Bitcoin News

Bitcoin Tergelincir Lagi: Harga Turun 1,2%, Awal Koreksi Besar?

Published

on

Bitcoin (BTC), sang raja kripto, kembali mengalami tekanan harga di tengah volatilitas pasar.

Data terbaru dari Tokocrypto pada Sabtu (20/9) menunjukkan bahwa BTC diperdagangkan di level $115,517.04 per koin, mencatat penurunan sebesar -1,28% dalam 24 jam terakhir.

Dengan kapitalisasi pasar senilai $2,301,48 miliar USD, Bitcoin tetap memimpin pasar kripto global, namun tren penurunan ini memunculkan pertanyaan besar: apakah ini sekadar fluktuasi jangka pendek, atau tanda dimulainya fase koreksi yang lebih dalam?

Baca Juga: Harga Bitcoin Turun ke $116 Ribu: Dampak Kebijakan Baru The Fed?

Pergerakan Harga Bitcoin: Antara Resistensi dan Tekanan Jangka Pendek

Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin diperdagangkan di kisaran $115,141.82 (terendah) hingga $117,140.42 (tertinggi).

Angka ini menunjukkan adanya volatilitas harian yang cukup ketat, dengan tekanan jual mendominasi.

Meski harga saat ini masih jauh di atas level psikologis $100,000, tren penurunan kecil tetapi konsisten dalam beberapa hari terakhir telah memicu kekhawatiran investor.

Secara mingguan, BTC mengalami penurunan -0,36%, memperlihatkan adanya hambatan pertumbuhan meski kapitalisasi pasar tetap solid.

Riwayat Harga 30–90 Hari: Naik-Turun dalam Gelombang Pasar

  • 30 hari terakhir: BTC justru sempat menguat +1,34%, menandakan adanya sentimen positif di awal bulan.
  • 60 hari terakhir: harga terkoreksi -1,44%, menunjukkan pola sideways dengan kecenderungan lemah.
  • 90 hari terakhir: BTC masih unggul +12,88%, membuktikan bahwa dalam jangka menengah tren masih berada di wilayah bullish.

Dengan pola ini, terlihat jelas bahwa pasar sedang berada di fase tarik ulur antara dorongan naik jangka menengah dan tekanan koreksi jangka pendek.

Pergerakan harga Bitcoin (BTC/USDT) pada Sabtu, 20 September 2025. Sumber: Tokocrypto.

Rekor Tertinggi Jadi Tolok Ukur

Bitcoin masih jauh dari rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) di $124,457.12.

Penurunan saat ini sebesar hampir 7% dari ATH menjadi perhatian karena menunjukkan bahwa pasar kesulitan menembus kembali level tersebut.

Para analis menilai, jika BTC terus gagal melewati level resistance di atas $120,000, koreksi yang lebih dalam bisa saja terjadi.

Faktor yang Memengaruhi Penurunan

  1. Likuiditas Menurun
    Volume perdagangan harian BTC kini berada di angka $37,20 miliar, lebih rendah dibandingkan beberapa pekan lalu. Turunnya volume ini menandakan melemahnya minat beli, sehingga penjual lebih dominan.
  2. Ketidakpastian Makroekonomi
    Faktor eksternal seperti kebijakan suku bunga The Fed dan ketidakstabilan ekonomi global masih menjadi bayang-bayang yang menekan aset berisiko, termasuk kripto.
  3. Sentimen Pasar
    Walau optimisme jangka panjang masih kuat, berita-berita regulasi dan aksi ambil untung dari investor besar bisa memicu koreksi singkat.

Analisis Pasar

Dengan suplai beredar mencapai 19,92 juta BTC atau sekitar 94,87% dari total maksimum 21 juta BTC, kelangkaan Bitcoin semakin nyata.

Namun, kondisi ini tidak selalu membuat harga stabil. Justru, semakin dekat dengan batas suplai maksimal, volatilitas bisa meningkat akibat spekulasi.

Bagi investor jangka panjang (HODLers), penurunan -1,28% dalam sehari hanyalah “riak kecil” di lautan tren besar.

Namun, bagi trader jangka pendek, pergerakan harga ini adalah sinyal waspada bahwa pasar bisa saja bergerak lebih tajam dalam beberapa hari mendatang.

Prospek ke Depan

Jika Bitcoin mampu bertahan di atas level support $115,000, ada peluang untuk kembali menguji resistance di $118,000–$120,000.

Namun, jika tekanan jual berlanjut dan harga jatuh di bawah $114,000, tren bearish jangka pendek bisa menguat dan membawa BTC mendekati $110,000.

Baca Juga: Awas, Badai Kenaikan! Bitcoin Mendekati Harga Rp2 Miliar

Koreksi atau Awal Aksi Jual Besar?

Harga Bitcoin saat ini memperlihatkan dinamika khas pasar kripto: volatil, penuh kejutan, dan sarat spekulasi.

Penurunan -1,28% dalam 24 jam terakhir belum bisa disebut sebagai tren bearish yang besar, tetapi cukup untuk memunculkan keraguan di kalangan investor.

Dengan kapitalisasi pasar raksasa di atas $2,3 triliun, Bitcoin masih menjadi jangkar utama industri kripto. Namun, perjalanan menuju ATH baru mungkin akan penuh tantangan.

Investor perlu mencermati level support dan resistance kunci, serta mengantisipasi faktor makroekonomi yang bisa memengaruhi arah harga dalam waktu dekat.

Meski Bitcoin tergelincir tipis, magnet utamanya sebagai “emas digital” belum luntur.

Pertanyaannya, apakah ini hanya jeda sebelum reli besar berikutnya, atau awal dari penurunan panjang? Pasar akan segera menjawabnya.

Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekaran

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli

Trending

Exit mobile version