Academy
Cara Menentukan Harga Entry dan Exit dalam Swing Trading

Menentukan harga entry (masuk) dan exit (keluar) saat melakukan swing trading sering kali menghadirkan dilema—Jika masuk terlalu awal, risiko terjebak dalam false breakout meningkat. Namun, jika terlalu lama menunggu, peluang besar bisa hilang begitu saja.
Oleh karena itu, memahami momentum dan menggunakan strategi yang tepat menjadi kunci dalam mengambil keputusan yang lebih akurat.
Berikut beberapa cara yang mudah digunakan oleh pemula untuk mengidentifikasi pergerakan harga agar bisa menentukan harga entry dan exit saat melakukan swing trading dengan berbasis pada analisis teknikal.
Daftar Isi
Mengapa Entry dan Exit Sangat Penting dalam Swing Trading?
Saat melakukan swing trading, keuntungan yang dihasilkan berasal dari selisih harga entry (masuk) dan harga exit (keluar). Hal ini berarti keputusan saat melakukan entry dan exit—baik terlalu cepat atau terlalu lambat dapat mempengaruhi posisi dan hasil dari swing trading nantinya
Untuk itu, menentukan harga entry dan exit yang tepat sangatlah penting, karena selain mempengaruhi untung atau rugi kamu nantinya, entry dan exit yang tepat juga dapat membantu memberikan struktur pada strategi, serta memperkecil kesalahan yang disebabkan oleh spekulasi atau impuls emosional.

Sebelum mempelajari lebih lanjut cara menentukan harga entry dan exit saat melakukan swing trading, pastikan untuk gunakan bursa terpercaya seperti Tokocrypto yang terdaftar resmi sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) di Bappebti, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.
Baca juga: Belajar Swing Trading: 3 Strategi Manajemen Risiko yang Perlu Dikuasai Pemula
Cara Menentukan Entry
Menentukan harga entry berarti menentukan harga masuk saat melakukan trading. Memilih titik masuk yang tepat sangatlah penting, terutama jika kamu ingin melakukan trading dengan strategi mengikuti tren yang ada di pasar.
Salah satu dilema yang sering terjadi adalah ketika kamu masuk terlalu cepat, ada risiko terjebak dalam false breakout. Namun jika kamu terlalu lambat untuk masuk, peluang besar mungkin sudah terlewat.
Untuk menemukan titik entry yang ideal, trader biasanya mengandalkan beberapa indikator utama:
Moving Averages (MA)

Moving averages adalah salah satu cara paling sederhana namun efektif untuk menentukan arah tren. Salah satu metode yang bisa kamu gunakan adalah menggunakan MA 9 dan MA 21 atau MA besar dan MA kecil lainnya.
Jika MA yang lebih pendek (MA 9) bergerak melampaui MA yang lebih panjang (MA 21), ini menandakan potensi awal tren naik, yang dikenal sebagai golden cross.
Sebaliknya, jika MA 9 turun di bawah MA 21, ini disebut death cross, yang bisa menjadi sinyal untuk menghindari masuk atau bahkan mempertimbangkan posisi short.
Relative Strength Index (RSI)

Jika kamu melakukan trading dengan mengikuti tren yang sedang terjadi di pasar, indikator RSI bisa kamu gunakan untuk membantu mengkonfirmasi apakah tren memiliki momentum yang cukup atau tidak.
Secara umum, RSI di atas 70 menunjukkan bahwa aset mungkin overbought, sehingga lebih bijak menunggu sebelum masuk agar tidak membeli di puncak. Sebaliknya, RSI di bawah 30 berarti aset mungkin oversold, yang bisa menjadi peluang bagus untuk masuk jika tren tampak akan berbalik naik.
Parabolic SAR

