Bitcoin News

Harga Bitcoin Turun 5% dalam 60 Menit di Tengah Guncangan Silvergate

Published

on

Harga Bitcoin telah turun tajam sebesar 5% dalam 60 menit pada Jumat (3/3) pagi dan menghapus kapitalisasi pasar BTC sebesar US$ 22 miliar. Penurunan yang drastis ini terjadi di tengah gelombang ketidakpastian mengenai bank Silvergate Capital yang ramah terhadap kripto.

Menurut Cointelegraph Markets Pro, penurunan harga Bitcoin telah menghapus US$ 22 miliar dari total kapitalisasi pasar BTC, yang sekarang menjadi US$ 430,9 miliar. Ethereum (ETH), XRP (XRP), Cardano (ADA) dan Polygon (MATIC), dan aset kripto non-Bitcoin lainnya juga mengalami penurunan tajam serupa.

Sementara penyebab di balik penurunan tajam BTC senilai US$ 1.200 tidak jelas, penurunan tersebut bertepatan dengan kontroversi baru-baru ini seputar Silvergate Bank dan penundaan pengajuan laporan keuangan 10-K tahunannya.

Gonjang-ganjing Silvergate

Ilustrasi bank Silvergate Capital. Sumber: Getty Images.

Baca juga: Tokocrypto Komitmen Patuhi Regulasi Terkait Perdagangan Kripto

Beberapa analis teknis di Twitter mengeklaim telah memperkirakan penurunan dari resistensi US$ 23.000, namun alasan yang menyebabkan penurunan tidak jelas. Terakhir kali BTC dihargai US$ 22.250 adalah 15 Februari.

Penurunan tajam terjadi meskipun ada peningkatan mulai tahun 2023, dengan BTC masih naik 34,8% sejak dihargai US$ 16.550 pada 1 Januari. Menjelang akhir pekan pertama Maret 2023, pergerakan market kripto tidak menguntungkan.

“Terpantau pada Jumat (3/3) pagi, Bitcoin (BTC) kembali breakdown dan meninggalkan level psikologis US$ 23.000 yang lama ditempatinya beberapa hari terakhir.Perdagangan tiga major aset kripto dibuka merah. Bitcoin mengalami penurunan 4,25%, ETH anjlok cukup signifikan sebesar 4,94%, dan BNB turun 3,94%. Total kapitalisasi pasar kripto pun memerah dengan penurunan sebesar 2,36%, pada level $1,05 triliun,” jelas Tim Riset Tokocrypto.

Anjloknya market kripto terutama Bitcoin disebabkan oleh beberapa hal. Market goyah karena kekhawatiran baru atas solvabilitas perusahaan kripto hingga data statistik pasar tenaga kerja AS yang baru dirilis pada Kamis (2/3).

Sentimen Negatif

Ilustrasi bear market. Sumber: Shutterstock.

Baca juga: Tingkat Stres Investor Kripto Indonesia dan Pentingnya Edukasi Investasi

Kalender ekonomi AS menarik banyak perhatian investor, dengan pasar tenaga kerja AS menjadi sorotan. Biaya tenaga kerja per unit melonjak 3,2% di Q4, naik dari 2,0% di Q3, dengan klaim pengangguran awal turun dari 192.000 menjadi 190.000. Angka pasar tenaga kerja terbaru mendukung lintasan suku bunga The Fed yang lebih hawkish untuk menekan inflasi ke target.

“Investor kripto menanggapi data statistik tersebut, dengan sedikit menjauh dari market. Pasalnya mengindikasikan perekonomian AS masih terlihat kuat dan itu seharusnya membuat pembicaraan hawkish The Fed tetap berjalan. Risiko kenaikan suku bunga yang lebih besar dari seperempat poin mungkin kembali muncul,” jelas Tim Riset Tokocrypto.

Kemudian, ketakutan baru akan keruntuhan Bank Silvergate menguji sentimen investor. Harapan untuk mengakhiri crypto winter telah berkurang setelah kebangkrutan FTX. Silvergate menderita akibat keruntuhan FTX, menunda laporan tahunannya yang mengindikasikan situasi yang kurang baik.

Silvergate telah menghadapi beberapa tantangan sejak akhir tahun lalu, menyusul meledaknya crypto exchange, FTX. Pada bulan Januari mengalami penurunan 40% lagi dalam satu hari setelah melaporkan penarikan besar-besaran pada kuartal keempat, sehubungan dengan keruntuhan FTX.

DISCLAIMERBukan saran atau ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset kripto masih berisiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.

Popular

Exit mobile version