Connect with us

Bitcoin News

Harga Bitcoin Anjlok ke $113 Ribu, Sinyal Bahaya atau Peluang Beli?

Tivan

Published

on

Harga Bitcoin (BTC) hari ini berada di $113.289,10 per BTC/USD, mencatat penurunan -6,66% dalam 24 jam terakhir.

Kapitalisasi pasar kini turun menjadi $2,25 triliun USD, dengan volume perdagangan harian melonjak ke $172,73 miliar USD, menandakan meningkatnya aktivitas jual beli di tengah kepanikan pasar.

Bitcoin kini memiliki pasokan beredar 19,93 juta BTC atau 94,92% dari total suplai maksimum (21 juta BTC), menegaskan bahwa suplai baru yang tersisa semakin menipis.

Dalam sepekan terakhir, BTC tercatat turun 7,34%, sementara dalam 30 hari terakhir mengalami koreksi -0,76%, menunjukkan tekanan yang mulai terasa setelah reli kuat beberapa bulan sebelumnya.

Baca Juga: Harga Bitcoin Hari Ini Terkoreksi Tipis ke $121 Ribu, Ada Potensi Baru?

Rentang Harga dan Rekor Bitcoin

Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin bergerak antara harga terendah $104.582,41 dan tertinggi $122.509,66 — rentang yang sangat lebar dan mencerminkan volatilitas ekstrem.

Jika dibandingkan dengan rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) di $126.198,07, harga saat ini telah turun lebih dari 10% dari puncaknya.

Meski demikian, para analis menilai koreksi ini masih tergolong sehat secara teknikal, terutama setelah lonjakan besar yang terjadi selama kuartal ketiga 2025.

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Penurunan Harga Bitcoin

1. Realisasi Keuntungan Pasca-Rekor Tertinggi

Koreksi besar kali ini didorong oleh aksi ambil untung (profit-taking) dari para investor jangka pendek yang telah menikmati kenaikan harga sejak awal tahun.

Setelah Bitcoin mencetak rekor baru di atas $126.000, banyak trader memilih untuk merealisasikan keuntungan, memicu gelombang jual besar di bursa utama seperti Binance dan Coinbase.

2. Tekanan dari Likuidasi Leverage

Data pasar derivatif menunjukkan terjadinya likuidasi posisi long senilai lebih dari $1,2 miliar hanya dalam waktu 24 jam terakhir.

Lonjakan likuidasi ini mempercepat penurunan harga karena posisi leverage tinggi terpaksa ditutup secara otomatis, memperkuat tekanan jual di pasar spot.

3. Kecemasan Terhadap Kebijakan The Fed dan Inflasi

Faktor makroekonomi juga turut menekan pasar. Pernyataan terbaru dari pejabat Federal Reserve (The Fed) yang mengindikasikan kemungkinan penundaan pemangkasan suku bunga kembali menekan sentimen aset berisiko seperti kripto.

Investor global kini lebih berhati-hati, sementara arus modal beralih sementara ke aset safe haven seperti emas dan obligasi AS.

Pergerakan harga Bitcoin (BTC/USDT) pada Jumat, 10 oktober 2025. Sumber: Tokocrypto.
Pergerakan harga Bitcoin (BTC/USDT) pada Jumat, 10 oktober 2025. Sumber: Tokocrypto.

4. Aktivitas Whale dan Distribusi Pasar

Beberapa data on-chain menunjukkan bahwa alamat besar (whale) telah melakukan distribusi BTC ke bursa dalam jumlah besar menjelang penurunan harga.

Pergerakan ini biasanya menjadi sinyal awal terjadinya koreksi jangka pendek karena tekanan jual meningkat di pasar terbuka.

Analisis Teknis: Koreksi Masih Dalam Batas Aman

Secara teknikal, meski koreksi terlihat tajam, Bitcoin masih berada di atas area support utama di $105.000.
Jika harga mampu bertahan di atas level ini, peluang rebound ke $118.000–$120.000 masih terbuka dalam waktu dekat.

Namun, jika penurunan menembus di bawah $104.000, potensi tekanan lanjutan ke $98.000 tidak dapat diabaikan.

Indikator RSI (Relative Strength Index) kini mendekati area oversold, menandakan bahwa pasar mungkin sudah mulai jenuh jual dan berpotensi mengalami pembalikan arah.

Koreksi Sebagai Peluang Akumulasi

Sementara itu, beberapa analis terkemuka melihat penurunan kali ini bukan sebagai sinyal bahaya, melainkan peluang akumulasi sebelum tren naik berikutnya.

Menurut analis kripto dari Glassnode, “setiap kali Bitcoin terkoreksi 5–10% setelah mencetak ATH, biasanya diikuti oleh fase konsolidasi sehat sebelum melanjutkan kenaikan baru.”

Dengan mendekatnya halving event berikutnya pada tahun 2028, banyak investor institusional masih optimistis terhadap potensi pertumbuhan jangka panjang Bitcoin, terutama dengan semakin terbatasnya suplai.

Baca Juga: Gagal Tembus ATH, Harga Bitcoin Anjlok 2,11% ke Level $122 Ribu

Koreksi harga Bitcoin ke $113.289 menandai fase penyesuaian alami setelah reli panjang.

Tekanan dari aksi ambil untung, likuidasi leverage, dan faktor makroekonomi memang mempercepat penurunan, namun secara fundamental, Bitcoin tetap kuat.

Dengan volume perdagangan tinggi dan dukungan kuat di area psikologis $105.000, banyak pihak menilai ini sebagai peluang beli strategis bagi investor jangka menengah hingga panjang.

Selama fundamental jaringan tetap solid dan adopsi institusional terus meningkat, Bitcoin masih berpotensi menjadi aset terbaik dekade ini.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekaran

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli

Tokocrypto berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Trending