Market News

4 Macam Desain Tanaman Bonsai untuk Pemula yang Ingin Belajar Bonsai

Published

on

Bonsai adalah salah satu tanaman hias yang memiliki keunikan dan nilai seni tersendiri. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan pohon yang cenderung berukuran mini, lengkap dengan desain tanaman yang unik. Tak heran, pohon ini kerap mengalami kenaikan harga dan menjadi tren tanaman hias pada periode waktu tertentu.

Kata ‘bonsai’ tidak bisa semata-mata diartikan sebagai desain tanaman kerdil, melainkan menanam pohon kecil dalam sebuah wadah. Mengutip Seruni, bonsai adalah tumbuhan adaptasi hortikultura Cina kuno yang sudah mendapat pengaruh dari aliran Buddha Zen, Jepang. Itu artinya, bonsai adalah budidaya tanaman yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam jenis.

Proses budidaya tanaman ini juga ada yang memerlukan waktu hingga puluhan tahun. Itulah yang menyebabkan bonsai memiliki harga cenderung mahal. Karena keunikan yang dimilikinya, bonsai kemudian menjadi tanaman hias yang berhasil memikat daya tarik para seniman maupun kolektor tanaman. Bahkan kini, sudah ada bonsai yang tersedia dalam bentuk NFT, lho. Penasaran? Baca terus yuk artikel ini!

Macam-macam Desain Tanaman Bonsai

Sebelum membahas mengenai bonsai NFT, mari membahas mengenai macam-macam desain tanaman bonsai terlebih dahulu. Bonsai bisa dibentuk sesuai keinginan sang pemilik tanaman. Berikut adalah empat pilihan desain tanaman bonsai yang bisa Anda coba, yaitu:

1. Shakan

Desain pohon bonsai yang pertama adalah Shakan. Bonsai dengan desain ini biasanya berbentuk miring. Akan tetapi, ranting, dahan, dan daunnya tetap tumbuh tegak, tidak seperti batang utamanya yang miring layaknya tertiup angin. Kemiringan pohon bonsai ini berkisar 60-80 derajat. 

Tanaman bonsai yang menganut desain ini menggambarkan pepohonan di lereng-lereng landai yang berbentuk miring karena berusaha mendapatkan cahaya matahari. Bonsai Shakan juga memiliki makna filosofis, yaitu tetap tumbuh meskipun diterpa badai.

2. Hokidachi

Hokidachi adalah desain tanaman bonsai yang biasa ditemukan di daerah bermusim dingin. Bonsai Hokidachi biasanya tidak menampilkan dedaunan, melainkan serabut-serabut halus yang berbentuk seperti kubah. Tak hanya menampilkan keunikan, bonsai dengan desain Hokidachi juga menghadirkan kemegahan.

3. Chokkan

Chokkan merupakan desain pohon bonsai yang batangnya berbentuk vertikal atau lurus ke atas. Dari seluruh desain bonsai, desain Chokkan-lah yang terlihat paling “normal” layaknya pohon-pohon pada umumnya.

Keunikan dari pohon ini adalah akarnya yang menyebar ke segala penjuru pot, serta batangnya yang semakin tinggi akan semakin mengecil. Selain itu, jarak dahan pada bonsai Chokkan juga semakin menyempit dan saling bersilangan. Itulah yang menyebabkan desain tanaman bonsai berdesain Chokkan memiliki bentuk seperti pohon beringin dengan ukuran mini.

4. Sharimiki

Desain bonsai satu ini memiliki keunikan yang membuat kulit batang pohonnya mengelupas, sehingga menimbulkan kesan tua dan lapuk. Batang pohon yang di atas kadang kala belum mengalami pengelupasan, sedangkan batang pohon yang di bawah telah mengelupas dan berwarna putih tulang. Makna filosofis dari pohon bonsai Sharimiki adalah bahwa kehidupan selalu berdampingan dengan kematian.

Dari keempat desain tanaman bonsai tersebut, tidak sedikit seniman digital yang ikut memanfaatkannya dengan menghasilkan karya seni digital berupa tanaman bonsai. Ditambah lagi dengan adopsi NFT yang semakin meluas di kalangan seniman digital, membuat adopsi NFT juga sudah merambah ke tanaman bonsai. Kok bisa? Berikut informasi selengkapnya!

Baca juga: Jangan Terlewat! Inilah 8 Istilah NFT yang Harus Diketahui

Bonsai VR dan AR dari ZENFT

 

Jika bonsai-bonsai di atas adalah desain tanaman yang nyata, bisa disentuh, dan diperjualbelikan secara luring, maka bonsai VR dan AR dari ZENFT merupakan hal yang berbeda. Bonsai digital dari desain ZENFT dijual sebagai karya seni NFT yang laris dalam satu jam penayangannya.

ZENFT meluncurkan 8888 jenis bonsai VR dan AR pada 1 Juni 2021. Peluncuran bonsai digital ini juga menjadi karya seni pertama dalam perhelatan NFT yang kian booming. Dibanderol dengan harga 0.08 ETH atau setara dengan Rp44 juta, 8888 jenis bonsai produksi ZENFT ludes terjual dalam 58 menit 38 detik.

Para kolektor bonsai dari ZENFT mendapat fasilitas keanggotaan dari ZENFT Garden Society yang memungkinkan penawaran hadiah di masa yang akan datang. Selain itu, 8% dari hasil penjualan akan disumbangkan kepada Via Campesina, gerakan petani internasional yang telah membawahi ratusan organisasi global. Ke depannya, ZENFT akan membuat proyek berjudul Eternal Garden yang ditujukan sebagai upaya peningkatan NFT. 

Ternyata, bonsai tak hanya booming dalam dunia nyata, melainkan juga telah merembet pada dunia digital berbasis NFT, seperti desain tanaman bonsai buatan ZENFT. Bagi Anda yang ingin mengeksplorasi karya seni NFT, kini sudah ada marketplace NFT asal Indonesia dengan beragam koleksi NFT yaitu TokoMall. Yuk, daftarkan diri Anda sebagai kreator hingga kolektor di TokoMall dan gabung dengan komunitas NFT di Discord dan Telegram!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular

Exit mobile version