Bearish
Kondisi di mana harga aset kripto sedang mengalami tren turun atau melemah.

Altcoin News
Cardano Bakal Rilis Upgrade Hydra, Bisa Dorong Harga ADA?

Cardano telah membuat kemajuan yang stabil untuk mencapai skalabilitas dan pemutakhiran untuk melakukan upgrade Hydra. Perilisan Hydra yang akan datang siap untuk membawa Cardano ke level berikutnya.
Hydra adalah solusi layer-2 skalabilitas yang memungkinkan pengembang untuk menambahkan smart contract khusus di atas Cardano. Protokol tersebut diharapkan dapat meningkatkan kecepatan transaksi melalui latensi rendah, throughput tinggi, dan meminimalkan biaya transaksi. Ini juga akan mengatasi keamanan jaringan dan kemampuan skalabilitas.
Hydra terdiri dari keluarga protokol dan merupakan salah satu komponen kunci dari perjalanan penskalaan layer-2 Cardano di fase Basho. Hydra Head adalah yang pertama dalam rangkaian protokol ini dan memberikan landasan untuk membangun skalabilitas lebih lanjut.
Upgrade Hydra

Baca juga: Analisis Market: Pasar Kripto Tertekan, tapi Bitcoin Potensi Bullish
Pengembang Cardano mengadakan pertemuan bulanan, di mana mereka menguraikan kemajuan Hydra Head saat ini dan memamerkan demonya, yang sudah berjalan di mainnet. Dalam sesi tersebut, mereka juga memamerkan peningkatan protokol ke versi 0.9, yang menurutnya telah menerima beberapa perubahan, termasuk penurunan biaya dan peningkatan fitur UX untuk alat “Hydra for Payments.”
Hydra for Payments adalah alat baru yang diharapkan dapat membuka kekuatan pembayaran mikro di ekosistem Cardano setelah Hydra ditayangkan. Pengembang utama Hydra, Sebastian Nagel mencatat bahwa tujuan mereka adalah membuat fitur pembayaran ini secepat mungkin, meningkatkan kecepatannya di atas Lightning Network dan protokol pembayaran lainnya.
“Kami ingin memperluas alat yang bersifat umum dan aplikasi referensi yang akan menjadi mainnet dan siap produksi sesegera mungkin. Jadi bagi kami, ini akan menjadi saluran pembayaran seperti gaya dompet kilat, mengirim dan menerima tetapi dengan cepat, ” kata Nagel.
Sentimen Positif ADA

Baca juga: Harga Ripple (XRP) Melonjak Saat Market Kripto Koreksi
Sebelumnya, pendiri Cardano, Charles Hoskinson, menyatakan Hydra bisa memfasilitasi hal lain seperti fast finishing, microtransactions, dan micro gorging.
Meskipun tanggal peluncuran mainnetnya masih belum jelas, kemajuan pengembangan protokol Hydra telah memenuhi harapan yang tinggi, karena keberhasilannya sangat penting untuk pertumbuhan dan adopsi Cardano yang berkelanjutan.
Selain itu, dengan solusi skalabilitasnya, termasuk yang dibawa oleh Vasil Upgrade, ADA, koin asli untuk jaringan Cardano berada di posisi yang baik untuk melonjak karena lebih banyak pengguna dan proyek di dalam jaringan.
Saat berita ini dimuat, ADA yang saat ini aset kripto terbesar ketujuh berdasarkan kapitalisasi pasar diperdagangkan pada US$ 0,3772 setelah kenaikan 3,77% dalam tujuh hari terakhir. Khususnya, aset kripto telah pulih lebih dari 55% tahun ini sejak mencapai titik terendah US$ 0,25 pada bulan Desember.
Pastikan kamu hanya melakukan trading kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, trading kripto jadi lebih mudah. Anda juga bisa menyimak berbagai informasi terbaru mengenai kripto dengan mengunjungi website Tokocrypto, Instagram, Twitter, serta komunitas Tokocrypto.
DISCLAIMER: Analisa Market ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Market
Analisis Market: Pasar Kripto Tertekan, tapi Bitcoin Potensi Bullish

