Market
iPhone 17 Rilis, Apa Dampaknya bagi Pasar Smartphone Indonesia?

Peluncuran iPhone terbaru selalu menjadi sorotan, seri iPhone 17 sendiri kini hadir dengan warna dan desain baru, chip A19, layar 120Hz, kamera 48MP, dan fitur AI terbaru iOS 26. Hadirnya lini terbaru Apple ini tidak hanya memikat penggemar Apple Fans, tetapi juga memicu persaingan ketat di pasar Indonesia yang didominasi Android.
Meski Indonesia tidak masuk gelombang pertama penjualan global, dampaknya sudah terasa melalui lonjakan minat pencarian, pre order via reseller, hingga diskusi hangat di media sosial.
Di tengah harga yang lebih kompetitif dibanding pendahulunya, iPhone 17 berpotensi mengubah peta persaingan, mempengaruhi strategi produsen lain, dan membentuk tren baru di pasar smartphone Indonesia.
Lalu apa saja dampak dari dirilisnya iPhone 17 terhadap pasar smartphone Indonesia?
Harga iPhone Seri Lama Akhirnya Turun
Setiap kali Apple meluncurkan seri iPhone terbaru, salah satu hal yang paling langsung terlihat dampaknya adalah penurunan harga iPhone seri lama, baik itu baru maupun bekas.
Apple secara resmi menurunkan harga untuk lini iPhone terdahulunya, misalnya, untuk harga iPhone 16 yang pada awal dirilis dengan harga $799 sekarang turun menjadi $699.
Di pasar Indonesia sendiri perilisan iPhone 17 tidak berdampak secara langsung pada harga di distributor resmi seperti iBox atau Digimap, karena adanya persyaratan TKDN dan masuknya iPhone 17 yang sedikit lebih lambat dibanding negara tetangga seperti Singapura.
Namun, jika kita lihat di marketplace sekarang, harga iPhone 16 sudah mengalami penurunan meski iPhone 17 belum secara resmi masuk ke Indonesia.

Contohnya, di salah satu reseller Tokopedia, harga iPhone 16 terlihat mengalami penurunan yang cukup signifikan, yakni dari Rp13.799.000 ke Rp12.899.000 atau penurunan sekitar 6,52%.
Penurunan ini juga terlihat untuk iPhone seri lama seperti iPhone 13 yang sebelumnya Rp8.139.000 menjadi Rp7.622.000.
Baca juga: Perbandingan iPhone Air vs iPhone 17: Mana yang Paling Cocok untukmu?
Lonjakan Aktivitas Jual-Beli di Pasar Smartphone Bekas
Rilisnya iPhone 17 memicu gelombang besar aktivitas di pasar smartphone bekas Indonesia. Banyak pengguna yang ingin meng-upgrade ke model terbaru mulai melepas iPhone generasi sebelumnya, seperti iPhone 13, 14, dan 15, sehingga stok perangkat second meningkat signifikan.
Misalnya, iPhone 15 bekas yang sebelum iPhone 17 dirilis masih dipatok dengan harga Rp11.864.000 kini mulai turun 9,3% ke Rp10.757.000 setelah iPhone 17 diumumkan.

Penurunan harga ini menjadi kesempatan yang tepat untuk konsumen kelas menengah yang ingin merasakan produk Apple tanpa harus mengeluarkan biaya setara dengan unit baru.
Selain itu, penurunan ini juga tidak hanya menurunkan harga iPhone bekas, tetapi juga mendorong perputaran cepat di segmen Android premium yang ikut dijual untuk membiayai perpindahan ke ekosistem Apple.
Baca juga: iPhone 17 Pro vs Pro Max: Serupa Tapi Tak Sama, Apa Bedanya?
Perubahan Preferensi Konsumen
Setelah peluncuran iPhone 17, konsumen di Indonesia kemungkinan akan memiliki ekspektasi yang lebih tinggi terhadap para produsen smartphone, khususnya di segmen Android, untuk menghadirkan inovasi yang setara atau bahkan melampaui fitur-fitur unggulan yang dibawa Apple.
Fitur seperti kamera 48MP dengan stabilisasi canggih, performa tinggi chip A19 Bionic, integrasi AI di iOS 26, serta desain tipis dan premium akan menjadi tolok ukur baru yang diinginkan pasar.
Namun, berbeda dengan Apple yang bermain di segmen harga premium, konsumen lokal akan cenderung menuntut agar teknologi serupa dapat dihadirkan dengan harga yang lebih terjangkau.
Hal ini akan memicu persaingan ketat di industri, di mana merek-merek seperti Samsung, Xiaomi, Oppo, dan Vivo harus berinovasi cepat, mengoptimalkan biaya produksi, dan menawarkan nilai tambah seperti baterai lebih besar, layar berkualitas tinggi, atau bonus ekosistem aplikasi untuk menarik minat pembeli.
Baca juga: Fitur Unggulan iPhone 17: Chip A19, Wi-Fi 7, Layar 120 Hz, dan N1 Chip
Desain Ponsel Mirip iPhone 17 Siap Banjiri Pasar

Fenomena lain yang mungkin muncul setelah hadirnya iPhone 17 adalah brand-brand Tiongkok yang menghadirkan desain mirip. Dari sisi strategi, hal ini bukan hal baru. Produsen seperti Xiaomi, Oppo, hingga Infinix seringkali menghadirkan smartphone dengan desain kamera, bentuk notch, hingga pilihan warna yang menyerupai iPhone terbaru.
Tujuannya jelas: menarik perhatian konsumen yang menyukai estetika iPhone, tetapi tidak mampu membeli dengan harga belasan hingga puluhan juta rupiah. Dengan banderol jauh lebih terjangkau, ponsel “mirip iPhone” ini bisa menggerus sebagian konsumen yang hanya mengejar gaya, bukan ekosistem Apple. Di Indonesia, strategi ini cukup efektif karena segmen middle-class adalah pasar terbesar.

Berbicara soal iPhone terbaru, tau gak sih kalau valuasi Bitcoin dibanding harga iPhone dalam beberapa tahun terakhir mengalami apresiasi signifikan? Artinya, jika kamu menabung untuk iPhone terbaru dalam bentuk Bitcoin, nilainya bisa tumbuh jauh melampaui kenaikan harga iPhone itu sendiri lho!
Lihat uraian lebih lengkapnya di sini: 8 Tahun Lalu 1 Bitcoin Bisa Beli iPhone 17, Sekarang Bisa Dapat Berapa?
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda.
Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi, bukan ajakan menjual atau membeli.
-
Bitcoin News3 days ago
Tren Bitcoin 15-19 September 2025: Bocoran FOMC
-
Market4 days ago
Market Sinyal Kripto: Analisis Teknikal dan Peluang 11 September 2025
-
Market3 days ago
Altcoin Season Index Tembus 66! Altseason Dimulai September 2025?
-
Market5 days ago
Market Sinyal Kripto: Analisis Teknikal dan Peluang 10 September 2025