Blockchain

Departemen Pertahanan AS Tingkatkan Keamanan dengan Blockchain!

Published

on

Departemen Pertahanan AS sekali lagi menggunakan teknologi blockchain, kali ini departemen tersebut berupaya mengamankan basis data yang sangat rahasia yang terdiri lebih dari 4,5 juta dokumen dan lebih dari 4000 pengguna. Informasi ini disampaikan langsung pada siaran pers resmi yang berlangsung pada 12 Mei 2020 kemarin.

Berkaitan dengan teknologi blockchain, tahun lalu Departemen Pertahanan AS ini telah mengisyaratkan potensi pengguna teknologi ini untuk meningkatkan keamanan siber dan memastikan tidak akan ada pelanggaran terkait dalam fasilitas transaksi dan komunikasi antara berbagai entitas pemerintah.

Departemen Pertahanan AS Beralih ke Teknologi Blockchain, Lagi!

Pada hari Selasa, 12 Mei 2020, Departemen Pertahan AS, yang bertanggung jawab atas hampir 40 persen alokasi penelitian dan pengembangan federal, memutuskan untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam penggunaan teknologi ini dan memberikan kontrak Penelitian Inovasi Usaha Kecil senilai $200.000 kepada SIMBA Chian, sebuah inovator blockchain dari Plymouth, Indiana.

Dengan tanggung jawab yang berat ini, SIMBA Chain berencana untuk merancang platform berbasis blockchain proof-of-concept yang akan memperkuat keamanan, sifat mudah dibaca, dan pengelolaan sejumlah besar data yang saat ini ditangani oleh pemerintah federal.

Menurut siaran pers resmi tersebut, proyek yang disebut Authenticity Ledger for Auditable Military Enclaved Data Access (ALAMEDA) akan berlangsung selama lima bulan, mulai dari 1 Juni 2020 nanti.

Departemen Pertahanan AS akan memutuskan apakah akan memberikan SIMBA Chain dana sebesar $1 Juta atau mencari pengganti dalam bertanggung jawab pada fase kedua nanti, tergantung pada keandalan dan kualitas hasil dari fase pengujian awal. Fase kedua ini bertujuan untuk mengadopsi secara lebih luas teknologi blockchain di ruang komersial.

Baca juga: Departemen Pertahanan AS: Blockchain Bantu Penanggulangan Bencana

Mengandalkan SIMBA Chain dalam Meningkatkan Keamanan

Intinya, sistem yang diinginkan akan berbasis pada teknologi blockchain. Hal ini dapat membantu departemen pertahanan AS untuk memelihara dan mengintegrasikan basis data mereka dengan mudah dan efisien dan membagikannya di antara sumber yang diverifikasi tanpa takut akan menjadi mangsa bagi pelaku kejahatan ataupun peretas jaringan.

Solusi ini juga akan memungkinkan Departemen Pertahanan AS untuk meningkatkan lapisan keamanan tambahan dengan memungkinkannya untuk menambah atau menghapus jumlah pengguna di platform blockchain tersebut dan menangani izin penggunaan secara efektif.

Solusi yang diajukan SIMBA Chain ini mirip dengan teknologi yang digunakan GitHub, mereka akan memanfaatkan potensi teknologi buku besar terdistribusi atau Distributed Ledger Technology (DLT) untuk bertindak sebagai agen katalitik yang membentuk jembatan antara penyedia dan pengguna pihak ketiga.

Baca juga: Sistem Pemungutan Suara Berbasis Blockchain di AS

Joel Neidig, CEO SIMBA Chain, berpendapat terkait dengan pencapaian ini, bahwa Departemen Pertahanan AS, penyedia layanan ini, dan beberapa perusahaan tingkat korporat telah memanfaatkan perangkat seluler dan kemampuan mereka untuk memfasilitasi arus informasi yang bebas. Namun, kemudahan pertukaran data ini datang dengan potensi risiko jatuh ke tangan yang salah.

Dengan demikian, kami berharap agar bisa memanfaatkan solusi teknologi blockchain yang canggih dan sangat komplek ini untuk menguatkan akses pengguna, memfasilitasi koneksi langsung dan aman di antara pengguna yang diverifikasi dan memastikan tidak akan ada penggunaan secara ilegal, Niedig menyimpulkan.

Sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular

Exit mobile version