Pekan ini ada sejumlah sentimen yang mempengaruhi pasar kripto. Mulai dari manajemen sementara FTX mengidentifikasi lebih dari US$ 3,2 miliar dalam pembayaran dan pinjaman yang diberikan perusahaan lain kepada para pendiri dan karyawan utama FTX, termasuk sekitar US$ 2,2 miliar kepada Sam-Bankman Fried.
Hal ini tidak membuat pasar kripto dan harga Bitcoin (BTC) mengalami perubahan yang signifikan, investor anggap kabar tersebut sebagai bukti bahwa kasus FTX belum sepenuhnya selesai. Terlebih pada hari Selasa (28/3), Bankman-Fried didakwa atas 13 tuduhan tambahan menyuap pejabat pemerintah China. Dia didakwa atas delapan dakwaan pada bulan Desember, termasuk penipuan dan pencucian uang, dan pada Februari dengan 12 dakwaan lainnya ditambahkan, termasuk sumbangan politik ilegal dan bisnis transfer uang tidak sah.
Tim Trader Tokocrypto menganalisis Option Contract perdagangan BTC senilai US$ 4 miliar Akan kadaluarsa pada hari ini Jumat, (31/3). Menurut data Amberdata, Option Contract triwulanan pada platform pertukaran opsi kripto terbesar, Deribit akan berakhir pada hari Jumat. Kontrak ini termasuk opsi panggilan (beli) 81.052 senilai US$ 2,24 miliar dan 60.261 opsi jual senilai US$ 1,73 miliar.
Menurut Deribit, opsi Bitcoin kedaluwarsa besar terakhir terjadi pada akhir Desember 2022, ketika sekitar 135.000 kontrak berakhir. Meski nilai opsi perdagangan pada Maret ini lebih kecil dibanding Desember kemarin, ini akan memberikan efek penurunan sedikit kemudian akan mengalami penguatan pada triwulan pertama.

Berdasarkan Crypto Heat Map, dominasi aset kripto mengalami penurunan harga yang disebabkan terjadinya penolakan harga Bitcoin pada harga US$ 29.000. Setelah menyentuh harga tersebut, Bitcoin kembali mengalami koreksi diikuti altcoin lainnya. Dominasi marketcap Bitcoin juga masih berada pada 45.58%. Tidak jauh berbeda dengan Hari Senin (27/3) dengan dominasi Bitcoin sebesar 45,55%.

Berdasarkan Bitcoin Fear and Greed Index, saat ini sedang berada pada poin 60 dalam kategori Greed yang artinya pasar kripto dan Bitcoin sedang berada pada penguatan yang terkendali dengan penurunan 4 poin dibanding pada hari Senin (27/3) dengan 64 poin. Dengan adanya penurunan poin ini menandakan bahwa Bitcoin kemungkinan akan mengalami koreksi sedikit. Dengan Fear and Greed index berada pada area 45-60 poin merupakan analisa yang aman untuk melakukan transaksi BTC dalam jangka pendek
Berikut ini adalah aset kripto yang berpotensi bullish pada pekan ini.
Daftar Kripto Bullish
Bitcoin (BTC)

Baca juga: Bank Indonesia Dorong Pengembangan CBDC di Asia Tenggara
Bitcoin memiliki potensi kenaikan pada awal kuartal kedua tahun 2023. hal ini didukung dengan adanya kadaluarsa kontrak perdagangan derivatif Bitcoin sebesar US$ 4 miliar di deribit. Dengan kadaluarsanya kontrak ini maka akan memberikan efek yang cukup baik terhadap pergerakan Bitcoin dalam beberapa minggu ke depan. Namun perlu diketahui bahwa BTC memiliki resisten harga pada US$ 29.000, sudah tiga kali Bitcoin mencoba menembus harga ini, namun gagal kembali.
Support harga Bitcoin berada pada area US$ 25.000. Kemungkinan koreksi masih tetap terjadi, namun secara pergerakan time frame besarnya masih dalam bullish.
Fantom (FTM)

