Blockchain

Apakah Semua Bisnis Membutuhkan Blockchain?

Published

on

Menerapkan teknologi blockchain ke sebuah bisnis berpotensi membawa beragam manfaat. Tetapi, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan opsi-opsi yang tersedia. Blockchain dapat mengurangi biaya, meningkatkan keuntungan dan meniadakan perantara, tetapi kecepatan transaksi berkurang.

Berikut adalah beberapa pertimbangan untuk memutuskan apakah teknologi blockchain penting bagi sebuah bisnis. Pertama, bisnis yang berkembang di masa depan cocok untuk blockchain, seperti sektor kecerdasan buatan, internet of things, augmented reality, dan kendaraan swakemudi.

Kedua, bisnis yang menawarkan keamanan data dapat diperkuat dengan blockchain. Ketiga, bisnis yang bergerak di bidang teknologi secara umum dapat menerapkan blockchain. Selain itu, blockchain cocok bagi bisnis yang berusaha meminimalisir perantara, melibatkan aset digital dan membutuhkan pencatatan transaksi yang permanen.

Aset kripto yang penuh spekulasi dan hype, beserta tren initial coin offering (ICO), membuat blockchain digembar-gemborkan melebihi kemampuan realistisnya. Kendati telah ada banyak eksperimen, pengembang, pengusaha dan investor masih mencari kegunaan yang tepat bagi distributed ledger technology.

Pangkalan data (database) telah lama digunakan, dan dapat menangani volume transaksi tinggi secara cepat. Tetapi, pangkalan data tersebut bersifat terpusat dan dikelola pihak tunggal sehingga rentan terhadap serangan siber seperti yang sering dialami perusahaan-perusahaan besar.

Permissionless blockchain (tanpa izin) memakai konsensus yang terdistribusi dalam sistem yang trustless (tidak butuh kepercayaan antar pihak dalam jaringan), tetapi performanya lebih lamban dibandingkan dengan pangkalan data biasa.

Permissioned blockchain (dengan izin) merupakan gabungan keduanya, di mana tidak ada kuasa tunggal, tetapi ada sekelompok pengelola terpilih yang memverifikasi transaksi. Sistem ini lebih cepat dibanding permissionless blockchain tetapi tidak secepat pangkalan data terpusat.

Perbedaan tersebut menunjukkan tidak ada satu solusi blockchain yang cocok untuk semua skenario kebutuhan bisnis. Blockchain publik bisa terbuka bagi siapa saja, sehingga sangat terdistribusi, tetapi membutuhkan daya komputasi yang tinggi untuk mempertahankan persebaran tersebut.

Blockchain privat hanya terbuka bagi pihak yang diundang sehingga bersifat “ekslusif.” Biasanya, bisnis yang memakai blockchain akan memakai jenis ini untuk membatasi siapa yang bisa turut serta dalam jaringan dan mengoptimasi skalabilitas.

Keputusan memakai blockchain bukan hanya keputusan teknologi, melainkan juga keputusan bisnis. Blockchain harus bisa menyelesaikan masalah nyata dengan biaya yang lebih rendah dibanding teknologi pendahulunya. Teknologi generasi sebelumnya sebagian besar menyasar pertukaran informasi yang lebih cepat dan aman, sedangkan blockchain menyasar pertukaran nilai agar individu dapat bertukar uang dan aset tanpa membutuhkan perantara.

Blockchain berpotensi menjadi basis operasi yang baru, tetapi dampak awalnya adalah untuk meningkatkan efisiensi operasi yang berlangsung saat ini. Biaya operasional dapat dihemat dengan memangkas perantara dan administrasi pencatatan serta rekapitulasi transaksi. Hal ini mendorong bisnis-bisnis menangkap penghasilan yang hilang dan membuka jalur penghasilan baru bagi penyedia jasa blockchain.

Aset kripto secara khusus memiliki kelebihan mudah ditransfer antar negara dan bersifat deflasi bagi aset yang berfungsi sebagai alat simpan nilai. Manfaat utama blockchain adalah desentralisasi, keamanan kriptografis, transparansi dan permanen. Manfaat-manfaat tersebutlah yang harus dipertimbangkan sebuah bisnis bila ingin menerapkan blockchain atau tidak. [hackernoon.com/ed]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular

Exit mobile version