Bitcoin News

Bitcoin Belum Capai Puncak, Level Harga Ini Jadi Sorotan Analis

Published

on

Meskipun telah mencetak rekor tertinggi baru di level $122.000 awal pekan ini, para analis menilai bahwa harga Bitcoin (BTC) masih belum mencapai puncaknya. Data on-chain menunjukkan bahwa pasar belum dalam kondisi terlalu panas, membuka ruang bagi kelanjutan tren naik hingga akhir tahun.

Menurut data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView, pergerakan harga Bitcoin saat ini membentuk kisaran baru pada kerangka waktu lebih rendah, dengan sejumlah level support dan resistance utama yang mulai menjadi perhatian pelaku pasar.

Pasar Belum Terlalu Panas

Analis CryptoQuant, Axel Adler Jr., menegaskan bahwa belum munculnya “sinyal puncak” menandakan pasar Bitcoin masih memiliki ruang untuk tumbuh. Sinyal puncak biasanya muncul ketika terjadi overheat pada pasar dan mendahului koreksi besar.

Sinyal puncak Bitcoin. Sumber: CryptoQuant.

Baca juga: Tren Bitcoin 14-18 Juli 2025: Bitcoin sideways by Hoteliercrypto

“Sinyal ini hanya muncul pada puncak pasar utama, dan kali ini belum terlihat,” jelas Adler Jr. Ia mengacu pada indeks gabungan yang membandingkan harga pasar terhadap harga yang direalisasi, serta rasio nilai hancur dalam 30 dan 365 hari.

Analisis serupa dikemukakan oleh analis CryptoQuant lainnya, Crypto Dan, yang menyoroti metrik UTXO Age Bands. Pada puncak harga Bitcoin sebelumnya di Maret dan Desember 2024, kelompok usia UTXO 1 hari hingga 1 minggu menyumbang 14% dari kapitalisasi yang direalisasi. Saat ini, angka tersebut hanya berada di sekitar 5%, mengindikasikan kondisi pasar belum terlalu panas.

Target Kenaikan dan Level Support Kunci

Berdasarkan analisis biaya rata-rata pemegang jangka pendek (STH), analis Crazzyblockk dari CryptoQuant mengidentifikasi level resistance penting berikutnya pada $124.000 dan $136.000. Kedua level ini menjadi area yang rawan aksi ambil untung dan biasanya menandai puncak harga lokal.

Pergerakan harga Bitcoin (BTC/USDT) pada Kamis, 17 Juli 2025. Sumber: Tokocrypto.

“Ketika BTC memasuki area $124.000–$136.000, pasar biasanya dalam kondisi jenuh beli, terutama karena keuntungan belum terealisasi dari investor jangka pendek,” ujarnya.

Sementara itu, di sisi bawah, zona support kuat berada pada $113.000, $111.000, dan $101.000. Level $101.000 disebut sebagai “dukungan paling kritis” untuk menjaga struktur bullish jangka menengah Bitcoin. Bertahan di atas zona ini mengindikasikan kepercayaan kuat dari pemegang aset.

Indikator Lain Dukung Tren Naik

Skor Z MVRV, indikator yang mengukur apakah aset dinilai terlalu mahal atau murah, menunjukkan bahwa Bitcoin belum berada di zona overvalued. Zona resistensi utama berikutnya menurut indikator ini berada pada kisaran $124.000, menandai potensi ekspansi harga lebih lanjut.

Selain itu, rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) 200 hari saat ini berada di kisaran $113.700–$115.300, menjadi zona support dinamis yang perlu dijaga untuk mempertahankan momentum.

Cointelegraph juga mencatat bahwa BTC perlu merebut kembali zona $119.250–$120.700 untuk memperkuat tren bullish dan membidik level harga di atas $123.000 dalam waktu dekat.

Baca juga: Laporan Pasar Kripto Q2 2025: Bitcoin Melesat, TradFi Melirik


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Popular

Exit mobile version