Fantom berpotensi untuk mengalami bullish secara teknikal dengan sedang membentuk pola bullish flag pattern dengan time frame daily. Namun, FTM belum mengalami konfirmasi breakout dari area teknikal bullish flag pattern.
Titik harga support-nya berada pada harga US$ 0,390 USD dengan potensi harga penurunan 15,2% dengan pembukaan perdagangan hari Jumat (31/3) di harga US$ 0,446. Target penguatan harga FTM dalam waktu beberapa minggu ke depan berada pada harga US$ 0,59 dengan potensi keuntungan 28,47%.
Trust Wallet Token (TWT)

Selama 1 kuartal 2023 mulai bulan Januari hingga Maret, aset kripto TWT mengalami koreksi terus menerus diakibatkan fluktuasi harga pada bulan november lalu, akibat runtuhnya FTX. Banyak para kripto antusias yang membeli dan menyimpan kripto TWT sebagai salah satu produk milik Trust Wallet yang terdesentralisasi. Koreksi yang terjadi memberikan salah satu peluang untuk bisa membeli aset kripto TWT lebih murah.
Pergerakan harga TWT masih berada pada tren koreksi. Namun, secara RSI indikator menunjukan adanya golden cross. Indikator ini bisa menjadi trigger untuk TWT bisa keluar dari koreksi. Support TWT berada pada harga US$ 1,04. dan dengan target potensi kenaikan sebesar 78,89% di harga US$ 1,89.
Dego Finance (DEGO)

DEGO mengalami penguatan selama tiga hari terkahir disebabkan adanya Dego Finance masuk ke dalam ekosistem Arbitrum. sehingga harga DEGO melesat naik. Dengan masuknya ke ekosistem Arbitrum, maka akan kegunaan token DEGO juga mengalami peningkatan.
Target kenaikan harga DEGO berada pada US$ 2,55 dengan potensi keuntungan 25,6% dengan harga pembukaan hari Jumat (31/3) di harga US$ 2,02. Potensi ini sangat mungkin mengingat ekosistem Arbitrum yang sangat baik belakangan ini. Support harga DEGO berada pada harga US$ 1,9.
Daftar Kripto Bearish
Nervos (CKB)

Baca juga: Harga Ripple (XRP) dan Shiba Inu (SHIB) Naik, Ini Alasannya
Ada beberapa support kunci di harga aset kripto CKB seperti pada harga US$ 0,047, US$ 0,04, dan US$ 0,035. Penurunan ini kemungkinan akan terus terjadi hingga bulan Mei 2023 di pasar kripto. Selama kondisi tren bearish seperti ini diharapkan untuk menunggu hingga ke area support kedua pada harga US$ 0,04 untuk melakukan Dollar Cost Averaging (DCA).
SwipeX (SXP)

SwipeX akan melakukan rebranding nama menjadi Solar dengan kode ticker SXP. Kenaikan lebih dari 71% membuat SXP menjadi aset kripto yang masuk ke dalam watchlist trading para trader. Kenaikan yang tinggi ini juga perlu membuat support sebagai pijakan untuk menembus resistance-nya. Potensi pergerakan support berada pada US$ 0,411 dan US$ 0,368 dengan potensi penurunan hingga 24,5%.
DISCLAIMER: Analisa Market ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Policy & Regulations
Bank Indonesia Dorong Pengembangan CBDC di Asia Tenggara

