Bitcoin News
Dominasi Bitcoin Melonjak Tinggi Pasca Peretasan Bybit
Dominasi Bitcoin melonjak pasca peretasan besar-besaran kembali mengguncang dunia kripto. Kali ini, bursa perdagangan kripto Bybit menjadi korban serangan siber yang mengakibatkan hilangnya Ethereum senilai $1,4 miliar.
Insiden ini menimbulkan berbagai reaksi dari tokoh-tokoh penting di industri kripto, termasuk Adam Back, Samson Mow, dan komunitas Ethereum. Peristiwa ini juga berkontribusi terhadap lonjakan dominasi Bitcoin di pasar.
Peretasan Bybit dan Dugaan Keterlibatan Lazarus Group
Menurut para analis, serangan ini diduga dilakukan oleh kelompok peretas terkenal Lazarus, yang berbasis di Korea Utara. Lazarus dikenal sebagai dalang di balik berbagai peretasan besar yang menargetkan industri keuangan dan kripto selama bertahun-tahun. Kejahatan siber ini semakin memperkuat kekhawatiran tentang keamanan platform perdagangan aset digital.
Dikutip U Today, CEO dan salah satu pendiri Bybit, Ben Zhou, mengonfirmasi bahwa para peretas mulai mencuci Ethereum yang dicuri dengan mengonversinya ke Bitcoin melalui platform Chainflip.
Zhou pun meminta bantuan komunitas dan berbagai jembatan blockchain untuk memblokir transaksi yang dilakukan oleh peretas. Selain itu, Bybit berencana meluncurkan program hadiah bagi siapa saja yang dapat membantu melacak atau memulihkan dana yang telah dicuri.
Dominasi Bitcoin Melonjak Pasca Peretasan
Adam Back, cypherpunk sekaligus CEO Blockstream, menanggapi insiden ini dengan kritik tajam terhadap Ethereum. Ia menyatakan bahwa peretasan terhadap kontrak EVM (Ethereum Virtual Machine) sudah terlalu sering terjadi dan membuktikan kelemahan fundamental dalam desain Ethereum.
Back menyebut teknologi EVM sebagai “kompleks, rapuh, dan sulit diamankan.” Ia juga menegaskan bahwa selama bertahun-tahun, miliaran dolar telah hilang akibat kelemahan ini.
Ia menambahkan bahwa dominasi Bitcoin di pasar semakin meningkat akibat peretasan ini. Keamanan Bitcoin yang lebih terdesentralisasi dan tidak bergantung pada kontrak pintar seperti Ethereum menjadikannya pilihan yang lebih menarik bagi investor.
Mantan Chief Strategy Officer Blockstream, Samson Mow, turut mengkritik Ethereum dengan menyarankan agar Vitalik Buterin melakukan hard fork untuk membalikkan transaksi yang telah dilakukan oleh peretas.
Ia mengingatkan bahwa pada tahun 2016, Ethereum pernah melakukan hard fork setelah peretasan DAO, yang kemudian menyebabkan perpecahan antara Ethereum (ETH) dan Ethereum Classic (ETC). Namun, usulan ini masih menuai perdebatan di komunitas kripto.
Respons Bursa Kripto Lain dan Dampaknya pada Pasar
Menanggapi peretasan ini, beberapa bursa kripto utama seperti Binance, Bitget, dan MEXC telah memberikan pinjaman kepada Bybit untuk membantu menjaga likuiditasnya. CEO Binance, Richard Teng, serta mantan CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ), turut menyuarakan dukungan mereka terhadap Bybit.
Sementara itu, dampak dari insiden ini cukup signifikan terhadap pasar kripto. Harga beberapa aset digital utama, termasuk XRP, ADA, SHIB, dan DOGE, mengalami penurunan akibat tekanan likuidasi besar-besaran.
Total nilai likuidasi kripto dilaporkan mencapai $556 juta dalam kurun waktu yang singkat. Sementara itu, Bitcoin justru mengalami peningkatan dominasi di pasar sebagai aset yang lebih aman dibandingkan dengan Ethereum.
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.