Connect with us

Altcoin News

Geger! Ethereum Alami Likuidasi Terbesar Sejak 2021, Apa yang Terjadi?

Published

on

Ethereum

Ethereum (ETH) mengalami salah satu peristiwa paling dramatis di pasar kripto baru-baru ini: sebuah cascading liquidation (likuidasi bertingkat) yang disebut sebagai yang terbesar sejak Mei 2021.

Berikut rangkaian kejadian, pemicu, dan apa arti semua ini bagi investor dan pasar keuangan digital.

Apa yang Terjadi?

Pada Senin (waktu global), pasar kripto “mencabut” leveraged positions senilai $ 1,53 miliar dalam waktu beberapa jam.

Sekitar 404.386 trader terkena likuidasi, dengan posisi long pada Ethereum dan altcoin paling parah terdampak.

Dari total likuidasi tersebut, Ethereum sendiri memakan korban sekitar $ 900 juta.

Di samping itu, sekitar $ 22 juta likuidasi terjadi di sektor DeFi / pinjaman kripto, di mana ETH (dan WETH) digunakan sebagai jaminan.

Harga Ethereum sempat merosot di bawah $ 4.200, tetapi kemudian memantul kembali seiring likuidasi sebagian besar posisi long.

Ada aktivitas whale (pemilik besar) menjual ETH sebelum sentimen memburuk: satu whale mentransfer ETH senilai $ 72 juta ke Binance.

Ada juga whale lain yang melepaskan 1.000 ETH tepat sebelum kerugian makin besar. (Cryptopolitan)

Beberapa transaksi terlihat seperti “serangan terhadap posisi long” — yaitu saat whale-wallets dan sejumlah dompet besar memicu likuidasi cascading dengan menjual ETH secara tiba-tiba atau mengubah collateral (jaminan) sehingga memicu margin calls.

Peristiwa ini dianggap yang terbesar dalam hal nilai nominal likuidasi untuk ETH sejak Mei 2021.

Namun, dampak harga belum separah 2021: waktu itu (Mei 2021) ETH kehilangan sekitar 45% nilai pasarnya dalam likuidasi besar. Kali ini harga turun tapi tidak separah itu.

Potensi dan Level Kritis Harga

ETH sempat berada di titik terendah sekitar $ 4.200 setelah gelombang likuidasi, kemudian melakukan rebound.

Beberapa prediksi mengatakan bahwa ETH bisa kembali menguji zona harga $ 5.000 bila momentum bullish kembali muncul.

Namun bila tekanan jual terus berlanjut, zona support di kisaran $ 4.100 diperkirakan bisa diuji lagi.

Mengapa Ini Penting?

  1. Risiko Leverage
    Likuidasi besar terjadi terutama karena posisi trader menggunakan leverage tinggi (pinjaman) yang tergantung pada jaminan dan margin. Bila harga bergerak cepat ke bawah, sistem margin panggilan (margin call) akan memicu penjualan otomatis yang memperparah kejatuhan harga.
  2. Dampak pada Pasar DeFi & Pinjaman
    ETH dan WETH sangat sering digunakan sebagai jaminan dalam protokol DeFi. Likuidasi besar di sektor ini bisa menyebabkan tekanan likuiditas, penghapusan collateral, dan bahkan masalah solvabilitas di sebagian protokol jika tidak dikelola dengan baik.
  3. Sentimen Pasar & Psikologi
    Pergerakan besar seperti ini menanamkan ketidakpastian, terutama bagi pemegang posisi long (berspekulasi harga naik). Trader lebih berhati-hati terhadap leverage dan berpotensi mengeluarkan likuidasi “sekecil apapun” sebagai pemicu tambahan.

Baca Juga: Awas! Porak-Poranda, Ethereum Diterjang Badai Likuidasi Terbesar!

Likuidasi Ethereum baru-baru ini bukan hanya semata koreksi harga biasa — melainkan gelombang pelepasan posisi leverage (terutama long) yang memicu likuidasi rantai (cascade) besar, memakan miliaran dolar, dan menyentuh puluhan ribu trader.

Meskipun harga belum drop separah pada 2021, kejadian ini mengingatkan kembali betapa rapuhnya pasar kripto bila leverage dan spekulasi tinggi bertemu volatilitas ekstrem.

Bagi investor, terutama yang memanfaatkan leverage tinggi: pelajaran besar di sini adalah pentingnya manajemen risiko untuk menetapkan stop-loss, memonitor margin, dan bersiap untuk skenario ekstrem.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekaran

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Trending