Bitcoin News
Analis Blockchain: Bitcoin Dapat Hentikan Krisis Keuangan Masa Depan
Tampaknya Bitcoin kebal terhadap pencetakan uang berlebihan baru-baru ini yang dilakukan oleh Federal Reserve (Fed) di Amerika. Pernyataan ini dilontarkan oleh analis blockchain dari Weiss Crypto Ratings yang mengecam keputusan terbaru yang dilakukan oleh Fed dalam membeli junk bonds (obligasi sampah) korporasi dengan leverage 7 banding 1.
Tindakan pencetakan uang ini diumumkan pada bulan lalu. Dengan dana talangan yang akan ditambahkan ke pasar kredit korporasi berjumlah hingga 750 miliar USD. Uang itu akan memberikan tambahan likuiditas dan kredit pada perusahaan-perusahaan besar.
Sedangkan, analis dalam naungan Weiss ini, Bruce Ng dan Juan Villaverde, berpendapat dalam sebuah posting pada 1 Juli lalu bahwa langkah tersebut tidak akan memperbaiki gagalnya ekonomi di Amerika yang disebabkan karena pandemi virus corona.
Baca Juga: Bitcoin, Alternatif di Tengah Krisis Ekonomi
“Membeli hutang perusahaan besar yang terhubung secara politis (yang akan bangkrut jika bukan karena dana talangan yang tak ada habisnya tersebut) juga tidak akan menciptakan lapangan kerja baru,” kata para analis di Weiss. Mereka juga menambahkan “Juga tidak akan menghasilkan miliaran laba yang hilang akibat adanya pembatasan sosial dari krisis pandemi ini.”
Para analis berpendapat, adanya dana talangan seperti itu justru akan menjadi hal pendorong, untuk orang-orang mulai melihat Bitcoin dan mata uang digital lainnya.
Baca Juga: Regulasi Crypto Dapat Mencegah Krisis Keuangan
Mereka melanjutkan: “Inilah mengapa Bitcoin (dan aset crypto lainnya) akan menjadi masa depan uang. Bank-bank sentral sekarang menghancurkan mata uang kertas utama dunia — dan tidak ada kekuatan di bumi ini yang dapat menghentikan mereka. ”
Bagaimana Bitcoin Dapat Menghentikan Krisis Keuangan di Masa Depan?
Jawabannya, menurut Weiss, adalah bahwa komunitas Bitcoin bertanggung jawab atas kebijakan moneternya, bukan hanya para penambangnya, seperti yang diasumsikan oleh banyak orang.
Baca juga: Analis: Harga Bitcoin Terkini Mungkin Dipengaruhi Penambang
“Penambang Bitcoin tidak menetapkan kebijakan moneter. Hal itu dilakukan berdasarkan konsensus SELURUH anggota komunitas yang menggunakan Bitcoin,” tulis para analis.
“Inilah sebabnya mengapa sangat sulit mengubah bahkan detail terkecil terkait dengan bagaimana Bitcoin beroperasi,” tulis Weiss. Ia juga menambahkan “Mayoritas pengguna harus setuju. Atau tidak akan ada yang terjadi.”
Sebagai buktinya, orang tidak perlu menghadapi lebih jauh drama baru seputar “pajak penambang” Bitcoin Cash (BCH), atau rencana pendanaan infrastruktur (IFP), yang akan mendanai pengembangan jaringan dengan mengenakan pajak kepada para penambang.
Baca Juga: ZUBR Research: Permintaan Ritel untuk BTC akan Melebihi Pasokan
Meskipun banyak perusahaan tambang crypto terbesar setuju mengenai proposal tersebut, tetapi yang lain tidak menyetujuinya. Hal ini menyebabkan banyak keributan yang terjadi di media sosial dan menyebabkan penarikan kebijakan moneter BCH.
Weiss Crypto Ratings mengatakan, cryptocurrency sekarang adalah satu-satunya bentuk uang yang dapat mencapai prestasi seperti itu dan menumbangkan sistem keuangan saat ini.
“Dan jika mereka melakukannya (bailout) sekali saja, mereka pasti bisa kembali pulih. Hal ini membuat cryptocurrency sebagai satu-satunya alternatif andal pada krisisnya sistem moneter secara moral yang kita miliki saat ini,” pungkas postingan tersebut.
Informasi ini dapat dibaca kembali di sini