Academy
Intip 4 Strategi AI Trading Crypto yang Bisa Dicoba!
AI Trading merupakan metode trading yang melibatkan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu kamu dalam proses pengambilan keputusan jual beli di pasar finansial.
Terdapat beberapa strategi utama yang umum digunakan dan dapat dioptimalkan oleh pemula maupun profesional, seperti Trend-Following, Mean Reversion, Sentiment Based, dan High-Frequency Trading .
Yuk pelajari empat strategi populer yang sering digunakan dalam AI trading di bawah ini!
Baca lebih lengkap mengenai AI trading: Semakin Booming! Apa Itu AI Trading, Pengertian, dan Cara Kerjanya?
Trend-Following
Strategi ini fokus pada identifikasi tren yang sedang berkembang. AI dapat digunakan sebagai alat untuk mendeteksi pergerakan harga yang mulai naik—biasanya dikombinasikan dengan indikator teknikal sehingga kamu dapat mengeksekusi buy sebelum harga benar-benar breakout.
Keunggulan AI dalam strategi ini adalah kemampuannya mengenali sinyal awal lebih cepat daripada manusia. Dengan kecepatan dan kemampuan menganalisa berbagai aset dalam waktu bersamaan, strategi ini cocok untuk market bullish dan strategi swing trading.
Baca juga: Apa itu Swing Trading dan Bagaimana Cara Swing Trading Crypto?
Mean Reversion
Pernah dengar istilah buy the dip? Dengan strategi ini AI bisa kamu gunakan untuk hal tersebut lho!
Berbasis pada teori Mean Reversion yang berarti: “Mean” = rata-rata dan “Reversion” = kembali ke titik asal, teori ini mengatakan bahwa harga akan cenderung kembali ke rata-rata historis setelah mengalami pergerakan signifikan, dan AI dapat digunakan untuk hal tersebut dengan mengidentifikasi kondisi oversold atau overbought melalui alat teknikal seperti Bollinger Bands atau RSI.
Contohnya, ketika harga turun jauh di bawah rata-rata dan volume tetap tinggi, AI dapat mengenali ini sebagai potensi “bounce back” dan merekomendasikan kamu untuk membeli aset tersebut.
Baca juga: Investasi atau Trading? Mana yang Lebih Menguntungkan?
Sentiment-Based Trading
Pasar kripto sangat sensitif terhadap isu yang ada di media sosial. Faktor seperti sentimen pasar, komunitas, hingga investor cenderung dapat mempengaruhi pergerakan harga ke depannya—terutama bagi aset kripto dengan kapitalisasi pasar kecil dan sedang.
AI dapat kamu gunakan sebagai alat untuk melakukan analisis sentimen pasar, dengan Natural Language Processing (NLP), AI bisa menganalisis jutaan postingan media sosial, berita, dan forum dalam waktu singkat—termasuk konteks, struktur, dan emosi yang tercurah. Sehingga kamu dapat memanfaatkan informasi berbasis sentimen ini untuk menentukan arah pergerakan harga ke depannya.
Misalnya, jika AI mendeteksi lonjakan sentimen negatif terhadap suatu aset, AI bisa memberikan sinyal jual sebelum harga turun drastis. Sebaliknya, jika sentimen publik berubah positif, AI dapat memberikan sinyal beli sebelum pasar merespon secara penuh.
Baca juga: Cara Analisis Sentimen Crypto untuk Pemula atau gabung Telegram Official Tokocrypto untuk diskusi analisa sinyal harian bersama trader lain.
High-Frequency Trading (HFT)
AI juga sangat unggul untuk digunakan dalam high-frequency trading, yakni strategi yang mengandalkan eksekusi transaksi dalam hitungan detik, mirip seperti scalping.
Dengan algoritma yang super cepat dan latency rendah, AI bisa melakukan ratusan bahkan ribuan transaksi kecil per hari. Meskipun keuntungan per transaksi kecil, volume yang besar dan efisiensi waktu membuat strategi HFT ini sangat menguntungkan.
Singkatnya, strategi ini seperti robot trading, namun dengan kemampuan analitik AI yang lebih canggih.
Siap untuk trading dengan bantuan AI? Yuk deposit di Tokocrypto mulai dari Rp20.000 dan pelajari cara mudah gunakan AI trading di sini: Cara Mudah Implementasi AI Trading dengan ChatGPT dan Incite AI untuk Pemula.
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda.
Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi, bukan ajakan menjual atau membeli.