri dalam sebuah jaringan blockchain, yang biasanya disebut jaringan Bitcoin. Jaringan ini melibatkan jaringan komputer global yang luas dan beroperasi di dalam basis data terdistribusi yang sama dengan tujuan utama untuk memproses volume data yang sangat besar di setiap detiknya.
Transaksi-transaksi ini diproses dengan cara mengubah basis data terdistribusi secara real-time dengan persetujuan semua orang yang berada dalam jaringan. Namun, ketika komunitas tidak dapat mencapai kesepakatan tersebut, misalnya terkait perubahan tertentu, dan berlakunya perubahan tersebut, hal ini menghasilkan forks atau cabang-cabang dari jaringan blockchain tersebut.
Dalam praktiknya, Bitcoin forks yang ada di dalam jaringan blockchain ini terbentuk karena beberapa alasan, tetapi alasan-alasan yang paling sering dikaitkan adalah sebagai berikut:
1. Perbedaan Konsensus dalam Komunitas
Biasanya forks yang disebabkan tidak adanya kesepakatan di dalam komunitas ini akan dibiarkan mereda dan berlalu. Namun, hal ini berbeda pada kasus-kasus yang ekstrem. Kedua cabang tersebut akan dilihat dari seberapa lama ia bertahan dalam jaringan.
2. Perubahan pada Aturan Dasar Blockchain
Biasanya perubahan forks untuk menjadi permanen memerlukan peningkatan pada perangkat lunak yang harus tetap up-to-date untuk bisa terus berpartisipasi dalam jaringan.
Lebih lanjut, forks ini dibagi menjadi empat bagian, ada Soft fork, Hard fork, Codebase fork atau perubahan basis kode dalam jaringan blockchain yang bisa membuat cryptocurrency baru atau fork dalam jaringan yang tidak disengaja, dan juga blockchain fork yang biasanya muncul untuk membentuk mata uang crypto yang sama dengan mempertahankan karakteristik dan sejarah tetapi dengan mengembangkan identitas yang berbeda.
Apa Saja Jenis Bitcoin Forks?
Dalam perkembangannya Bitcoin Forks ada banyak jenisnya, tetapi yang paling utama yang ada di dalam jaringan Bitcoin adalah sebagai berikut
1. Bitcoin/Bitcoin Core
Ini adalah Bitcoin pertama yang dirilis oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009 lalu. Sampai sekarang Bitcoin masih mendominasi di dalam jaringan mata uang crypto. Ketahanan dan kekuatannya dalam menghadapi volatilitas yang tinggi juga membuatnya dipercaya tidak hanya di kalangan penggemar crypto, tetapi juga di masyarakat luas
2. BTC1
BTC1 ini merupakan contoh dari codebase fork. Pengembang BTC1 merilis sebuah hard fork yang disebut Segwit2x, dengan maksud agar pengguna Bitcoin bermigrasi ke protokol tersebut. Sayangnya hal ini gagal mendapatkan atraksi dan dianggap tidak berfungsi.
3. Bitcoin ABC
Bitcoin ABC merupakan contoh dari codebase fork lainnya. Ia sengaja dirancang dalam beberapa fungsinya untuk keluar dari Bitcoin Core. pada tahun 2017, percabangan ini akhirnya membentuk Bitcoin Cash yang hingga saat artikel ini ditulis masih memiliki relevansi di pasar crypto.
Lebih lanjut, Bitcoin Cash mengalami hard fork dan memunculkan mata uang crypto baru yaitu Bitcoin SV (Satoshi Vision). Ia mempunyai misi untuk membawa kembali nilai-nilai dan teknologi dari Bitcoin asli termasik desentralisasi, menggunakan crypto sebagai alat transaksi dan metode perdagangan dengan meningkatkan kapasitas jaringan itu sendiri
4. Bitcoin Gold, Bitcoin Diamond, dan Koin Lainnya
Perilisan Bitcoin Cash yang terbilang sukses, akhirnya banyak koin dari fork lainnya bermunculan. Beberapa ada yang didorong oleh ideologi BTC1, ada juga konsensus campuran, ada juga didorong karena besarnya laba, atau bahkan ketiganya.
Tentu saja selain empat jenis di atas ada juga cabang-cabang yang ditinggalkan dan bahkan tidak lagi diketahui namanya.
Akankah Forks Lain Kembali Muncul?
Munculnya forks di dalam jaringan Bitcoin memang adalah sebuah keniscayaan. Banyak yang percaya, adanya forks akan membantu semua orang yang terlibat memiliki kesempatan yang sama.
Dari tahun 2009 hingga saat ini, Bitcoin telah menghadapi berbagai macam kondisi harga dengan volatilitasnya yang tinggi. Perkembangan Bitcoin sebagai teknologi juga akan terus bergerak. Tidak memungkiri perkembangan itu juga dipengaruhi dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar jaringan Bitcoin.
Belum diketahui pasti apakah akan ada soft fork atau hard fork baru, tetapi untuk saat ini dominasi Bitcoin di dalam jaringan cryptocurrency masih cukup kuat. Akankah dominasi itu tetap bertahan, kita sendiri harus tetap mengamati dan menyaksikannya sendiri.