Parabolic Stop and Reverse (SAR) adalah indikator yang juga kamu bisa gunakan untuk menemukan titik masuk yang tepat.
Indikator ini berupa berbentuk titik-titik yang muncul di atas atau di bawah harga, tergantung pada tren. Jika titik-titik SAR beralih dari posisi di atas harga ke di bawah harga, ini menandakan pembalikan bullish, yang bisa menjadi sinyal masuk yang tepat karena aset berubah menjadi tren yang cenderung naik.
Baca juga: 4 Indikator Swing Trading Terbaik dan Mudah Digunakan Pemula
Cara Menentukan Exit
Menentukan exit berarti menentukan kapan keluar dari suatu posisi saat melakukan trading. Menentukan harga exit sama pentingnya dengan memilih momen masuk yang tepat.
Sebab jika kamu keluar terlalu cepat, bisa membuat keuntungan terlewat, sedangkan bertahan terlalu lama bisa berisiko jika tren tiba-tiba berbalik arah.
Untuk menghindari hal ini, ada beberapa metode yang bisa digunakan:
Trailing Stop-Loss
Trailing stop-loss adalah cara efektif untuk melindungi keuntungan sekaligus memberi fleksibilitas bagi pergerakan harga. Mekanismenya memungkinkan stop-loss bergerak mengikuti kenaikan harga dengan persentase atau jarak yang telah ditetapkan.
Jika harga terus naik, batas stop-loss juga ikut naik, memastikan profit tetap aman. Namun, jika harga mulai turun dan mencapai titik stop-loss, posisi otomatis tertutup untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
Misalnya, kamu masuk pasar untuk melakukan swing trade di aset kripto Bitcoin (BTC) dengan harga saat entry $100.000, lalu kamu menetapkan trailing stop-loss 10% di bawah harga saat ini. Jika harga naik ke $120.000, kamu bisa menaikan stop-loss ke harga $108.000 dan jika harga tiba-tiba kembali turun dan mencapai $108.000, posisi kamu akan ditutup secara otomatis, mengamankan keuntungan.
Trailing stop-loss memungkinkan kamu tetap berada dalam tren yang menguntungkan saat harga naik tanpa khawatir kehilangan profit yang sudah didapat ketika tren berbalik arah.
Menggunakan Moving Averages (MA)
Selain untuk masuk, moving averages juga bisa digunakan untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk keluar dari posisi. Ketika MA 50-hari turun di bawah MA 200-hari, ini disebut death cross, yang sering kali menjadi sinyal berakhirnya tren naik.
Contoh: Jika sudah mengikuti tren naik Ethereum, lalu tiba-tiba MA 50-hari turun di bawah MA 200-hari, ini bisa menjadi tanda bahwa tren akan berbalik arah. Saatnya mempertimbangkan untuk mengambil keuntungan sebelum harga semakin turun.
Fibonacci Retracement
Fibonacci retracement sering digunakan untuk menentukan titik potensial di mana harga bisa mengalami pembalikan tren. Saat harga naik, biasanya akan ada fase koreksi sebelum melanjutkan tren. Level Fibonacci yang sering menjadi acuan—38.2%, 50%, dan 61.8%—bisa dijadikan target untuk keluar dari posisi.

Contoh: Jika masuk posisi dengan membeli aset kripto Bitcoin (BTC) mengalami koreksi di level Fibonacci 0% dan harga naik mendekati level retracement 50%, itu bisa menjadi saat yang tepat untuk mengambil keuntungan karena harga mungkin akan mengalami pembalikan.
RSI Overbought Signal
RSI bukan hanya berguna untuk menentukan titik masuk, tetapi juga bisa menjadi indikator untuk keluar.
Seperti yang sudah dijabarkan di atas, jika RSI naik di atas 70, maka aset dianggap overbought, yang berarti ada kemungkinan besar harga akan terkoreksi.
Keluar dari posisi saat RSI menuju atau berada di angka sekitar 70 atau lebih, bisa menjadi keputusan yang tepat untuk mengamankan profit karena adanya kemungkinan pembalikan tren—dari tren naik ke turun yang disebabkan oleh overbought.

Misalnya, ketika kamu melihat indikator RSI pada chart Bitcoin (BTC) di atas menunjukan angka lebih dari 70, kamu bisa keluar dari pasar—sebab, bisa dilihat bagaimana pola ketika RSI menyentuh area 70, harga segera mengalami koreksi.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Indikator Relative Strength Index (RSI)
Penutup
Meskipun tidak ada strategi entry dan exit yang 100% akurat, pendekatan berbasis analisis teknikal seperti di atas, tentunya dapat membantu kamu dalam mengambil keputusan trading berdasarkan data yang objektif daripada mengandalkan emosi dan spekulasi semata.
Dapatkan seputar data dan informasi terbaru berkaitan dengan trading serta investasi kripto dengan bergabung komunitas Tokocrypto di Telegram. Di sana, kamu bisa berdiskusi dengan trader lain dan mendapatkan insight tentang aset kripto yang sedang potensial.
Gabung dengan komunitas Tokocrypto sekarang melalui tautan berikut: https://t.me/TokocryptoOfficial
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda.
Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi, bukan ajakan menjual atau membeli.
Sumber:
Altrady. 2025. “Choosing Entry and Exit Signals in the Crypto Trend Following Strategy”.
-
Event2 days ago
Event Tokocrypto Minggu Ini
-
Bitcoin News5 days ago
Tren Bitcoin 2-6 Juni 2025: TRUMP ALWAYS CHICKENING OUT TACO by Hoteliercrypto
-
Altcoin News2 days ago
Tiga Altcoin yang Diakumulasi Whale, Potensi Keuntungan di Juni
-
Altcoin News2 days ago
Rekomendasi Memecoin Terbaik untuk Dibeli dan Ditahan di Juni 2025