Market
Bitcoin Terus Reli, Investor Kripto Tetap Bertahan Cari Untung
Pergerakan kripto Bitcoin (BTC) terus reli kencang hingga menembus level US$ 23.000 pada hari Selasa (24/1) pagi. Secara keseluruhan market kripto terus menunjukan keperkasaannya sejak dua minggu lalu.
Tim riset Tokocrypto menjelaskan di awal pekan ke-4 Januari 2023 ini, harga Bitcoin lainnya masih tergolong bullish, bahkan capai level US$ 23.000, angka ini menjadikan harga tertinggi BTC sejak Agustus 2022.
“Walau ada sedikit mulai terlihat koreksi, tapi tidak signifikan. BTC masih berada di atas level psikologisnya dan momentum untuk bull run masih sangat besar,” tulis analisisnya.
Sentimen Positif
Ada beberapa penyebab harga aset kripto big cap melonjak dan kemungkinan akan bull run. Market tampaknya masih melanjutkan sentimen positif dari data inflasi Amerika Serikat yang turun.
Baca juga: 3 Prediksi Teratas Harga Bitcoin untuk Tahun 2023, Bakal Naik?
Hal tersebut tentunya menambah keyakinan investor kripto, bahwa The Fed dapat melakukan kenaikan suku bunga berukuran lebih kecil atau bersikap dovish sepanjang tahun 2023, karena tanda-tanda dari laporan CPI bahwa strategi The Fed telah berhasil menjinakan inflasi.
Disamping itu, indeks dolar AS (DXY) yang terpantau masih berkinerja buruk menjadi salah satu katalis kenaikan harga BTC pada hari Selasa (24/1) pukul 10.33 WIB berada di level 101.93 (-0,21%). Secara historis ketika DXY turun, sentimen untuk aset berisiko seperti Bitcoin meningkat. Pasar saham AS juga masih dalam situasi baik.
Kondisi Cukup Stabil
Kondisi makroekonomi yang cukup stabil menguntungkan market kripto. jika suku bunga AS mereda dan ekonomi tumbuh, Bitcoin dapat terus menguat. Semakin baik iklim makro, semakin baik untuk harga Bitcoin. Hal tersebut juga dapat membuat keseluruhan aset kripto mengalami penguatan harga lebih lanjut.
Baca juga: Bappebti: Bursa Kripto Indonesia Hadir Paling Lambat Juni 2023
Sementara dari sisi situasi ekosistem industri kripto yang terpantau memburuk tidak terlalu menyurutkan semangat investor. Kabar bangkrutnya Genesis dan efek domino yang dapat ditimbulkannya, tidak terlalu membuat investor khawatir. Namun, saat kabar itu muncul, BTC sempat terkoreksi sebentar sekitar 2%, tapi dapat kembali reli.
Saat ini, sentimen pasar kripto pun masih terlihat stabil dengan kondisi pasar yang cenderung sideways, setelah mengalami kenaikan harga. Fear and greed index ditutup pada level 52, dengan kategori Neutral dan lepas dari status Fear.
Investor Tetap Bertahan
Harga BTC yang telah melonjak dalam beberapa minggu terakhir, membantu investor jangka pendek dan jangka panjang untuk mendapatkan keuntungan.
Menurut firma analitik Glassnode, pada saat penulisan, persentase pemegang BTC yang mendapat untung jangka pendek meningkat menjadi 97,5%, level tertinggi sejak November. Bitcoin juga menguntungkan bagi pemegang BTC jangka panjang, menurut Glassnode.
Baca juga: Kontestan El Savador Pakai Kostum Tema Bitcoin di Miss Universe 2022
Sebagai informasi investor jangka panjang adalah individu yang memegang BTC lebih dari 155 hari, sedangkan investor jangka pendek kurang dari 155 hari.
Dikutip Cointelegraph, laporan Glassnode menunjukkan bahwa pemegang BTC jangka panjang tetap teguh dan tidak keluar dari pasar atau taking profit, bahkan setelah kerugian lebih dari setahun.
Analisis perilaku menunjukkan bahwa pemegang jangka pendek dan penambang telah termotivasi oleh kesempatan untuk melikuidasi sebagian dari kepemilikan mereka. Sebaliknya, pasokan yang dipegang oleh pemegang jangka panjang terus tumbuh, yang dapat dikatakan sebagai sinyal kekuatan dan keyakinan di seluruh kelompok ini.