Academy
Apa Itu Buy the Dip dalam Trading Bitcoin? Panduan untuk Pemula
Pernah dengar istilah “buy the dip” tapi belum mengerti apa maksudnya? Berikut penjelasan dan contoh dari buy the dip yang bisa kamu lakukan, terutama untuk pemula.
Daftar Isi
Apa itu Buy the Dip?
Buy the Dip adalah ketika kamu melakukan pembelian aset investasi disaat harga mengalami penurunan yang cukup tajam, dengan tujuan mengantisipasi adanya pembalikan harga sehingga pembelian tadi bisa jadi profit.
Membeli dengan strategi buy the dip disaat harga mengalami penurunan dapat menguntungkan, jika secara jangka panjang aset tersebut mengalami kenaikan positif (bullish).
Namun, strategi buy the dip ini juga bisa merugikan jika secara jangka panjang performa aset tersebut mengalami penurunan (bearish).
Nah dari kedua skenario diatas sudah tahu kan, kapan waktu yang cocok untuk menggunakan strategi buy the dip? Yakni saat harga aset mengalami kenaikan dalam jangka panjang atau saat pasar sedang bullish.
Baca juga: BTC vs ETH: Mana yang Lebih Baik untuk Investasi Kripto Pertama?
Mengapa Banyak Trader Menggunakan Strategi Ini?
Optimisme terhadap pertumbuhan jangka panjang: Banyak orang percaya bahwa harga Bitcoin akan terus naik dalam jangka panjang.
Psikologi pasar: Ketika harga turun tajam, trading yang yakin dengan potensi jangka panjang melihatnya sebagai momen ‘diskon’.
Tren historis: Secara historis, Bitcoin sering kali mengalami pemulihan yang signifikan setelah penurunan drastis.
Baca juga: Intip 4 Strategi AI Trading Crypto yang Bisa Dicoba!
Bagaimana Cara untuk ‘Buy the Dip’ di Bitcoin
Untuk menerapkan strategi ini, kamu tidak bisa hanya mengandalkan insting. Kamu perlu memahami pergerakan harga, analisis teknikal, dan berita pasar.
Menganalisis Grafik Harga Bitcoin
Grafik adalah sahabat terbaik trader. Kamu bisa melihat support dan resistance, mengenali pola penurunan yang wajar atau justru tanda-tanda tren bearish panjang. Pengetahuan ini membantu kamu menghindari membeli terlalu cepat.
Menggunakan Indikator Teknikal
Selain support dan resistance, kamu bisa menggunakan indikator teknikal seperti RSI, MA, bollinger bands, dan indikator teknikal lainnya yang bisa memberikan gambaran lebih lengkap sebelum memutuskan untuk beli saat harga turun.
Sentimen Pasar
Sentimen pasar mencerminkan suasana hati kolektif investor, apakah mereka sedang merasa optimistis (greedy) atau pesimistis (fearful). Momen fear yang didukung dengan analisa teknikal, bisa jadi momen buy the dip.
Contoh Buy the Dip dengan Relative Strength Index
Mari kita bayangkan kamu sedang memantau pergerakan harga Bitcoin, dan kamu tertarik membeli saat terjadi koreksi. Untuk menentukan apakah saat itu adalah “dip” yang ideal, kamu bisa menggunakan RSI sebagai panduan seperti gambar di bawah ini:
Nah jika dilihat dari contoh grafik harga di atas, RSI bisa kamu jadikan panduan untuk buy the dip. Sebab, setiap kali RSI menyentuh <30 harga terbilang mengalami jenuh jual (over sold) sehingga berpotensi mengalami kenaikan dalam jangka panjang.
Bagaimana Tampilkan Relative Strength Index (RSI) di Aplikasi Tokocrypto?
- Buka aplikasi Tokocrypto dan masuk menu ‘Pasar’
- Cari aset kripto — contoh: BTC/USDT
- Pilih ‘RSI’ pada bagian bawah chart harga
- Amati saat RSI turun ke bawah angka 30 yang menandakan kondisi oversold
- Tunggu konfirmasi pembalikan arah
Baca juga: Dampak Berita Terhadap Pergerakan Harga ETH: Penyebab dan Contoh Kasus
Risiko yang Perlu Diketahui Pemula Saat Buy the Dip
Buy the dip bukan tanpa risiko, pola seperti False Dip dan Dead Cat Bounce bisa saja terjadi lho!
- False Dip: Penurunan harga sementara yang diikuti oleh penurunan lebih dalam lagi.
- Dead Cat Bounce: Pemulihan kecil yang menipu sebelum tren turun berlanjut.
Baca juga: Ketahui Cara Mengenali Dead Cat Bounce dan Penyebabnya
Tips Buy the Dip yang Aman dan Efektif untuk Pemula
Agar strategi ini tidak jadi bumerang, berikut dua tips yang bisa kamu pertimbangkan:
Dollar-Cost Averaging (DCA)
Daripada membeli dalam jumlah besar sekaligus, belilah Bitcoin secara bertahap. Ini membantu mengurangi risiko membeli di titik puncak dan membuat kamu tetap konsisten berinvestasi.
Kamu bisa gunakan fitur DCA dengan beberapa langkah mudah di aplikasi atau beli dengan fitur 0% trading fee di Tokocrypto.
Tentukan Batas Risiko
Untuk menghindari kerugian yang semakin dalam karena harga yang terus menurun saat kamu melakukan buy the dip, tentukan batas risiko seperti cut loss untuk memposisikanmasuk ulang setelah harga benar-benar siap untuk memantul.
Pantau Berita dan Faktor Fundamental Bitcoin
Pastikan penurunan harga tidak disebabkan oleh perubahan besar dan hanya disebabkan oleh sentimen sementara.
FAQ Seputar Strategi Buy the Dip
1. Apakah strategi Buy the Dip bisa untuk jangka pendek?
Strategi buy the dip bisa kamu gunakan untuk jangka pendek dan jangka panjang dengan memanfaatkan pantulan harga.
2. Apa indikator terbaik untuk mendeteksi “dip”?
RSI, Moving Average, dan Fear & Greed Index bisa membantu. Tapi tetap perlu mempertimbangkan konteks berita dan sentimen pasar.
3. Apakah saya harus menunggu penurunan besar baru membeli?
Tidak selalu. Semua kembali lagi pada analisa yang kamu miliki.
4. Buy the Dip bisa gagal?
Bisa. Terutama jika harga terus turun atau ada perubahan fundamental besar. Karena itu penting tidak all-in dalam satu waktu dan lakukan DCA.
5. Strategi ini cocok untuk pemula?
Cocok, jika dilakukan dengan analisa pasar dan disertai strategi DCA.
6. Apakah harus selalu membeli saat Fear Index rendah?
Tidak harus, tapi Fear Index bisa membantu menilai psikologi pasar dan mencari peluang beli.
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.