Connect with us

Altcoin News

Dogecoin Terkena Badai Likuidasi Rp24 Triliun, Akankah DOGE Bangkit?

Published

on

Apa Itu Dogecoin. Sumber: Binance Academy.

Di tengah volatilitas tajam, pasar kripto baru-baru ini diguncang oleh aksi likuidasi besar.

Menurut laporan Benzinga pada Selasa (23/9), lebih dari US$1,5 miliar posisi long dan short dibersihkan dalam 24 jam terakhir.

Di antara aset-aset unggulan seperti Bitcoin dan Ethereum, raja meme Dogecoin (DOGE) juga ikut terpuruk, menyusut -3,95% ke sekitar US$ 0,24.

Baca Juga: Dogecoin Tersungkur Hampir 8%: Akhir dari Hype atau Peluang Emas?

Likuidasi & Kondisi Pasar Saat Ini

Total likuidasi dalam periode 24 jam tersebut didominasi oleh posisi long (sekitar US$1,34 miliar), menunjukkan tekanan jual atau koreksi yang terjadi terutama di pihak-pihak yang bertaruh harga akan terus naik.

Bitcoin sempat jatuh di bawah zona US$113.000, sementara Ethereum menyentuh titik rendah intraday sekitar US$4.092,40 dan sempat bergoyang di rentang US$4.100–4.200.

Keseluruhan kapitalisasi pasar kripto global pun terkoreksi, turun sekitar 3,09% dalam waktu 24 jam.

Pukulan Bagi Dogecoin

Dogecoin yang dikenal sebagai koin meme dengan komunitas besar namun volatilitas tinggi, adalah salah satu yang paling terseret.

Penurunan hampir 4% dalam sehari bukanlah sesuatu yang asing untuk DOGE, tetapi terjadi di tengah situasi yang lebih luas: pelepasan posisi long besar-besaran, meningkatnya “fear sentiment”, dan kekhawatiran tentang inflasi yang lengket (“sticky inflation”) yang bisa memicu respon kebijakan moneter yang lebih ketat.

Beberapa faktor spesifik yang memperparah kejatuhan DOGE:

  1. Likuidasi Posisi Long
    Karena banyak trader yang bertaruh bahwa DOGE akan naik, likuidasi otomatis ketika harga bergerak ke bawah level tertentu menyebabkan efek domino—mendorong penjualan lebih lanjut. DOGE, yang biasanya memiliki leverage tinggi di platform trading derivatif, sangat rentan terhadap aksi ini.
  2. Kurang Dukungan Fundamental saat Turun
    Tidak seperti Bitcoin atau Ethereum yang memiliki kasus penggunaan dan adopsi institusional yang lebih jelas, DOGE lebih dipengaruhi oleh hype dan sentimen pasar. Saat pasar berubah arah, DOGE sering kehilangan dukungan lebih cepat karena investor mengambil keuntungan atau memotong kerugian.
  3. Sentimen Pasar yang Memburuk & Indikator Eksternal
    Indeks Fear & Greed (Takut & Serakah) di pasar kripto menunjukkan bahwa ketakutan mulai menguasai suasana. Ditambah kekhawatiran tentang inflasi yang tetap tinggi (“sticky inflation”) membuat investor semakin waspada terhadap aset berisiko tinggi.

Analisis Teknis & Potensi Pemulihan

Meski penurunan terlihat tajam, ada beberapa titik penting yang mungkin jadi penopang:

  • Rasio Long/Short di platform seperti Binance menunjukkan bahwa meskipun DOGE mengalami tekanan, sebagian besar trader masih mencoba bertahan di posisi long. Bila harga menstabilkan diri, kemungkinan rebound bisa terjadi.
  • Support teknikal untuk DOGE kemungkinan berada di level psikologis sekitar US$0,20–0,25, tergantung di mana volume pembelian muncul. Jika DOGE sukses menjaga tekanan ke bawah, pemulihan ke atas bisa saja terjadi, terutama jika keseluruhan pasar kripto kembali membaik.
Pergerakan harga Dogecoin (DOGE/USDT) pada Selasa, 23 September 2025. Sumber: Tokocrypto.
Pergerakan harga Dogecoin (DOGE/USDT) pada Selasa, 23 September 2025. Sumber: Tokocrypto.

Prospek & Risiko ke Depan

Prospek

  • Volatilitas sebagai peluang: Bagi trader aktif dan spekulan, kejatuhan ini bisa menjadi kesempatan “buy the dip” (membeli saat harga turun), terutama jika ada katalis positif seperti berita adopsi atau upgrade teknis Dogecoin.
  • Sentimen membaik: Bila inflasi menunjukkan tanda-tanda mereda atau data ekonomi AS/ekonomi global positif muncul, para investor mungkin akan kembali bergerak ke aset berisiko seperti DOGE.

Risiko

  • Likuidasi lanjutan: Bila kehilangan kepercayaan pasar atau datangnya data ekonomi yang buruk, likuidasi bisa terbuka lebih lebar. DOGE dengan leverage tinggi sangat rentan terhadap skenario ini.
  • Respon kebijakan moneter: Inflasi yang tetap tinggi bisa memaksa bank sentral menaikkan suku bunga atau memperketat likuiditas—ini cenderung memberikan tekanan negatif pada aset-aset kripto dan meme coin khususnya.
  • Kurangnya fundamental: Tanpa adopsi institusi yang kuat atau peningkatan utilitas yang jelas, DOGE dapat terus jadi koin yang sangat bergantung pada hype dan psikologi pasar—yang bisa berubah dengan cepat.

Baca Juga: Sentimen Pasar Mulai Memudar, Harga Dogecoin Anjlok 3%

Dogecoin sedang berada dalam arus deras likuidasi yang terjadi di pasar kripto secara umum.

Penurunan sekitar 4% mungkin terlihat ringan dibanding aset lain, tapi untuk DOGE, ini bagian dari koreksi yang lebih besar yang melibatkan posisi long senilai miliaran dolar.

Bagi investor yang optimis, situasi ini mungkin suatu peluang—terutama jika DOGE berhasil menjaga support kunci dan pasar secara makro mulai kondusif.

Namun bagi mereka yang berhati-hati: ini saatnya memperhatikan indikator teknikal, volume, dan berita makro ekonomi dengan sangat seksama.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekaran

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Trending