Market
Gila! Hacker Raup Rp 2 Triliun dari Bank Sentral Brasil dalam Sekejap!
Skandal peretasan spektakuler menyerang jantung sistem keuangan negara terbesar di Amerika Latin, Brasil!
C&M Software, penyedia layanan teknologi untuk Bank Sentral Brasil, disusupi peretas yang sukses mencuri $140 juta atau sekitar R$800 juta (Rp 2 triliun).
Kasus ini menegaskan sekali lagi bahwa bahkan institusi elit pun rentan dan ini baru permulaan.
Daftar Isi
Kronologi Peretasan
Pada 30 Juni, seorang pegawai IT C&M, João Nazareno Roque, tergiur iming-iming bayaran sekitar R$15.000 (sekitar $2.770), lalu menyuplai akses login perusahaan kepada hacker. Ia bahkan menyediakan backdoor tambahan dengan bayaran tambahan R$10.000 (setara $1.850).
Dengan akses ini, pelaku mengalihkan dana dari enam akun cadangan di bank sentral ke rekening bank komersil, sebelum dana tersebut dicairkan melewati pertukaran OTC di beberapa negara.
Baca Juga: Hacker Paksa YouTuber Sebar Malware Penambangan Kripto
Seberapa Besar Kerugiannya?
- Total dana hilang: R$800 juta atau sekitar $140 juta.
- Enam lembaga keuangan terdampak: termasuk BMP dan beberapa bank lainnya .
- Dana yang berhasil difrozen: sekitar R$270 juta ($50 juta) setelah Polri bergerak cepat.
Pencucian Dana Lewat Kripto
Analisis on-chain dari ZachXBT menunjukkan $30–$40 juta dari hasil curian telah dikonversi ke aset kripto seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Tether (USDT), melalui pertukaran OTC di Amerika Latin, termasuk Paraguay, Brasil, dan Argentina.
Para hacker mampu menyelesaikan operasional pencucian dana hanya dalam kurang dari tiga jam, berkat jaringan OTC yang cepat dan tersebar.
Reaksi Bank Sentral & C&M Software
- Bank Sentral Brasil langsung memerintahkan pemutusan akses C&M dari sistem PIX, layanan pembayaran instan yang digunakan oleh 76% populasi Brasil.
- Dua hari kemudian, operasi C&M kembali dipulihkan setelah dinyatakan aman.
- C&M mengklarifikasi bahwa insiden bukan karena celah teknis, melainkan social engineering dari pegawai dan menyatakan komitmen penuh dalam penyelidikan kepolisian.
Kasus ini menunjukkan bahwa titik kegagalan tunggal, satu pegawai bisa mengakses jutaan dolar akibat skema akses terpusat.
Dengan skema social engineering semakin canggih, membuktikan firewall teknis saja tak cukup. Kriminalitas tak kenal batas.
Pencurian dana fiat langsung dicampur lewat kripto dalam hitungan jam. Imbasnya, insiden ini mempercepat pengawasan sistem PIX dan vendor koneksi ke bank sentral.
Dampak Untuk Masa Depan
- Regulator Brasil diperkirakan akan memperketat kontrol terhadap vendor koneksi ke bank.
- Institusi keuangan mungkin akan beralih ke sistem solusi desentralisasi (ZKP, dll) yang minim risiko titik kegagalan tunggal .
- On-chain investigator seperti ZachXBT kini menjadi bagian penting dalam pelacakan dana kripto dunia.
- Kepercayaan masyarakat bisa goyah, meski belum ada klien ritel yang terdampak langsung, namun efek reputasi terhadap institusi bank bisa serius.
Baca Juga: Cetus Protocol Janji Ganti Rugi Penuh Usai Peretasan $223 Juta
Pencurian Rp 2 triliun dari infrastruktur keuangan Brasil bukan hanya cerita kriminal. Ini merupakan alarm bagi semua sistem finansial terpusat.
Apakah ini ujung dari dominasi vendor besar? Atau awal era solusi firewall sosial? Dan apa peran kripto dalam skema kriminal global? Satu hal pasti: dunia keuangan harus bangun, karena jika pusatnya rapuh, semua akan ikut roboh.
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.