Bank Indonesia (BI) tengah mengembangkan penggunaan mata uang digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC). Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyebut pengembangan CBDC ini dilakukan karena aset kripto membutuhkan referensi satuan hitung dari mata uang digital yang berdaulat.
Perry mengatakan mata uang digital bank sentral perlu dipromosikan di negara-negara ASEAN, seiring dengan perkembangan aset kripto yang begitu cepat saat ini. Makanya bank sentral berkewajiban untuk mempercepat pengembangan mata uang digital bank sentral. Salah satunya dengan melakukan promosi CBDC kepada publik , termasuk negara kawasan ASEAN.
“Kami berkewajiban untuk mempercepat pengembangan mata uang digital bank sentral,” kata Perry dalam acara High Level Seminar From ASEAN to The World bertajuk “Payment System in Digital Era” dikutip Antara, Jumat (31/3).
Perkembangan Rupiah Digital

Baca juga: Harga Ripple (XRP) dan Shiba Inu (SHIB) Naik, Ini Alasannya
Dalam pengembangan mata uang digital bank sentral atau CBDC yang akan disebut Rupiah Digital, Perry mengatakan Indonesia telah melewati tahap peluncuran Consultative Paper. Dalam prosesnya, Consultative Paper Rupiah Digital Tahap I telah diterbitkan pada 31 Januari 2023 dengan judul Proyek Garuda: Wholesale Rupiah Digital Cash Ledger.
Consultative Paper merupakan tindak lanjut dari penerbitan White Paper Proyek Garuda yang diluncurkan BI pada 30 November 2022 dan merupakan desain pengembangan rupiah digital di tahapan immediate state, yaitu wholesale rupiah digital cash ledger.
Tujuan Consultative Paper Rupiah Digital untuk mendapatkan masukan terkait manfaat dan dampak dari rupiah digital yang disesuaikan dengan kebutuhan di masa mendatang. Sehingga, Perry meyakini Rupiah Digital akan menjadi satu-satunya mata uang digital yang berdaulat.
“Ini (Rupiah Digital) akan menjadi satu-satunya mata uang digital berdaulat untuk penggunaan aset digital dan sebagai media referensi,” tuturnya.
Manfaat CBDC

Baca juga: OJK Buka Pendaftaran Seleksi Dewan Komisioner Membidangi Aset Kripto
Perry menambahkan, dalam penggunaan mata uang digital Indonesia akan menggandeng lembaga internasional. “Kita bekerja sama terkait peraturan bagaimana mengatur serta mengawasi aset keuangan digital,” pungkasnya.
Dengan pengembangan CBDC, BI berharap dapat memberikan alternatif yang lebih aman dan terkendali bagi masyarakat dalam menggunakan mata uang digital. BI juga berharap dapat meningkatkan efisiensi sistem pembayaran nasional dengan penggunaan CBDC.
Namun, BI juga mengakui bahwa pengembangan CBDC bukanlah satu-satunya solusi untuk mengatasi penggunaan aset kripto yang semakin pesat di Indonesia. Pendidikan dan sosialisasi terhadap kripto juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan, agar masyarakat dapat memahami risiko dan manfaat dari penggunaan aset digital.
-
Altcoin News2 weeks ago
XRP Whales Beli Token Senilai US$ 155 Juta, Tanda Sinyal Bullish?
-
Business1 week ago
Tokoh di Balik Kripto Terra Luna Do Kwon Ditangkap di Montenegro
-
Business3 days ago
Burger King Mulai Terima Pembayaran Bitcoin dan Kripto
-
Market2 days ago
Market Watch: Mengapa Bitcoin Naik Hari Ini (30/3)?
-
Press Release5 days ago
Jumlah Investor Kripto di Indonesia Hampir Tembus 17 Juta Pelanggan
-
Policy & Regulations22 hours ago
Bank Indonesia Dorong Pengembangan CBDC di Asia Tenggara
-
Altcoin News2 days ago
Harga Ripple (XRP) dan Shiba Inu (SHIB) Naik, Ini Alasannya
-
Altcoin News1 week ago
Harga Kripto Litecoin (LTC) Melonjak, Salip Kapitalisasi Pasar Shiba Inu