Academy
Analisa Volume Trading BTC, Bisa Deteksi Breakout dan Fakeout?

Ternyata volume trading punya korelasi dengan pergerakan harga seperti breakout dan fakeout lho! Hal ini salah satunya terjadi karena volume perdagangan dapat mencerminkan seberapa besar partisipasi pasar di balik pergerakan harga.
Penasaran bagaimana cara menggunakan volume untuk mendeteksi pergerakan tersebut? Yuk simak pembahasan dan contoh lengkapnya dalam artikel ini!
Daftar Isi
Apa itu Breakout dan Fakeout?
Breakout adalah istilah yang digunakan saat harga suatu aset mampu menembus level resistance, dan berpotensi untuk mengalami kenaikan yang berkelanjutan.
Di sisi lain…
Fakeout merupakan istilah yang digunakan saat harga suatu aset terlihat akan menembus level resistance, namun kenaikannya tidak berkelanjutan dan berbalik arah kembali ke range level sebelumnya.
Apa Hubungan Volume Trading dengan Breakout dan Fakeout?
Volume trading bisa menjadi salah satu indikator untuk melihat apakah pergerakan harga saat suatu aset yang akan menembus level resistance, didukung oleh partisipasi pembeli atau penjual yang lebih kuat.
Contohnya seperti ini:
Breakout + volume tinggi → bisa jadi pertanda breakout karena didorong oleh partisipasi pasar, kemungkinan harga lanjut ke arah breakout jika volume beli mendominasi.
Breakout + volume kecil → bisa jadi pertanda fakeout, karena pasar belum yakin dengan pergerakan tersebut.
Perlu diingat, meskipun volume trading ini bisa jadi indikator yang bisa mendukung kamu dalam menganalisa pergerakan harga, volume harus tetap dilihat bersama konteks lain seperti struktur pasar, price action, dan sentimen secara keseluruhan ya!
Baca juga: Cara Membaca Volume Trading untuk Pemula
Studi Kasus Volume Trading dan Breakout Bitcoin (BTC)
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, biasanya suatu aset yang ingin terlepas dari level resistensi membutuhkan dukungan volume pembelian yang lebih tinggi daripada penjualan. Contoh kasusnya bisa kamu lihat pada grafik harga Bitcoin di bawah ini.

Terlihat Bitcoin mengalami sideways yang cukup panjang sebelum akhirnya bisa menembus level resistance. Breakout sendiri bisa terjadi disaat volume trading harian melonjak tinggi dari volume trading harian biasanya— yakni lebih dari 2x lipat.
Volume ini menunjukan minat beli pasar yang mendukung pergerakan harga, sehingga setelahnya Bitcoin bisa menembus level resistance setelah bounce dari garis 6-SMA (Simple Moving Averages).
Baca juga: 4 Indikator Swing Trading Terbaik dan Mudah Digunakan Pemula
Studi Kasus Volume Trading dan Fakeout Bitcoin (BTC)
Fakeout atau sering juga disebut false breakout biasanya terjadi karena kurangnya minat pasar di level harga tertentu. Misalnya, pada grafik harga Bitcoin di bawah ini.

Grafik harga di atas merupakan pergerakan harga Bitcoin pada time frame kecil, 1 jam. Terlihat bagaimana harga Bitcoin mengalami kesulitan menembus level resistance (ditandai dengan warna oranye), karena tidak di dukung oleh partisipasi pasar—volume trading kecil, bahkan jika dibandingkan dengan volume saat pantulan harga dari level support.
Terjadi juga divergensi yang ditunjukan oleh indikator OBV (On-Balance Volume) dimana, harga terlihat naik, namun OBV menunjukan penurunan.
Breakout dari revel resistance, baru bisa terjadi setelah fakeout dan pola harga membentuk double bottom dengan dukungan kenaikan volume trading yang lebih dari 2x rata-rata trading volume pada timeframe tersebut.
Baca juga: Cara Menggunakan Sinyal Trading di Aplikasi Tokocrypto dengan Limit, Stop-Limit, OCO, dan Beli/Jual
Terlanjur membeli saat pergerakan harga menunjukkan fakeout? Gunakan stop-loss untuk menghindari kerugian lebih dalam— caranya, kamu bisa pakai fitur OCO atau Stop-Limit yang ada di aplikasi Tokocrypto. Cobain fiturnya 👉 di sini.
Tips Analisa Volume Trading
- Gunakan Indikator Tambahan: Gabungkan analisa volume seperti batang volume trading, OBV, A/D Line atau VMA, dengan indikator lain seperti RSI, MACD, atau moving averages.
- Amati Level Support dan Resistance: Pergerakan harga biasanya tidak hanya ditentukan oleh trading volume, namun juga level harga historis seperti support dan resistance.
- Pantau Sentimen Pasar: Pastikan breakout didukung sentimen pasar dan bukan karena rumor atau berita tidak jelas. Pantau terus rumor terbaru dengan gabung komunitas Tokocrypto 👉 https://t.me/TokocryptoOfficial
Baca juga: Kapan Volume Trading Bisa Jadi Sinyal Beli Agar Trading Lebih Akurat?
Jadi Apakah Analisa Volume Trading Bisa Deteksi Breakout dan Fakeout?
Yap, analisa volume memang bisa membantu kamu untuk membedakan breakout dan fakeout, tapi bukan berarti bisa kamu gunakan untuk mengambil keputusan beli/jual sepenuhnya.
Selalu lakukan Do Your Own Research sebelum melakukan investasi, trading atau aktivitas jual beli kripto ya!
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda.
Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi, bukan ajakan menjual atau membeli.