Market
Habis Rayakan HUT RI Ke-77, Market Aset Kripto Kembali Merana
Pergerakan market aset kripto pada Kamis (18/8) diselimuti awan mendung. Setelah sempat perkasa sejenak saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia pada 17 Agustus lalu, pasar kripto kini kembali tertunduk lesu. Apa penyebabnya?
Dikutip CoinMarketCap pukul 10.00 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar atau big cap kompak masuk zona merah dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) turun 2,25% di US$ 23.467 per keping. Kemudian, Ethereum (ETH) anjlok 2,30% ke US$ 1.852 di waktu yang sama.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, menjelaskan harga Bitcoin dan Ethereum dan kripto lainnya tercatat turun untuk hari keempat berturut-turut karena investor terus bingung dengan indikator ekonomi dan laporan pendapatan perusahaan raksasa teknologi AS baru-baru ini.
“Market dihantam sentimen negatif dari risalah komite pasar terbuka federal (FOMC) bank sentral AS, The Fed yang tidak sesuai ekspetasi. Awalnya, investor berharap The Fed akan menulis soal pelonggaran kebijakan moneter di dalam risalah tersebut. Namun, isinya sedikit berbeda dan membuat investor khawatir,” kata Afid.
Baca juga: Elon Musk ingin Beli Manchester United, Nilai Token MUFC Palsu Melonjak
Pupus Pelonggaran Kebijakan The Fed
Investor harus kecewa tentang ekspetasi bullish terhadap kripto, di tengah The Fed yang mungkin menggunakan risalah pertemuan Juli untuk mendorong kembali harapan kenaikan suku bunga dan pelonggaran likuiditas yang lebih lambat.
Dalam risalah yang diterbitkan pada Kamis (18/8) dinihari itu, The Fed justru menuliskan mereka akan terus mendukung kenaikan suku bunga acuan sampai tingkatan tertentu. Walaupun terdapat opsi pelonggaran kebijakan moneter, namun tidak diketahui waktu tepatnya.
“Akhirnya selera investor jauh menurun karena The Fed kemungkinan besar akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi turun menjadi 2%. Artinya ada kemungkinan suku bunga akan digenjot lebih tinggi, bila situasi ekonomi AS tak kunjung membaik,” jelas Afid.
Di sisi lain, performa saham juga lesu. Data pertumbuhan penjualan ritel AS yang flat sepanjang Juli menjadi penyebabnya, ini juga berimbas ke market kripto, karena menimbulkan kembali kekhawatiran soal inflasi di masa depan.
Baca juga: Tokocrypto Market Signal 17 Agustus 2022: Kripto Gerak Perkasa di HUT RI ke-77
Analisis Gerak Bitcoin dan Ethereum
Afid melanjutkan dari sisi analisis teknikal, penurunan yang terjadi pada Bitcoin sekarang ini masih termasuk koreksi normal, kecuali BTC jebol di level support solidnya US$ 21.500.
“Indeks relative strength index (RSI) Bitcon telah turun mendekati titik tengah, menunjukkan keseimbangan antara penawaran dan permintaan. Jika harga bertahan di bawah 20-day EMA, kemungkinan akan turun ke US$ 22.160,” terangnya.
Sementara, Ethereum juga terkena imbas market crash dari The Fed, meski ada sentimen positif dari The Merge. Gerak ETH masih mencoba menarik harga ke zona support kuat antara 20-day EMA di US$ 1.772. Ini adalah zona penting yang harus dipertahankan, jika mereka ingin mempertahankan tren naik tetap utuh.
“Jika harga rebound dari zona support ini, ETH dapat menguji ulang resistance di US$ 2.030. Sebaliknya, jika support US$ 1.700 tertembus, ETH bisa turun ke US$ 1.492,” pungkas Afid.