Bitcoin News

Bitcoin Tetap Berpeluang Bersaing Ketat dengan Emas

Published

on

Aset kripto Bitcoin disebut oleh mantan petinggi perusahaan investasi raksasa BlackRock, tetap berpeluang bersaing ketat dengan emas sebagai aset lindung nilai (safe haven asset).

Hal itu disampaikan oleh Edward Dowd dalam satu sesi wawancara belum lama ini di YouTube.

Ia menekankan, terlepas dari gejolak pasar kripto sejak November 2021, Bitcoin akan tetap bertahan dan memiliki peluang sebagai portfolio investasi terbaik bagi semua orang. Masalahnya adalah saat ini kripto nomor wahid itu belum cukup matang.

“Jikalau terjadi sebaliknya di masa depan, maka kemungkinan akan mengalahkan emas karena fitur uniknya, seperti kemampuan untuk ditransaksikan secara digital, ini yang tidak ditemukan pada emas secara prinsip,” jelas Dowd.

Ia menambahkan, Bitcoin tetap ada dan ini akan menjadi bagian dari portofolio semua orang.

“Setidaknya dengan Bitcoin, Anda dapat menukarnya secara digital, dan emas adalah penjualan yang jauh lebih sulit bagi saya. Saya tidak menentang emas, dan memiliki emas bukanlah ide yang buruk,” katanya.

Ilustrasi Bitcoin dan emas.

Baca juga: Analis: Reli Bitcoin yang Eksplosif Sudah Dekat

Ia menambahkan, dengan kejatuhan pasar sektor kripto, Bitcoin kemungkinan akan menonjol dari pasar lainnya. Dia percaya bahwa pasar kripto dapat diandalkan, karena setara degan era pertumbuhan awal Internet, ketika sebagian besar perusahaan runtuh, sementara yang lebih kuat bertahan.

“Saya dapat menyamakan kripto dengan era dot com , di mana 90 persen dari perusahaan-perusahaan itu menjadi nol. 10 persen di antaranya menjadi Amazon saat ini. Adalah tugas para pendukung kripto,” imbuhnya.

Harga Bitcoin hari ini menembus di atas US$ 22.000, tingkat yang disansingkan sebagai bull trap ketika sebelumnya masuk wilayah di atas US$ 21.000. Penguatan terkini diikuti oleh kripto lain, sehingga mengembalikan nilai pasar kripto menjadi US$ 1 triliun lagi.

Baca juga: Alasan Investasi Bitcoin Tetap Menarik untuk Jangka Panjang

Namun pasar masih mengantisipasi penurunan lanjutan, jika pada akhir bulan ini The Fed akan menaikkan suku bunga acuan lagi, dengan proyeksi median sebesar 100 basis poin, guna menekan inflasi agar menjadi 2 persen dari saat ini mencapai 9,1 persen. Kenaikan suku bunga itu diramalkan akan menggenjot nilai Dolar AS kembali, sehingga aksi jual di pasar kripto, selaras pasar saham tak dapat dihindari. [ps]

Artikel ini telah tayang di Blockchainmedia.id dengan judul “Alasan Investasi Bitcoin Tetap Menarik untuk Jangka Panjang

Popular

Exit mobile version