Academy
Apa yang Terjadi pada Harga Ethereum Setelah The Merge?
Ethereum sempat membuat heboh dunia kripto lewat upgrade besar-besaran bernama The Merge, yang resmi terjadi pada 15 September 2022. Pasalnya upgrade ini menghilangkan fitur mining yang menjadi salah satu elemen penting desentralisasi dan menggantinya dengan fitur staking yang ramah lingkungan dan hemat energi.
Lalu, apa yang terjadi pada harga Ethereum setelah The Merge? Simak penjelasannya di bawah yuk!
Baca juga: Apa Itu ETH (Ether)? Panduan Lengkap untuk Pemula
Daftar Isi
Apa Itu The Merge?
Sebelum membahas harga, mari kita ulas terlebih dahulu mengenai The Merge.
The Merge adalah transisi Ethereum dari mekanisme konsensus Proof of Work (PoW) ke Proof of Stake (PoS) dengan tujuan membuat Ethereum lebih scalable dan ramah lingkungan.
Transisi dari Proof of Work (PoW) yang menggunakan metode mining berbasis energi tinggi untuk memvalidasi transaksi ke Proof of Stake (PoS) di mana blok divalidasi oleh validator yang melakukan staking ETH, bukan oleh miner— membuat Ethereum jadi lebih ramah lingkungan karena konsumsi listriknya turun drastis. Bahkan dari laman resminya, Ethereum mengklaim bahwa mereka berhasil menurunkan konsumsi energi sekitar 99,95%.
Pelajari lebih lengkap mengenai The Merge: The Merge Ethereum: Semua yang Harus Anda Ketahui
Tingkat Inflasi Ethereum Setelah The Merge
Salah satu dampak The Merge yang berpengaruh pada kelangsungan harga Ethereum ke depannya adalah perubahan tingkat inflasi.
Sebelum transisi ke Proof of Stake, jaringan Ethereum setiap harinya mencetak 13.000 ETH/hari dan dalam setiap tahunnya mencetak sekitar 4.6 juta ETH baru, untuk diberikan sebagai imbalan kepada para penambang yang mengamankan jaringan. Hal ini berarti inflasi ETH mencapai angka lebih dari 3% per tahun.
Setelah The Merge, imbalan yang diberikan kepada para validator menurun drastis menjadi hanya 2.700 ETH/hari atau ±985.500 ETH baru yang dicetak setiap tahunnya— dengan catatan data ini dapat berubah sesuai jumlah ETH yang di-staking dan burn.
Menurut data yang dikutip dari Ultrasound Money, jika dibandingkan melalui simulasi, terlihat perbedaan jauh, antara jika ETH masih menggunakan PoW dan sesudah The Merge. Bahkan persentase ETH baru yang dicetak setiap tahunnya di bawah BTC dan sempat mengalami deflationary atau lebih banyak suplai yang dibakar daripada dicetak.
Baca juga: Cara Cek Harga Ethereum dalam Rupiah dan Cara Beli Modal Rp100.000
Perubahan Harga Ethereum Setelah The Merge
Tepat di minggu perilisan update The Merge, harga Ethereum justru mengalami koreksi -24%. Dari level sekitar $1,766, ETH turun ke kisaran $1,325 di minggu yang sama— sebelum akhirnya, bottoming di level harga $1,070 setelah mengalami penurunan sekitar -39%.
Dalam jangka panjang, Ethereum akhirnya bisa kembali reli dengan kenaikan lebih dari +270%.
Lihat harga Ethereum paling update dalam kurs rupiah di sini 👉Harga ETH Terbaru Hari ini
Faktor Penyebab Penurunan Ethereum dalam Jangka Pendek Setelah The Merge
- Sell The News: Banyak trader sudah membeli ETH sebelum The Merge dengan ekspektasi naik, lalu menjual setelah event selesai.
- Pasar Kripto Bearish: Sentimen global di akhir 2022 masih didominasi ketidakpastian ekonomi dan penurunan pasar kripto secara keseluruhan, diperparah oleh keruntuhan FTX.
- Profit Taking Whale: Pemegang besar (whale) memanfaatkan hype untuk mencairkan profit.
Faktor Penyebab Kenaikan Ethereum dalam Jangka Panjang Setelah The Merge
- Ramah Lingkungan: Konsumsi energi turun drastis (>99.9%), menarik minat investor institusional, terbukti dengan disetujuinya ETF Ethereum.
- Potensi Deflasi: Penerbitan ETH baru turun ~90% dan adanya mekanisme pembakaran (burn) berpotensi membuat suplai deflasi di masa depan.
- Staking: Sebagian besar suplai ETH (hampir 30%) terkunci dalam staking, mengurangi jumlah yang beredar di pasar.
- Pertumbuhan Layer 2: Adopsi solusi skalabilitas (Layer 2) seperti Base, Arbitrum, dan Optimism dapat meningkatkan utilitas dan permintaan jangka panjang untuk ETH.
Baca juga: Harga ETH Hari Ini Menurut Logarithmic Regression Bands: Apa Artinya?
Bagaimana Potensi Ethereum ke Depannya?
Ethereum masih menjadi aset kripto terbesar setelah Bitcoin, meskipun terus ditempel oleh Solana yang dianggap lebih efisien dan cepat— Ethereum menolak untuk kalah, dengan upgrade yang membuat Ethereum tetap relevan, seperti The Merge dan beberapa major upgrade ke depan lainnya. Disamping itu, ekosistem yang luas seperti ekosistem Layer 2: Base, Optimism, Arbitrum, dan zkSync juga sangat membantu mendongkrak skalabilitas tanpa harus keluar dari ekosistem ETH.
Di sisi investor, mengikuti Bitcoin, adopsi institusional Ethereum semakin marak dilakukan. Sebut saja mulai dari ETF, Staking ETF, adopsi BlackRock’s BUIDL fund, dan berbagai adopsi lain yang dilakukan oleh institusi besar juga membuat kepercayaan investor terhadap Ethereum semakin tinggi.
Untuk kamu yang masih awam dalam dunia kripto, Ethereum bisa menjadi opsi menarik untuk aset selain Bitcoin. Karena tingginya adopsi serta ekosistemnya yang luas dibandingkan dengan altcoin lain.
Kamu bisa membeli Ethereum dengan deposit mulai dari Rp20.000 tanpa dikenakan biaya trading kalau kamu menggunakan fitur Beli/Jual dari Tokocrypto lho! Klik di sini untuk coba fiturnya.
Baca juga: Cara Mudah Implementasi AI Trading dengan ChatGPT dan Incite AI untuk Pemula atau gabung Telegram Official Tokocrypto untuk diskusi analisa sinyal harian bersama trader lain.
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda.
Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi, bukan ajakan menjual atau membeli.